Liputan6.com, Jakarta - Seorang WNI atas nama Yudi Saputra dilaporkan menghilang di Los Angeles. Ia berada di LA bersama istri dan anaknya yang masih kecil.
Selebriti Uya Kuya menyebarkan kabar menghilangnya WNI tersebut di Instagram resmi miliknya. Pada poster itu tertulis bahwa Yudi berusia 33 tahun.
Advertisement
Menurut kabar dari Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha, Selasa (5/9/2023), Yudi merupakan mahasiswa California International University dan bekerja juga sebagai driver untuk Uber Eats.
Yudi disebut menghilang sejak 31 Agustus 2023. KJRI Los Angeles saat ini sedang berkoordinasi dengan Los Angeles Police Department (LAPD) untuk melacak keberadaan.
"Yang bersangkutan adalah mahasiswa California International Univ. Info awal hilang sejak 31 Agustus 2023 saat bekerja sambilan sebagai pengemudi Uber eats. Yang bersangkutan tinggal di LA bersama istri dan seorang anak," ujar Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha.
"Pihak keluarga telah melaporkan info kehilangan (missing person) tersebut kepada LAPD. KJRI LA telah menghubungi pihak keluarga dan LAPD untuk membantu upaya pencarian di lapangan," Judha menambahkan.
Terkait pelacakan melalui pihak Uber Eats, Judha berkata saat ini LAPD sedang melakukan pelacakan melalui setiap informasi yang tersedia.
Liputan6.com telah mengecek poster orang-orang hilang di situs resmi LAPD. Hingga jelang Selasa sore ini, foto Yudi masih belum tampil di situs tersebut.
Jokowi Ajak PM Kamboja Perkuat Kerja Sama Perlindungan WNI, Terutama Online Scam
Beralih ke dalam negeri, Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Perdana Menteri (PM) Kamboja, Hun Manet membahas mengenai pentingnya penguatan kerja sama dalam perlindungan warga negara Indonesia. Khususnya, para WNI yang menjadi korban penipuan daring atau online scam.
Hal ini disampaikan saat Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan PM Kamboja Hun Manet di Istana Merdeka Jakarta, Senin 4 September 2023. Pertemuan dilakukan sebelum penyelenggaraan KTT ke-43 ASEAN yang digelar di Jakarta pada 5-7 September 2023.
"Bapak Presiden mengatakan dari Januari-Juli tahun ini, 777 kasus ditangani di Kamboja, 515 di antaranya terkait dengan online scam. Oleh karena itu Bapak Presiden menekankan pentingnya diperkuat kerja sama para penegak hukum," jelas Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi sebagaimana dikutip dari siaran pers, Selasa (5/9).
Selain itu, Jokowi dan PM Hun Manet juga membahas mengenai peningkatan kerja sama di bidang pertanian. Kerja sama ini dinilai pentinh karena menyangkut masalah ketahanan pangan.
"Ini adalah kerja sama yang strategis bukan hanya mengenai ekspor impor tetapi ini juga bicara mengenai masalah ketahanan pangan," kata Retno.
Lebih lanjut, Retno mengatakan bahwa di dalam pertemuan tersebut juga telah ditandatangani nota kesepahaman pertanian antara Menteri Pertanian kedua negara.
"Di dalam diskusi juga kedua pemimpin Indonesia Kamboja bicara mendorong kerja sama antara BUMN Indonesia dengan BUMN Kamboja," tutur dia.
Advertisement
Kunjungan Pertama PM Kamboja
Seperti diketahui, kunjungan PM Hun Manet ke Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-43 ASEAN di Jakarta merupakan kunjungan perdananya ke KTT sejak menjabat sebagai PM Kamboja pada 22 Agustus 2023.
"Ini adalah kunjungan PM Kamboja ke KTT yang pertama kalinya. PM Kamboja adalah PM yang baru," kata Menlu.
Turut mendampingi Jokowi dalam pertemuan tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.