Pemkot Bandung Bikin Lubang Lagi untuk Tampung Sampah

Kebijakan pembuatan lubang pembuangan sampah organik ini untuk mengurangi beban penumpukan sampah imbas kebakaran TPA Sarimukti.

oleh Dikdik Ripaldi diperbarui 07 Sep 2023, 13:00 WIB
Satu ekskavator tengah membuat lubang sampah organik di wilayah Cibiru, Kota Bandung, 5 September 2023. (Dok.Diskominfo Kota Bandung).

Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kembali membuat titik lubang besar untuk mengubur sampah organik. Lubang pembuangan sampah organik itu di Kecamatan Cibiru, setelah sebelumnya lubang dibuat di Taman Tegallega.

Pemkot menyebut itu guna menangani penumpukan sampah di beberapa ruas jalan dan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di wilayah Kecamatan Cibiru.

"Lubang-lubang ini hanya untuk sampah organik jangan ada sampah anorganik yang terbuang," kata Ema dalam keterangannya di Bandung, 5 September 2023.

Menurut Ema, kebijakan pembuatan lubang pembuangan sampah organik ini untuk mengurangi beban penumpukan sampah akibat masih terkendalanya TPA Sarimukti.

TPA Sarimukti, kata dia, baru hanya bisa menampung 50 persen dan masih dibatasi. Setiap harinya Kota Bandung hanya bisa mengirimkan 120 ritasi dari 240 ritasi normal.

"(Lubang pembuangan organik) Sudah ada di Tegallega. Ada juga lahan di Ciwastra, ada juga di Gedebage ada 5 hektar yang sebelumnya untuk PLTSA bisa kita manfaatkan kembali," ujarnya.

"Ini lubang akan kita optimalkan, selama masih aset kota kalau mau dilebarkan silahkan. Sampah anorganik ya segera diselesaikan mau ke bank sampah maupun pengepul," katanya.

Camat Cibiru, Didin Dikayuana mengaku tengah menyiapkan lubang pembuangan sampah organik berukuran 15x15 meter dengan kedalaman 3 meter.

Lubang tersebut, dapat menampung sampah organik sebanyak 775 meter kubik. Didin menyebut, sampah yang akan dibuang merupakan sampah tertumpuk dari 35 RW di Kecamatan Cibiru.

"Ada tanah Pemkot seluas 7.000 meter kami dibantu ekskavator untuk menggali lubangnya," katanya.

Sebelumnya, Pemkot membuat lubang serupa di Tegalega dengan ukuran 6x6 meter dan kedalaman 3 meter. Harapannya sampah mudah tereduksi dan menjadi daya dukung kesuburan lahan.

"Kami ambil langkah sporadis untuk organik, dengan cara gali lubang tutup lubang, berlokasi di Tegalega," kata Ema Sumarna dikutip lewat siaran pers tertulis, Selasa, 29 Agustus 2023 lalu.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya