Liputan6.com, Jakarta - Rangkaian agenda KTT ke-43 ASEAN di Jakarta Convention Center (JCC), terus bergulir. Salah satu acara hari ini adalah KTT ASEAN-China, di mana delegasi China dipimpin oleh Perdana Menteri Li Qiang.
Dalam pidato pengantarnya PM Li Qiang mengatakan bahwa selama 10 tahun terakhir China dan ASEAN telah maju, saling bahu-membahu, dan berkontribusi terhadap keberhasilan satu sama lain.
Advertisement
"China tetap menjadi negara dengan perekonomian kedua terbesar di dunia dan PDB gabungan menjadikan ASEAN kekuatan ekonomi kelima terbesar di dunia," ujar PM Li Qiang di JCC, Rabu (6/9/2023).
PM Li Qiang kemudian menggarisbawahi komitmen kedua belah pihak untuk memperlakukan satu sama lain dengan tulus dan memperkuat rasa saling percaya.
"Ketulusan adalah kunci yang membuka hati dan kepercayaan adalah jembatan yang menghubungan pikiran. Tidak peduli bagaimana situasi internasional berkembang, China dan ASEAN tetap bekerja sama, menjalin komunikasi erat, saling menghormati jalur pembangunan masing-masing, dan mengakomodasi kepentingan utama satu sama lain," kata PM Li Qiang.
China adalah negara pertama yang menjalin kemitraan strategis dengan ASEAN dan memimpin peningkatan hubungan tersebut menjadi kemitraan strategis komprehensif pada tahun 2021.
"Hal itu menjadi bukti kuat atas kepercayaan strategis antara kedua belah pihak," ungkapnya.
PM Li Qiang juga menyatakan bahwa China dan ASEAN berkomitmen saling membantu. Dia menegaskan bahwa kedua belah pihak telah mematuhi lima prinsip hidup berdampingan secara damai dan tujuan Traktat Persahabatan dan Kerja Sama atau TAC (pakta kerja sama dan nonagresi antara ASEAN dan mitra).
"Kami mencari titik temu sambil mengesampingkan perbedaan melalui dialog dan konsultasi, serta secara konsisten memperdalam kerja sama praktis, pandangan keamanan tradisional dan non-tradisional kami telah menjaga perdamaian dan ketengan di Asia Timur yang penuh gejolak dan perubahan. Secara khusus, kita menghadapi tantangan COVID-19 dengan saling membantu di masa-masa sulit dan itu merupakan cerminan persaudaraan dalam menghadapi kesulitan," ujar PM Li Qiang.
Hal lain yang juga disinggung PM Li Qiang adalah komitmen China dan ASEAN untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan.
"China dan ASEAN telah melihat perkembangan satu sama lain sebagai peluang penting. Tahun lalu, volume perdagangan dua arah mencapai lebih dari USD 970 miliar ... Kami telah menjadi mitra dagang utama satu sama lain selama tiga tahun berturut-turut," tambahnya.
Jokowi Tekankan Poin yang Sama
Sementara itu, dalam pidato pembukaan KTT ASEAN-China, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa China adalah salah satu dari empat Mitra Dialog ASEAN yang berstatus mitra strategis komprehensif.
"Tahun ini adalah 20 tahun aksesi China terhadap TAC. Kita perlu memaknai semua ini dengan merealisasikan kerja sama konkret yang saling menguntungkan," ujar Presiden Jokowi.
"Hal tersebut hanya bisa dilakukan jika kita memiliki trust satu sama lain, yang tentu saja harus dibangun dan dipelihara oleh semua pihak."
Presiden Jokowi menambahkan, "Salah satunya dengan menghormati hukum internasional. Trust dan kerja sama konkret inilah yang dapat menjadi positive force bagi stabilitas dan perdamaian kawasan."
Advertisement