Liputan6.com, Jakarta - Cuplikan video ibu nyaris buang bayi di stasiun viral selama dua hari belakangan. Tak sedikit yang menyebut sang ibu diduga mengalami baby blues dan berniat ingin mencelakakan bayinya.
Berkaitan dengan hal ini, pihak KAI Commuter sudah angkat bicara. Manager External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter Leza Arlan menuturkan jikalau insiden viral itu terjadi pada Sabtu, 2 September 2023 lalu.
Advertisement
Leza mengungkapkan bahwa petugas keamanan di stasiun hanya berupaya untuk mengamankan kejadian yang menyangkut keamanan penumpang. Namun, setelah kejadian, petugas turut mengonfirmasi ibu yang bersangkutan.
"Setelah petugas kami menggagalkan aksi ibu tersebut, tentu kami mengonfirmasi. Konfirmasi apa yang sebenarnya terjadi. Kenapa ibu itu mau melakukan bunuh diri, melempar anaknya, atau segala bentuk yang beredar," ujar Leza saat dihubungi Health Liputan6.com, Selasa (5/9/2023).
Masalah Keluarga Jadi Pemicu
Menurut Leza berdasarkan konfirmasi yang dilakukan, sang ibu mengaku memiliki masalah keluarga. Sehingga ingin melakukan percobaan bunuh diri, bukan ingin semata-mata membuang bayinya.
"Memang ada masalah keluarga. Jadi memang ibu itu mau melakukan percobaan bunuh diri," kata Leza.
Leza mengungkapkan bahwa benar ibu yang bersangkutan sebenarnya tengah bersama suaminya saat kejadian untuk melakukan perjalanan menggunakan Commuter Line.
"Sebelumnya pengguna tersebut bersama dengan suaminya hendak melakukan perjalanan Commuter Line. Setelah ditinggal untuk membeli minuman oleh suaminya, pengguna tersebut terlihat berdiri di pinggir peron jalur dua Stasiun Pasar Minggu dengan menggendong anaknya," ujar Leza.
Petugas Bertindak Usai Lihat Posisi yang Membahayakan
Lebih lanjut Leza mengungkapkan bahwa petugas keamanan yang berdinas di peron satu dan dua Stasiun Pasar Minggu mengamankan ibu yang bersangkutan. Sebab, sang ibu berada di posisi yang membahayakan keselamatannya.
"Petugas mengamankan dan membawa pengguna tersebut ke pos pengamanan stasiun untuk dimintai keterangan," kata Leza.
"Dari hasil keterangan tersebut, diduga karena terdapat masalah keluarga pengguna tersebut berniat untuk melakukan percobaan bunuh diri dengan cara melompat ke rel kereta saat Commuter Line melintas," sambungnya.
Advertisement
Ibu Minta Maaf, Khilaf Ingin Bunuh Diri
Reza menuturkan bahwa dari hasil mediasi yang dilakukan antara petugas KAI Commuter dengan ibu yang bersangkutan, dirinya memohon maaf karena khilaf.
"Pengguna tersebut memohon maaf karena khilaf dan mencoba untuk mengakhiri hidupnya. Petugas KAI Commuter juga memberikan himbauan kepada yang bersangkutan untuk tidak mengulangi tindakan yang dapat membahayakan keselamatan," ujar Leza.
Leza menambahkan, pihak KAI Commuter turut mengajak seluruh pengguna agar selalu menjaga keselamatan dalam menggunakan Commuter Line.
Imbauan KAI Commuter Line terkait Keamanan
Leza mengungkapkan bahwa sebaiknya seluruh pengguna KAI Commuter Line selalu berdiri di garis aman peron.
Serta, segera melapor jikalau melihat ada hal yang mencurigakan.
"Selalu berdiri dibelakang garis aman di peron saat menunggu perjalanan kereta. KAI Commuter juga mengajak seluruh pengguna untuk tetap memperhatikan situasi di sekitar mereka, segera laporkan ke petugas jika melihat hal-hal yang mencurigakan," pungkas Leza.
Advertisement
Kontak Bantuan
Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.
Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku
Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.
Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.