Liputan6.com, Jakarta - Vale Base Metals (VBM) telah beroperasi di Indonesia selama 55 tahun. Dalam Periode tersebut, Vale Base Metals telah meningkatkan taraf hidup dan mengubah masa depan masyarakat Indonesia.
Pada Indonesia Sustainability Forum 2023, ditegaskan bahwa Vale memiliki visi yang sama dengan pemerintah untuk menjadi produsen nikel, tembaga, dan mineral kritis lainnya, dimana produksi tersebut penting bagi transisi energi global.
Advertisement
Inilah sebabnya mengapa Vale Base Metals dengan cepat menyelenggarakan proyek-proyek baru senilai USD 8,6 miliar dalam 10 tahun ke depan, yang akan menciptakan lapangan kerja terampil, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memperkuat standar industri pertambangan di Indonesia.
Sebagai mitra jangka panjang bagi Indonesia, investasi perusahaan di proyek-proyek pengembangan Pomalaa, Sorowako, dan Morowali yang terletak di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara akan menciptakan infrastruktur yang diperlukan, memfasilitasi transfer teknologi, serta mengembangkan keterampilan tenaga kerja dalam kemampuan pengolahan nikel hilir di Indonesia.
CEO Vale Base Metals Deshnee Naidoo menjelaskan, Indonesia dianugerahi cadangan mineral yang melimpah, termasuk cadangan nikel terbesar di dunia. Hal ini memberikan potensi yang sangat besar bagi Indonesia untuk menjadi produsen nikel global yang berkelanjutan.
"Vale Base Metals berkomitmen untuk memainkan peran penting dalam memajukan industri pertambangan Indonesia dan mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik kelas dunia dalam beberapa dekade mendatang," jelas dia Jumat (8/9/2023).
Kemitraan internasional yang strategis akan memainkan peran penting dalam tujuan Indonesia untuk menjadi pusat rantai pasokan global untuk kendaraan listrik. Vale Base Metals memiliki rekam jejak yang mantap sebagai salah satu produsen produk nikel rendah karbon dan bersumber dari sumber yang bertanggung jawab di dunia, dimana hal tersebut membantu menarik mitra industri global ke Indonesia.
Secara global, Vale Base Metals memiliki hubungan yang kuat dengan produsen otomotif terkemuka seperti General Motors, Tesla, dan NorthVolt. Perusahaan juga baru-baru ini mengumumkan kemitraan investasi baru dengan Manara Minerals dari Arab Saudi dan Engine No. 1 dari Amerika Serikat.
Sementara itu, anak perusahaan lokal perusahaan, PT Vale Indonesia, telah menandatangani perjanjian dengan Ford, Zhejiang Huayou Cobalt, Taiyuan Iron & Steel Group, dan Shandong Xinhai Technology.
Energi Terbarukan di Vale
Keberlanjutan memainkan peran sentral dalam mendasari cara Vale Base Metals beroperasi. Saat ini merupakan masa yang luar biasa bagi dunia pertambangan di Indonesia, dan perusahaan memiliki tanggung jawab untuk berperan dalam memperkuat standar industri pertambangan di negara ini - dengan memanfaatkan pengalamannya dalam menetapkan tolok ukur yang ketat dalam hal kesehatan, keselamatan, dan pengelolaan lingkungan.
Hal ini mencakup komitmen untuk mencapai target emisi nol bersih pada tahun 2050, sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060.
Komitmen jangka panjang perusahaan terhadap keberlanjutan dan pengelolaan lingkungan hidup dimulai sejak perusahaan masih bernama INCO, yang kemudian berubah menjadi PT Vale Indonesia, dimana Vale Base Metals saat ini menjadi pemegang saham terbesar.
Penggunaan energi terbarukan oleh perusahaan, misalnya, dimulai sejak tahun 1979 dengan pengembangan pembangkit listrik tenaga air Larona.
Selain itu, program rehabilitasi lahan oleh perusahaan telah mereklamasi 10.280 hektar lahan pascatambang di Sulawesi Selatan sepanjang tahun lalu, dengan target 70% lahan pada tahun 2025. PT Vale Indonesia telah menanam hampir 4,5 juta pohon di Indonesia, dan pembibitan seluas 2,5 hektar di lokasi operasi Sorowako telah menghasilkan hingga 700.000 bibit per tahun.
Terakhir, Vale Base Metals percaya bahwa hilirisasi mineral dapat dinikmati secara lebih merata, melalui pengembangan industri lokal, investasi dalam keterampilan, dan penciptaan peluang kerja bagi masyarakat setempat.
Advertisement
Dampak Ekonomi
Saat ini, operasi perusahaan di Indonesia ditunjang oleh hampir 3.000 karyawan - yang hampir semuanya adalah warga negara Indonesia - dan sekitar 9.500 kontraktor. Termasuk di dalamnya adalah para pemimpin senior seperti CEO dan CFO PT Vale Indonesia.
Sebanyak 87% tenaga kerja merupakan anak bangsa lokal dari Kabupaten Luwu Timur. Ribuan masyarakat setempat juga mendapat manfaat dari dampak ekonomi. Manfaat ini akan terus meningkat seiring dengan perkembangan proyek-proyek perusahaan di tahun-tahun mendatang. Pada tahun 2026, proyek-proyek pertumbuhan perusahaan diperkirakan akan menghasilkan sekitar 600 lapangan kerja baru di seluruh Sulawesi.
Dampak positif ini meluas ke infrastruktur lokal, pendidikan, pengadaan, dan transfer pengetahuan. Pembelian lokal di Indonesia menyumbang 80% dari belanja pengadaan perusahaan. Lebih dari 1.500 siswa telah lulus dari Akademi Teknik Sorowako, sebuah sekolah tinggi kejuruan yang didirikan perusahaan pada tahun 1991 yang berfokus pada pemeliharaan dan perbaikan mesin.
Vale Base Metals memiliki sejarah yang membanggakan dan berkomitmen untuk membangun masa depan yang cerah di Indonesia. Dengan bekerja sama dengan pemerintah, perusahaan dapat membantu mentransformasi Indonesia menjadi pemain terkemuka dalam rantai pasokan global dan memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia selama beberapa dekade mendatang.