Kamala Harris di KTT ASEAN-AS: Kami Terus Tekan Rezim di Myanmar Untuk Akhiri Kekerasan yang Mengerikan

Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris menekankan bahwa krisis Myanmar adalah isu kemanusiaan yang harus diselesaikan.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 06 Sep 2023, 16:43 WIB
Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris menekankan bahwa krisis Myanmar adalah isu kemanusiaan yang harus diselesaikan (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris menekankan bahwa krisis Myanmar adalah isu kemanusiaan yang harus diselesaikan.

Kamala menegaskan posisi AS untuk terus menjaga peraturan internasional dan norma-norma di kawasan ASEAN.

"Kami memiliki komitmen bersama terhadap peraturan internasional dan norma-norma, serta kemitraan kita dalam mengatasi permasalahan nasional dan regional seperti krisis di Myanmar."

"Amerika Serikat akan terus menekan rezim tersebut untuk mengakhiri kekerasan yang mengerikan dan membebaskan semua orang yang ditahan secara tidak adil."

"Membangun kembali Myanmar menuju demokrasi inklusif. Dan kami akan terus mendukung 5 Point Consensus."

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa Lima Poin Konsensus (5 Point of Consensus/5PC) akan tetap jadi pedoman utama ASEAN dalam menyelesaikan krisis Myanmar.

"Terkait implementasi 5PC, saya ingin ingatkan bahwa 5PC adalah upaya kolektif ASEAN sebagai keluarga, yang telah disepakati para pemimpin ASEAN di Jakarta pada 24 April 2021," ujar Presiden Jokowi dalam sesi retreat KTT ASEAN 2023, Selasa.

"Indonesia telah melakukan engagement secara sangat intensif. Lebih dari 145 engagements dengan 70 stakeholders telah dilakukan dalam sembilan bulan dan Indonesia melihat sudah mulai muncul trust antara satu stakeholder dengan yang lain, kecuali dengan junta militer."

Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyatakan bahwa inilah saatnya ASEAN terus mendorong dilakukannya dialog inklusif nasional di Myanmar sebagai kunci penyelesaian krisis politik di negara itu.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Jokowi juga menyatakan bahwa ASEAN harus berani mengevaluasi diri, membahas permasalahan secara terbuka, dan mencari solusi bersama.

"Kita butuh upaya yang lebih taktis dan extraordinary untuk implementasikan 5PC," tegas Presiden Jokowi.


Tentang 5PC

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat ditemui media setelah pertemuan menlu ASEAN di Kantor Sekretariat ASEAN, Jakarta, Senin (4/9/2023). (Liputan6.com/Benedikta Miranti)

Lima Poin Konsesus atau 5PC merupakan cara ASEAN dalam menyelesaikan krisis Myanmar, yang sejauh ini disebut-sebut belum mencapai kemajuan signifikan.

Senada dengan Presiden Jokowi, Menlu Retno mengatakan bahwa 5PC akan tetap menjadi rujukan utama terkait krisis Myanmar. 

"Kita merasa perlu adanya sustainability penanganan isu ini," kata Menlu Retno. 

Lima Poin Konsensus mengenai krisis Myanmar adalah:

  • Kekerasan harus segera dihentikan di Myanmar dan semua pihak harus menahan diri sepenuhnya;
  • Dialog konstruktif di antara semua pihak terkait mulai mencari solusi damai untuk kepentingan rakyat;
  • Utusan khusus ketua ASEAN akan memfasilitasi mediasi proses dialog, dengan bantuan sekretaris jenderal ASEAN;
  • ASEAN akan memberikan bantuan kemanusiaan melalui AHA Centre;
  • Utusan khusus dan delegasi akan mengunjungi Myanmar untuk bertemu dengan semua pihak terkait.
Infografis KTT ASEAN Ke-43 2023 Digelar di Jakarta. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya