Ribuan Hektare Kawasan Hutan Lindung Gunung Soputan di Minahasa Tenggara Hangus Terbakar

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa Tenggara memperkirakan seribuan hektare kawasan Hutan Lindung Gunung Soputan habis terbakar.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 08 Sep 2023, 10:46 WIB
Kebakaran yang terjadi di Kawasan Hutan Lindung Gunung Soputan pada, Minggu (3/9/2023), tengah malam.

Liputan6.com, Minahasa Tenggara - Kemarau panjang yang terjadi beberapa bulan terakhir ini memicu kebakaran hutan dan lahan. Seperti yang terjadi, Minggu (3/9/2023), di Kawasan Hutan Lindung Gunung Soputan yang terletak di kabupaten Minahasa Tenggara, Sulut.  

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa Tenggara memperkirakan seribuan hektare kawasan Hutan Lindung Gunung Soputan habis terbakar.

"Belum terkonfirmasi apa yang menjadi penyebab kebakaran kawasan hutan lindung tersebut," kata Kepala Bidang Kadaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Minahasa Tenggara Dontry Wongkaren, Senin (4/9/2023).

Dontry Wongkaren mengungkapkan, kebakaran kawasan hutan tersebut terjadi sejak Jumat (1/9/2023), hanya saja kobaran api berhasil dipadamkan oleh aparat pemerintah desa dan kecamatan dibantu oleh masyarakat sekitar. Namun api kembali muncul di Sabtu (2/9/2023).

"Api terjadi di beberapa titik dan semakin meluas karena embusan angin yang bertiup cukup kencang di kawasan tersebut," ujarnya.

Masyarakat sekitar Desa Silian, Kecamatan Silian Raya, ikut bersama dengan pihak terkait memadamkan kobaran api tersebut.

"Apresiasi atas dukungan semua pihak dalam penanggulangan kebakaran hutan lindung hingga hari ini," ujarnya.

Beberapa pemangku kepentingan yang berpartisipasi aktif di antaranya BPBD Kabupaten Mitra, BPBD Provinsi Sulut, jajaran Satpol PP, Polhut, Manggala Agni, Dinas Sosial, Tagana serta pemerintah daerah sekitar, seperti Pemkab Minahasa.

"Untuk sementara, kami berharap warga tidak melakukan aktivitas di kaki hutan lindung Gunung Soputan, karena dapat membahayakan keselamatan jiwa," ujarnya memungkasi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya