6 Fakta Film Sleep Call Karya Fajar Nugros: Ide dari Anak Sendiri, Jajal Pinjol Biar Tahu Rasanya Ditagih

Sineas Fajar Nugros kembali ke layar lebar via Sleep Call, yang bergenre drama thriller dengan konflik psikologis yang pekat. Laura Basuki jadi pemeran utama.

oleh Wayan Diananto diperbarui 05 Sep 2023, 21:20 WIB
Sineas Fajar Nugros kembali ke layar lebar via Sleep Call, yang bergenre drama thriller dengan konflik psikologis yang pekat. Laura Basuki jadi pemeran utama. (Foto: Dok. IDN Pictures)

Liputan6.com, Jakarta Sineas Fajar Nugros kembali ke layar lebar dalam film Sleep Call, yang bergenre drama thriller dengan konflik psikologis yang pekat. Untuk naskah sepulen ini, ia menempatkan Laura Basuki dan Bio One di garis depan.

Dalam Sleep Call, Laura Basuki sebagai Dina yang menjalin cinta dengan Rama (Bio One). Perkenalan mereka berawal dari aplikasi kencan lalu menjalar ke obrolan intens saban malam sebelum mata memejam. Hubungan ini mengembang jadi kejutan di luar batas dan teror bertubi.

Dina yang bekerja di perusahaan pinjol (pinjaman online) mulai ketar-ketir hingga satu per satu misteri terkuak. Fajar Nugros punya alasan sendiri mengapa mempertemukan Bio One dengan Laura Basuki, sang peraih 2 Piala Citra.

Sleep Call siap mengajak para pencinta sinema “teleponan” mulai 7 September 2023. Laporan khas Showbiz Liputan6.com menghimpun 6 fakta dari lokasi syuting film Sleep Call lewat wawancara bersama Fajar Nugros, yang melahirkan box office Cinta BrontosaurusYowis Ben, dan Inang.

 


1. Ide Cerita Dari Anak Sendiri

Fajar Nugros. (Foto: Dok. Instagram @fajarnugrs)

Saat kredit tittle film Sleep Call merayap, ada nama Sophie Louisa sebagai penyumbang ide cerita. Ia adalah putri Fajar Nugros dan Susanti Dewi, produser film ini. Fajar Nugros tertarik saat Sophie suatu hari menceritakan rutinitas sleep call.

“Gue pikir ini menarik, ternyata Gen Z punya cara berkomunikasi yang baik dan baru. Ini efek berkembangnya teknologi komunikasi dewasa ini. Jadi film ini, utamanya merespons perkembangan teknologi komunikasi dan apa sisi buruknya,” kata Fajar Nugros.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


2. Sejak Lama Incar Laura Basuki

Laura Basuki dalam workshop film Sleep Call. (Foto: Dok. Instagram @fajarnugrs)

Ini bukan kali pertama Fajar Nugros mengarahkan Laura Basuki. Sebelumnya, mereka berkolaborasi lewat Terbang: Menembus Langit (2018). Fajar Nugros ingin reuni, tapi harus ada cerita yang spesial karena Laura Basuki telah meraih penghargaan Silver Bear di Berlin International Film Festival untuk Pemeran Pendukung Wanita terbaik lewat Before, Now and Then (Nana).

“Jadi kalau menawari Laura harus (skenario) yang ‘sesuatu.’ Jadi kami enggak malu ha ha ha. Akhirnya kami menemukan cerita Sleep Call. Sejak sinopsis gue sudah menawarkan ke Laura dan dia tertarik,” ia menjelaskan.

 


3. Ngutang Benaran Via Pinjol

Salah satu adegan film Sleep Call. (Foto: Dok. Instagram @fajarnugrs)

Salah satu titik krusial film Sleep Call menampilkan suasana kantor perusahaan pinjol ilegal yang memantik tawa sekaligus ngilu di benak penonton. Fajar Nugros menggambarkannya dengan riil mengingat ia pernah ngutang di pinjol benaran. Ini bukan untuk gaya-gayaan atau kantong lagi cekak.

“Pertama, gue benaran nyobain pinjam uang di pinjol untuk mendapatkan rasanya ditagih atau proses bagaimana meminjam uang dari mereka,” urai Fajar Nugros. Rasa inilah yang kemudian diterjemahkan ke dalam gambar hidup.

 


4. 21 Hari Bersama Udara dan Debu Jakarta

Laura Basuki di lokasi syuting film Sleep Call. (Foto: Dok. Instagram @fajarnugrs)

Setelahnya, Fajar Nugros mencari tim lalu meriset beberapa korban pinjol dan orang-orang yang kerja di kantor pinjol ilegal. Berbekal naskah yang kaya riset, syuting Sleep Call digelar selama 21 hari di Ibu Kota.

“Syutingnya 21 hari. Lokasinya di Jakarta Pusat, Gunung Sindur dan di Jakarta Selatan. Kami memotret kota besar. Gue senang syuting di tempat-tempat real plus udara dan debu yang sangat berasa,” ia menambahkan.

 


5. Fajar dan Keresahan Publik

Fajar Nugros di lokasi syuting film Sleep Call. (Foto: Dok. Instagram @fajarnugrs)

Salah satu daya tarik Sleep Call (selain performa brilian Laura Basuki, tentunya) adalah naskah legit yang dengan cermat memotret kepingan fakta di masyarakat kita setidaknya 5 tahun terakhir. Salah satunya, maraknya fintech berikut jebakan di dalamnya.

“Saya bagian dari masyarakat dan merasakan situasi di dalamnya. Termasuk kegelisahan dan keresahan mereka. Itu yang saya baca sehari-hari, ada kasus-kasus pinjol, data pribadi, anak muda yang terjerat, hingga pay later yang enggak masuk akal,” Fajar Nugros mengulas.

Keresahan ini tak dibiarkan hanya mengendap di benak. Ia lantas menerjemahkan dalam sinopsis yang mengembang jadi naskah. Jadilah Sleep Call sebagai cermin sosial yang konek ke penontonnya.

 


6. Bio One dan Bakat Besarnya

Salah satu adegan film Sleep Call. (Foto: Dok. Instagram @fajarnugrs)

Rama di Sleep Call dihidupkan dengan penuh pesona oleh Bio One. Bersama Fajar Nugros, ia pernah tampil ciamik dalam Srimulat: Hil Yang Mustahal lalu diganjar nominasi Pemeran Utama Pria Terbaik FFI 2020. Kini, bintang film Balada Si Roy kembali dalam Sleep Call.

“Dia aktor muda yang sangat berbakat. Dia bisa menjelma apapun sesuai tuntutan peran. Tidak sekadar memenuhi apa yang kita bayangkan namun ia memberi lebih. Bio One is very talented,” jawab Fajar Nugros kala ditanya mengapa harus Bio One.

Jumlah produksi film Indonesia, berapa banyak? (Liputan6.com/Trie yas)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya