Liputan6.com, Jakarta - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Ukhuwah dan Dakwah, KH M Cholil Nafis membantah isu soal pengangkatan selebgram Oklin Fia jadi Duta MUI.
Menurutnya, MUI tidak pernah memberikan penghargaan sebagai Duta MUI kepada selebgram kontroversial itu.
Advertisement
“Saya tegaskan bahwa di MUI tidak pernah berpikir, tidak pernah memutuskan untuk menjadikan Oklin Fia sebagai Duta MUI,” kata Cholil mengutip keterangan resmi MUIDigital Rabu (6/9/23).
Lebih lanjut, Cholil menyampaikan kekecewaannya terhadap Oklin karena sebagai publik figur, ia justru memberikan contoh buruk kepada bangsa Indonesia.
Cholil berharap, melalui kejadian ini, masyarakat Indonesia khususnya Oklin Fia menjadi masyarakat yang lebih cerdas dalam menggunakan media sosial. Serta tidak sembarangan mengunggah konten yang akan dikonsumsi khalayak umum.
“Tentunya ini menjadi pelajaran kepada Oklin Fia agar besok-besok menggunakan media sosial lebih cerdas dan memberikan nilai kebaikan, karena efeknya kadang tidak terkira seperti yang dirasakan sekarang, sampai ada yang melaporkan ke pihak terkait untuk penegakan hukumnya,” ucap Cholil.
Dia berdoa, kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi semua orang dan kembali menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah membahas apalagi memutuskan akan menjadikan Oklin Duta MUI.
“Mudah-mudahan ini menjadi pelajaran kepada kita semua, sekali lagi Oklin Fia tidak pernah dibahas di MUI untuk dijadikan Duta MUI, tidak pernah dibahas apalagi diputuskan jadi Duta MUI,” tegas Cholil.
Awal Mula Isu Oklin Jadi Duta MUI
Isu soal pengangkatan Oklin jadi Duta MUI berawal dari ucapan kuasa hukumnya, Budiansyah, selepas Oklin Fia meminta maaf. Budiansyah sempat menyampaikan kepada wartawan mengenai status Oklin Fia selanjutnya.
Menurut Budiansyah, Oklin Fia ke depannya akan menjadi Duta MUI serta cocok sebagai inspirasi anak-anak muda. Hal ini pun sontak ramai menjadi perbincangan hingga sampai ke MUI.
Akhir-akhir ini, sosok Oklin Fia memang tengah viral. Namanya semakin dikenal setelah membuat konten menjilat es krim yang mengarah pada tindakan asusila. Konten ini membuat warganet meradang lantaran video bermuatan negatif itu dibuat ketika ia mengenakan hijab.
Seperti diketahui, hijab merupakan suatu identitas bagi para Muslimah untuk menutup aurat. Atas perbuatan itu, Oklin Fia dilaporkan ke polisi dengan dugaan penistaan agama.
Advertisement
Oklin Fia Sudah Meminta Maaf
Usai dilaporkan, Oklin Fia akhirnya meminta maaf kepada publik atas konten jilat es krim yang diunggahnya.
Didampingi kuasa hukumnya, Budiansyah, bersama Wakil Sekretaris Jenderal Badan Hukum MUI, Ikhsan Abdullah, Oklin Fia ungkap penyesalan atas konten kontroversial itu.
Dalam sebuah pernyataan, Oklin Fia mengaku tidak bijaksana saat membuat konten tersebut. Ia juga berjanji akan lebih berkontribusi positif terhadap masyarakat di masa depan.
Ungkapan permintaan maaf ini sempat disampaikan sang selebgram melalui media sosialnya secara tertulis.
“Sekali lagi, saya dengan segala kerendahan hati ingin meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya kepada saudara-saudara umat Muslim, atas konten yang kurang pantas yang telah saya buat.”
“Saya sangat menyesal atas ketidakbijaksanaan tersebut dan saya berjanji untuk tidak mengulanginya kembali,” tulisnya di Instagram @oklinfia, pada akhir pekan lalu.
Tetap Diizinkan Membuat Konten Kreatif yang Positif
Dalam sebuah pernyataan yang rekamannya diunggah ulang oleh berbagai pengguna akun media sosial, Budiansyah awalnya mengatakan bahwa Oklin Fia ke depannya ingin terus memperbaiki diri.
“Oklin sendiri sudah menyampaikan permohonan maaf dan sangat menyesali perbuatannya. dan berjanji ingin memperbaiki dirinya, dan ini adalah sesuatu yang luar biasa” kata tim kuasa hukum Oklin Fia ke awak media, dikutip dari unggahan akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall pada Selasa (05/09/2023).
“Oklin dibimbing, dipersilakan untuk terus berkarya. Silakan membuat konten-konten yang kreatif. Jangan sampai masalah ini membuat Oklin itu menjadi tidak kreatif lagi, tidak mau bermedia sosial lagi. Malah dipersilakan untuk terus berkreasi tapi dengan konten-konten yang lebih positif,” ia menyambung.
Advertisement
