Liputan6.com, Jakarta - PT Daikin Industries Indonesia mendukung program pengentasan emisi karbon dengan membangun fasilitas produksi pendingin ruangan. Itu dilakukan lewat pabrik AC di Cikarang yang akan didirikan melalui dua fase, dengan total nilai investasi sebesar Rp 6 triliun.
Direktur PT Daikin Airconditioning Indonesia & PT Daikin Industries Indonesia Budi Mulia menjelaskan, pihaknya akan menggelontorkan dana secara bertahap.
Advertisement
"Ada dua fase yang akan kami lakukan, untuk Factory 1 senilai Rp 3,3 triliun yang mulai beroperasi di akhir tahun 2024. Kemudian untuk Factory 2 estimasi nilai investasi sebesar Rp 2,7 Triliun akan beroperasi di tahun 2028," terangnya, Rabu (6/9/2023).
"Adapun untuk kapasitas produksi maksimum Factory 1 adalah 1.500.000 set AC rumah tangga per tahun, dan Factory 2 maksimum 500.000 set AC rumah tangga dan 200.000 set AC komersial," jelasnya.
Menurut dia, pasar AC di Indonesia masih sangat besar, karena penetrasi pasar AC masih dibawah 10 persen. Terlebih lagi Indonesia memiliki jumlah rumah tangga hingga 72 juta keluarga.
"Sehingga penetrasi pasar Daikin di Indonesia masih sangat besar," ungkapnya.
Lebih lanjut, Budi menyatakan, dalam operasionalnya nanti, pabrik Daikin ini akan mengadopsi teknologi canggih terkini termasuk didalamnya pemanfaatan IoT (internet of things) dan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI).
"Hal ini tentu bermanfaat bagi pengayaan SDM kita tentang know-how manufaktur yang fully digital nantinya. Pabrik ini nantinya hanya akan memproduksi AC inverter yang hemat listrik dengan refrigeran R32 yang lebih ramah lingkungan," tutur Budi.
DAIKIN Kenalkan Inovasi dan Karir pada Industri Solusi Tata Udara
PT Daikin Airconditioning Indonesia (DAIKIN) memperkenalkan berbagai inovasi dalam industri tersebut, serta peluang karir yang ada di dalamnya.
Agenda itu dilakukan dalam kunjungan perusahaan asal Jepang yang spesialis dalam solusi tata udara ini ke Universitas Tarumanegara, Jakarta, pada Jumat (19/5/2023) lalu.
"Kami berharap kunjungan ini dapat memberikan gambaran awal kepada mahasiswa tentang industri solusi tata udara, termasuk inovasi dan peluang karir yang berguna ketika mereka memulai karir di dunia kerja," ujar Kevin Tenggara, Assistant General Manager Sales Development DAIKIN.
Sebagai program tahunan, DAIKIN Goes To Campus dilakukan secara serentak di berbagai kampus di Indonesia. Program ini merupakan upaya perusahaan untuk berinteraksi dengan institusi pendidikan dan bertujuan utama untuk memperluas wawasan mahasiswa.
Harapannya, program ini dapat menginspirasi peserta didik untuk mengembangkan bidang studi mereka dan sekaligus memperkenalkan peluang karir dalam industri solusi tata udara yang menjadi spesialisasi DAIKIN selama hampir satu abad.
Sesi kuliah tamu di Universitas Tarumanegara berlangsung di Kampus 1, Gedung L Ruang 609, dengan mahasiswa Program Studi Sarjana Teknik Mesin dari Fakultas Teknik sebagai peserta. Selain membahas teori, sesi tersebut juga memberikan kesempatan untuk berinteraksi, bertanya, memberikan tanggapan, dan pendapat terkait materi yang disampaikan.
Advertisement
Praktek Perhitungan Beban Panas Ruang
Dalam salah satu sesi, peserta juga dapat langsung mempraktekkan perhitungan beban panas ruang untuk merancang sistem tata udara yang ideal. Dengan bantuan perangkat lunak khusus dari DAIKIN, peserta mendapatkan panduan dan pendampingan langsung dari tenaga ahli perusahaan.
Sesi lainnya memberikan gambaran tentang karir di DAIKIN yang disampaikan oleh salah satu staf perusahaan yang merupakan alumni dari Universitas Tarumanegara.
"Interaksi langsung dengan alumni ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang karir di DAIKIN, yang juga dikenal sebagai pemimpin pasar solusi tata udara di Indonesia. Termasuk tantangan dan peluang pengembangan diri," tambah Kevin Tenggara, yang juga merupakan alumni Universitas Tarumanegara.
Kevin menjelaskan bahwa DAIKIN akan terus melanjutkan dan memperluas program DAIKIN Goes To Campus di masa depan. Perusahaan juga sedang menyiapkan program-program serupa lainnya untuk lebih berkontribusi dalam bidang pendidikan di Indonesia, terutama dalam solusi tata udara yang menjadi keahlian perusahaan.