Liputan6.com, Jakarta - Dunia saat ini sedang menghadapi tantangan ganda, yaitu harus pulih dari pandemi dan berjuang mengikuti arus teknologi yang berkembang sangat pesat. Dunia digital dan generasi muda mempunyai ikatan yang erat di zaman yang serbacanggih ini.
Semua informasi dapat dengan mudah dan cepat diakses secara global. Manusia dituntut untuk mampu membedakan fakta dari opini, objektivitas dari bias, dan kejujuran dari kompleksitas hidup.
Advertisement
Ada kekhawatiran akan kesenjangan persepsi antara satu sama lain terkait keterampilan digital. Sehingga perlu diketahui bahwa keterampilan digital sebagai kompetensi mencakup empat kategori, yakni literasi digital dengan memahami cara kerja ruang digital, kewarganegaraan digital yang artinya terlibat dalam perilaku online yang bertanggung jawab, literasi data dengan memahami cara kerja analisis data, dan literasi media dengan mengevaluasi sumber data yang kredibel.
Di dunia yang saling terhubung saat ini, keberhasilan generasi muda di masa depan bergantung pada literasi digital mereka. Mengajarkan keterampilan digital kepada anak-anak dan remaja sangatlah penting, terutama di dunia yang dengan cepat dibentuk dan diubah oleh AI.
Tak cukup hanya hard skill, dunia digital menuntut generasi muda untuk memiliki soft skill sebagai adaptor, kreator, pemecah masalah dan pemikir kritis. Berpikir kritis dan kreatif adalah keterampilan yang paling penting untuk siap berkompetisi di dunia pendidikan dan pekerjaan secara global.
Meskipun tumbuh dikelilingi oleh teknologi, tidak semua pemuda pemudi saat ini memiliki keterampilan digital yang sama dalam menggunakan teknologi secara efektif dan percaya diri untuk peran di masa depan. Kesenjangan digital bukan hanya tentang akses ke internet dan perangkat, tetapi tentang kesenjangan kemahiran antara generasi yang memiliki keterampilan digital dan mereka yang tidak.
Harus Punya Ketrampilan Digital
Pemerintah telah mengupayahkan berbagai hal agar kesenjangan tersebut tidak menjadi alasan untuk tidak mahir di ruang digital. Begitu vitalnya keterampilan digital untuk siap menghadapi kompetisi di dunia pekerjaan dan pendidikan.
Setiap pemuda-pemudi tanpa terkecuali, dituntut untuk mempunyai keterampilan digital sehinga terdidik dan mampu mengubah dunia menjadi lebih baik lagi.
Dengan mengatasi kesenjangan ini dapat mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), termasuk Tujuan ke-4 yang menyediakan akses pendidikan berkualitas dan Tujuan ke-8 yang memungkinkan pekerjaan yang layak sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi.
Memperkuat sistem pendidikan akan membantu memobilisasi aliran kemajuan baru dan meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja. Inovasi dalam pendidikan adalah kunci untuk memastikan tenaga kerja masa depan yang terampil dan berdampak positif bagi lingkungan.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.