Liputan6.com, Kyiv - Setidaknya 16 orang tewas, termasuk seorang anak, setelah sebuah rudal Rusia menghantam pasar di Kostiantynivka, Wilayah Donetsk, Ukraina timur. Pejabat Ukraina mengatakan bahwa 28 orang lainnya terluka dalam serangan itu.
"Pasukan Rusia adalah teroris yang tidak akan dimaafkan dan tidak akan dibiarkan dalam damai," tulis Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal di Telegram seperti dilansir CNN, Rabu (6/9/2023). "Akan ada balasan yang adil untuk semuanya."
Advertisement
Serangan rudal Rusia dilaporkan sering menghantam wilayah sipil, namun jumlah korban jiwa sebesar ini jarang terjadi. Serangan yang menelan korban jiwa dalam jumlah besar lainnya antara lain terhadap sebuah blok apartemen di pusat Kota Uman yang menewaskan 23 orang pada April dan serangan serupa di Dnipro yang menyebabkan 40 kematian pada Januari.
Kostiantynivka dekat dengan garis depan di sekitar Bakhmut dan sering dipadati personel militer. Namun, rekaman serangan yang dibagikan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menunjukkan warga sipil berjalan di sepanjang jalan pasar sebelum rudal menyerang pada Rabu sore waktu setempat.
Video tersebut menunjukkan kebakaran hebat dan kepulan asap hitam tebal mengepul dari bingkai mobil dan bangunan yang terbakar, saat petugas pemadam kebakaran merespons di lokasi kejadian.
Zelensky mencap serangan itu benar-benar tidak berperikemanusiaan.
"Ketika seseorang di dunia ini masih berusaha berurusan dengan apapun yang berhubungan dengan Rusia, itu berarti menutup mata terhadap kenyataan ini," kata Zelensky.
Membayangi Kunjungan Menlu AS Antony Blinken
Serangan Rusia dilancarkan hanya beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mendarat di Kyiv. Blinken disebutkan akan mendengarkan pemaparan langsung dari Presiden Zelensky tentang situasi di medan perang.
Kunjungan Blinken terjadi ketika serangan balasan Ukraina memasuki bulan keempat, di mana Kyiv mengklaim telah mencapai kemajuan, terutama di sepanjang front selatan.
Dalam percakapan singkat dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, Blinken mencatat kemajuan yang telah dicapai Ukraina dalam serangan balasannya.
Serangan Rusia juga terjadi tidak lama setelah Rustem Umerov menjadi menteri pertahanan baru Ukraina, setelah parlemen melakukan pemungutan suara untuk menyetujui pengangkatannya.
Dalam pernyataan pertamanya sebagai menteri pertahanan Ukraina, Umerov bersumpah untuk merebut kembali kendali setiap sentimeter tanah Ukraina dari Rusia dan membawa pulang semua orang yang ditawan.
Advertisement