Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, angkat bicara mengenai tudingan yang menyebut dirinya menjadi pengkhianat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Menurut Cak Imin, tudingan itu adalah narasi musiman yang kerap muncul terutama menjelang Pemilu.
Advertisement
"Setiap pemilu selalu dimunculkan, dibesarkan, tentu musiman lah saya bilang. Tetapi tuduhan saya berkhianat itu sama sekali tidak beralasan," kata Cak Imin dikutip dari wawancara Mata Najwa, Selasa (5/9/2023).
Cak Imin membantah dirinya mengkhianati Gus Dur ataupun melakukan kudeta di PKB. Ia justru mengklaim bahwa dirinya adalah korban kudeta dari posisinya sebagai Ketua Umum PKB.
"Justru saya dikudeta, dikudeta oleh orang-orang yang kemudian Gus Dur memberhentikan saya," kata Cak Imin.
Diketahui, pada 2005 di Muktamar Semarang, Cak Imin terpilih menjadi Ketum PKB, sementara Gus Dur sebagai Ketua Dewan Syura. Namun pada 2008, Ali Masykur Musa ditetapkan sebagai Ketua Umum DPP PKB dan Sekjen PKB Yenny Wahid. Keduanya terpilih dari hasil Muktamar Luar Biasa PKB di Parung, Bogor, Jabar.
Cak Imin mengaku menerima keputusan tersebut dan tidak protes pada Gus Dur.
"Satu-satunya ketua umum yang dipecat Gus Dur tidak melawan hanya saya, bahkan setelah saya serahkan, kemudian kepemimpinan diambilalih oleh Ali Masykur sebagai Wakil Ketua Umum dan Yenny sebagai Sekjen," kata dia.
Namun, saat akan mendaftar pemilu, ia mengatakan kepemimpinan Ali dan Yenny saat itu dinilai KPU tidak sah sebab Ali bukan ketua umum resmi.
"Kita cari jalan, supaya PKB bisa daftar, jalan yang paling singkat itu apa? Legalitas, legalitas atas kepemimpinan, nah saya ketum tanda tangan sendiri dengan wakil sekjen tidak mungkin, Ali Masykur Wakil ketua umum tanda tangan dengan Sekjen, enggak bisa diterima KPU, dicoba gagal," katanya.
Yenny Dicopot Jadi Sekjen PKB
Akhirnya, Yenny digantikan oleh sekjen sebelumnya, yaitu Lukman Edy, selanjutnya PKB bisa melakukan pendaftaran sebagai peserta pemilu.
Saat itu, lantaran hampir batal ikut Pemilu, Cak Inin mengaku dipanggil Gu Dur. Saat itu, menurutnya Gus Dur heran lantaran dirinya ikhlas diberhentikan sebagai Ketua Umum PKB.
"Gus Dur manggil saya, 'Saya gak nyangka kamu mau saya berhentikan, ya sudah kamu buat surat pengunduran diri sekarang, ini sudah ada drafnya'. Siap saya tanda tangan surat pengunduran diri, agar semua smooth," katanya.
"Apa yang terjadi? 'Surat saya terima min, tapi tolong kamu sendiri yang simpan, nanti kamu keluarkan kalau benar-benar saya butuhkan'. Sampai hari ini, tidak pernah diminta Gus Dur, surat itu ada di tempat saya," pungkas Cak Imin.
Advertisement