Peziarah Syiah memperingati Hari Raya Arbaeen di Karbala, Irak, Selasa (5/9/2023). Hari Raya Arbaeen menandai berakhirnya masa berkabung selama 40 hari setelah peringatan kesyahidan Imam Hussein, cucu Nabi Muhammad, pada abad ke-7. (AP Photo/Anmar Khalil)
Ini adalah panggung di mana umat Syiah melakukan ritual pemukulan dada dan bentuk upacara berkabung lainnya. (AP Photo/Anmar Khalil)
Dengan mengenakan pakaian berwarna hitam yang sengaja dikotori dan dikoyak, rombongan umat Syiah serentak memukul dada. (AP Photo/Anmar Khalil)
Mereka berteriak dalam kesedihan – “Oh, Hussein!” (AP Photo/Anmar Khalil)
Setiap tahun, jutaan peziarah Syiah turun ke Kota Karbala untuk memperingati Hari Raya Arbaeen. (AP Photo/Anmar Khalil)
Peringatan tersebut berpusat di dua masjid yang berdekatan: tempat suci Imam Hussein dan Imam Abbas. (AP Photo/Anmar Khalil)
Acara ini merupakan pertunjukan spektakuler dari kesedihan, duka, dan ekstase keagamaan. Ini memperingati kematian salah satu pemimpin terpenting Islam Syiah, Imam Hussein, cucu Nabi Muhammad. (AP Photo/Anmar Khalil)
Hussein meninggal tahun 1340 di dataran berdebu Karbala. Sebuah kuburan didirikan untuk memperingati kematiannya, dan Kota Karbala, yang sekarang menjadi Irak modern, perlahan-lahan dibangun di sekitarnya seiring berjalannya waktu. (AP Photo/Anmar Khalil)