Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Pengurus Besar Nahdalatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (4/9/2023) malam. Dia membantah pertemuan itu membahas soal politik.
"Enggak ada sama sekali (bahas politik)," kata Gus Yahya kepada wartawan usai pertemuan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.
Advertisement
Menurut Gus Yahya, Jokowi tampak kelelahan usai melakukan sejumlah pertemuan dengan tokoh internasional. Untuk itu, Gus Yahya memberikan sedikit guyonan agar Jokowi terhibur.
"Saya cuma guyon cerita kiai-kiai lucu-lucu agar beliau agak inilah, seharian ini kan capek 13 meeting hari ini dengan berbagai tokoh internasional," ujar Gus Yahya.
"Saya cuma guyon-guyon aja tadi. Sebagian besar sebetulnya guyon. Kalau mau cerita sebetulnya bisa. Nanti saya ceritakan guyonnya," sambung Gus Yahya.
Dia menjelaskan kedatangannya tersebut untuk mengundang Jokowi dalam Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU di Ponpes Al Hamid Cilangkap, Jakarta Timur, pada 18 September 2023. Jokowi diharapkan dapat membuka acara tersebut.
"Ada beberapa hal teknis seperti waktu kedatangan beliau dan lain sebagainya. Selebihnya ya saya kira Pak Presiden perlu dihibur dikit-dikit dengan guyonan karena beliau kelihatan capek sekali," ucap Gus Yahya.
Dia menuturkan forum ini akan dilangsungkan di dua tempat yakni Pondok Pesantren Al-Hamid Cilangkap dan Asrama Haji Pondok Gede.
"Acara ini akan diadakan di dua tempat dan ini merupakan salah satu khasanah tradisi Nahdlatul Ulama," kata Gus Yahya.
Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar NU akan Dibuka Jokowi
Sebelumnya, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyatakan munas dan konferensi besar akan dibuka secara langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 18 September 2023 pukul 09.00 WIB dengan dihadiri 600 ulama dari jajaran syuriyah dan tanfidziyah.
"Kami mencanangkan menggelar musyawarah nasional alim ulama dan konferensi besar Nahdlatul Ulama, insyaallah pada 18 sampai 20 September 2023," katanya dalam keterangan di Jakarta, Minggu.
Gus Yahya menjelaskan Munas Alim Ulama akan membicarakan persoalan agama terutama yang menyangkut kehidupan bangsa dan negara serta hajat masyarakat banyak.
Sementara konferensi besar adalah forum dari para pengurus Nahdlatul Ulama di tingkat provinsi di seluruh Indonesia untuk membicarakan hal-hal yang terkait dengan organisasi NU sendiri.
Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni menambahkan, Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar NU diikuti oleh seluruh PWNU, ulama sepuh, dan para pengasuh pondok pesantren di lingkungan NU dengan total peserta diperkirakan mencapai 600 orang.
Setelah dibuka, agenda akan dilanjutkan dengan sidang-sidang pleno yang nantinya akan dibagi ke dalam sidang-sidang komisi.
Munas dan konferensi besar kali ini mengusung tema Mendampingi Umat, Memenangi Masa Depan. Tema ini dipilih untuk menekankan prinsip utama bagi NU dalam berkontribusi pada masyarakat Indonesia.
Advertisement