Liputan6.com, Jakarta - PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana) bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyelenggarakan edukasi Kesehatan dan Apresiasi Penanggulangan Penyakit Menular dengan tema 'Segerakan Tes dan Obati'.
Edukasi Kesehatan ini merupakan bagian dari Peringatan Hari Hepatitis Sedunia Provinsi DKI Jakarta yang membahas secara khusus penyakit Hepatitis dan Tubercolosis (TBC).
Advertisement
Menyoal penyakit hepatitis, dr Imelda Maria Loho SpPD FINASIM mengatakan bahwa secara umum hepatitis terdiri hepatitis A, B, C, D, dan E.
Dijelaskannya bahwa hepatitis A dan E seringkali menimbulkan gejala kuning yang penyebarannya disebabkan fecal oral terkait kebiasaan hidup tidak bersih, makanan dan minuman tercemar, dan sanitasi buruk.
Sedangkan penyebaran hepatitis B, lanjut Imelda, sedikit berbeda.
"Banyak yang tidak menyadari dan tiba-tiba seperti transfusi darah, transplantasi, jarum suntik, dan seks. Sementara di Indonesia, penularannya mayoritas melalui ibu ke anak," kata Imelda dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Rabu 6 September 2023.
Cara Cegah Hepatitis
Lebih lanjut Imelda menerangkan bahwa penyakit hepatitis bisa dicegah dengan vaksinasi.
"Vaksinasi hepatitis A pada anak mulai umur 12 bulan, dua dosis dengan interval enam sampai 36 bulan. Sedangkan pada dewasa tersedia tunggal atau kombinasi dengan vaksin hepatitis B sebanyak dua dosis dengan rentang bulan nol, enam, 12," katanya.
"Vaksinasi hepatitis B pada anak dilakukan segera setelah lahir, sebelum 24 jam," ujarnya.
Penyakit Hepatitis Jadi Perhatian Serius Seluruh Dunia
Imelda kemudian melanjutkan bahwa penyakit hepatitis telah menjadi perhatian serius di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Dikatakan Imelda, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 5 April 2022 menerima 10 kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya atau Acute hepatitis of unknown aetiology.
Kemudian, pada 15 April 2022, WHO menyatakan bahwa kejadian ini sebagai (KLB).
Kejadian ini terus bertambah dengan adanya laporan-laporan dari berbagai negara sehingga didapatkan jumlah kasus probable di seluruh dunia sekitar 300 kasus.
Pertama kali kasus ini dilaporkan di Indonesia pada tanggal 27 April 2022.
Pada saat itu tiga kasus telah dilaporkan dan hingga tanggal 12 Mei 2022 terjadi pertambahan kasus hingga 18 laporan kasus.
18 kasus ini tersebar di lima provinsi, yaitu DKI Jakarta, Sumatera Utara, Kalimantan Timur dan Jawa Timur.
Kasus kematian dilaporkan terjadi di DKI Jakarta sejumlah empat kasus, Jawa Timur satu kasus, Kalimantan Timur satu kasus, dan Sumatera Barat satu kasus.
Berdasarkan usia, rata-rata pasien yang terkena hepatitis akut berusia 1-6 tahun.
Advertisement
Pencegahan Hepatitis Terus Ditingkatkan
Hingga saat ini, upaya pencegahan hepatitis terus ditingkatkan. Mengingat komitmen Indonesia untuk mencapai eliminasi hepatitis pada 2030.
Untuk mengatasi tantangan ini, setiap tahunnya di tanggal 28 Juli diperingati sebagai Hari Hepatitis Sedunia.
Hal ini bertepatan dengan resolusi World Health Assembly (WHA) ke-63 pada 21 Mei 2010 yang mendorong setiap negara untuk memperingati Hari Hepatitis Sedunia pada tanggal 28 Juli.
Tentang Kegiatan Edukasi
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr Dwi Oktavia, mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan kemandirian dalam mencegah infeksi penularan hepatitis dan penyakit prioritas lain.
"Yang tentunya membutuhkan keterlibatan kita semua untuk penanggulangannya," katanya.
"Kami telah melakukan upaya penanggulangan bekerjasama dengan lintas sektor mulai dari membudayakan perilaku cuci tangan, menggencarkan pelatihan keamanan pangan untuk pengusaha pangan olahan dan siap saji serta membentuk duta keamanan pangan di sekolah-sekolah dan membina kantin sehat hingga meningkatkan akses air bersih," ujarnya.
Sementara, Head of Business Development PT Etana Biotechnologies Indonesia, M Indra Lamora, mengatakan,"Etana berkontribusi dalam upaya penanggulangan penyakit hepatitis dengan melakukan edukasi ke tenaga kesehatan dan masyarakat.".