Survei CPCS: Prabowo Subianto Ungguli Ganjar Pranowo di Skema Head to Head Pilpres 2024

Survei terbaru yang dilakukan Center for Political Communication Studies (CPCS) pada periode 21 sampai 27 Agustus 2023 menunjukkan bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto terbukti mengungguli bakal capres Ganjar Pranowo.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 04 Sep 2023, 19:55 WIB
Survei terbaru yang dilakukan Center for Political Communication Studies (CPCS) pada periode 21 sampai 27 Agustus 2023 menunjukkan bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto terbukti mengungguli bakal capres Ganjar Pranowo. Photo: Facebook Prabowo Subianto/Delvira Hutabarat/Faizal Fanani

Liputan6.com, Jakarta - Survei terbaru yang dilakukan Center for Political Communication Studies (CPCS) pada periode 21 sampai 27 Agustus 2023 menunjukkan bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto terbukti mengungguli bakal capres Ganjar Pranowo.

Di dalam survei dengan skema head to head tersebut, Prabowo terbukti mendulang suara sebesar 51,8 persen, sedangkan Ganjar Pranowo 34,5 persen.

Menurut Peneliti Senior CPCS Hatta Binhudi, jika Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 mendatang hanya meloloskan dua wakil, maka bakal capres Koalisi Indonesia Maju itu akan mengungguli bakal capres dari PDIP tersebut.

"Prabowo unggul dalam simulasi head to head," kata Hatta melalui keterangan tertulis, Senin (4/9/2023).

Hatta melanjutkan, tingginya elektabilitas Menteri Pertahanan (Menhan) tersebut dalam skema head to head itu lantaran Prabowo juga diproyeksikan mendapatkan dukungan suara dari basis pendukung capres lainnya, terutama bakal capres Anies Baswedan.

"Dalam skenario hanya ada dua pasangan Capres atau Anies tersisih pada putaran kedua, basis pemilih Anies condong mengalihkan suaranya kepada Prabowo," papar dia.

Hatta juga menegaskan, seandainya Anies tidak bisa melangkah di putaran kedua, maka hampir bisa dipastikan suara dukungan pemilih mantan Gubernur DKI Jakarta itu bisa dengan mudah berpindah ke sisi Prabowo daripada ke arah Ganjar.

Hal itu menurut dia, merujuk kepada sebaran wilayah serta karakteristik pemilih yang cenderung mirip di antara pendukung Prabowo dan Anies.

"Jika melihat sebaran wilayah dan karakteristik pemilih, basis Prabowo dan Anies hampir mirip dan cenderung beririsan," terang Hatta.

 


Prabowo Pernah Berhadapan dengan Jokowi di Pilpres 2019 Lalu

Banner Infografis Menanti Pengumuman Cawapres Pendamping Anies-Ganjar-Prabowo. (Liputan6.com/Abdillah)

Hatta menambahkan, hal itu juga lantaran Prabowo pernah berhadapan dengan Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019 silam. Sedangkan Anies didukung oleh Prabowo pada Pilkada DKI Jakarta pada 2017 silam.

Oleh karena itu, Hatta menilai dengan adanya pengalaman pada pihak oposisi, baik Prabowo dan juga Anies cenderung berbagi ceruk suara pendukung yang relatif sama juga.

"Namun, hal itu tidak berlaku bagi Ganjar yang memiliki jarak ideologis terlalu jauh dengan Anies," jelas Hatta.

Survei CPCS dilakukan dengan melibatkan jumlah responden sebanyak 1.200 orang. Ada pun metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error 2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Infografis Bursa Cawapres Pendamping Anies-Ganjar-Prabowo. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya