Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengklaim emiten tambang BUMN ini masih mencatatkan kinerja yang positif di tengah volatilitas harga komoditas batu bara di pasar.
PT Bukit Asam Tbk membukukan kenaikan pendapatan 2,36 persen secara year on year (YoY) menjadi Rp 18,85 triliun pada semester I 2023. Namun, laba periode berjalan PTBA tergerus 54,06 persen menjadi Rp 2,88 triliun.
Advertisement
Corporate Secretary Bukit Asam Niko Chandra menyampaikan, kinerja PTBA pada dasarnya masih tergolong positif. Dari sisi operasional, volume penjualan ekspor batu bara PTBA naik 37 persen YoY menjadi 7,1 juta ton pada akhir semester I 2023, sementara realisasi Domestic Market Obligation (DMO) PTBA tercatat sebesar 57 persen.
"Berkat hal tersebut, pendapatan perseroan tumbuh sekitar 2 persen pada semester I 2023," ujar dia kepada Liputan6.com, dikutip Kamis (7/9/2023).
Dari sisi keuangan, secara kuartalan, realisasi laba bersih PTBA pada kuartal II 2023 mencapai Rp 1,6 triliun atau meningkat 39 persen dibanding kuartal I 2023 yang sebesar Rp 1,2 triliun.
Hal tersebut dianggap sebagai pencapaian yang membanggakan di tengah tren penurunan laba bersih secara kuartal dari perusahaan sejenis.
"Perseroan akan terus melanjutkan capaian positif tersebut," imbuh Niko.
Manajemen PTBA telah menyiapkan sejumlah langkah untuk menjaga agar kondisi keuangan perseroan tetap sehat. Di antaranya adalah terus mengoptimalkan pencapaian kinerja operasional hingga melakukan efisiensi pada seluruh proses bisnis perusahaan.
Sementara dari sisi penjualan, Bukit Asam terus memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor ke sejumlah negara yang memiliki prospek pertumbuhan positif.
"Oleh karena itu, kami optimistis dapat menjaga kinerja tetap positif hingga akhir tahun 2023 meski menghadapi berbagai tantangan," jelas dia.
Tidak ketinggalan, PTBA juga berharap pembentukan Mitra Instansi Pengelola (MIP) dapat segera terealisasi. Keberadaan MIP ini akan memberikan dampak positif bagi kinerja keuangan PTBA.
Bukit Asam Operasikan Hybrid Dump Truck hingga Bus Listrik
Sebelumnya, PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota holding industri pertambangan MIND ID, menerapkan praktik pertambangan yang baik (Good Mining Practice) dengan program-program dekarbonisasi.
Salah satu langkah yang dilakukan PTBA adalah Eco Mechanized Mining, yakni mengganti peralatan pertambangan yang menggunakan bahan bakar fosil menjadi elektrik. Saat ini PTBA telah mengoperasikan 7 unit Shovel Listrik (PC3000-6E), 40 unit Hybrid Dump Truck (Belaz-75135), dan 6 Pompa Tambang berbasis listrik.
Penggunaan alat-alat tambang berbasis listrik ini menghasilkan penghematan bahan bakar minyak (BBM) jenis diesel hingga 7 juta liter per tahun dan mereduksi emisi sebesar 19.777 tCO2e.
"PTBA berupaya menjalankan praktik bisnis yang berkelanjutan sehingga dapat berkontribusi optimal bagi masyarakat. Sejalan dengan visi menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan, sekaligus upaya mendukung Pemerintah mencapai target Net Zero Emission pada 2060 atau sebelumnya," kata Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Arsal Ismail dalam keterangan resmi, Kamis (24/8/2023).
Selain itu, Bukit Asamtelah mengoperasikan 5 unit bus listrik di Pelabuhan Tarahan dan 10 unit bus listrik di Unit Pertambangan Tanjung Enim. Total telah ada 15 unit bus listrik yang dioperasikan PTBA. Pengurangan emisi karbon diestimasikan mencapai 16 ton CO2 per tahun per bus.
Selain itu, penggunaan bus listrik mengurangi pemakaian bahan bakar minyak (BBM) hingga 9.672 liter per tahun per bus. Tak hanya penggunaan kendaraan dan alat tambang berbasis listrik, PTBA pun terus menjalankan sejumlah program untuk mengurangi emisi karbon.
Di antaranya adalah reklamasi lahan, mengganti bahan perusak ozon dengan bahan lain yang ramah lingkungan, Pilot Project Cofiring PLTU Mulut Tambang di Sumatera Selatan, dan sebagainya.
"Program-program dekarbonisasi akan terus dilaksanakan dan dikembangkan secara berkelanjutan di setiap lini perusahaan untuk memberikan hasil yang optimal," tegas Arsal memungkasi.
Advertisement
Bukit Asam Gandeng China Huadian Kembangkan Energi Terbarukan
Sebelumnya, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan China Huadian Overseas Investment Co. Ltd (CHDOI) menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) untuk menjajaki kerja sama pengembangan usaha energi terbarukan di Indonesia.
Kesepakatan ditandatangani oleh Direktur Pengembangan Usaha PT Bukit Asam Tbk Rafli Yandra dan Vice President China Huadian Overseas Investment Co. Ltd (CHDOI) Lu Youan pada Sabtu, 29 Juli 2023.
Disaksikan oleh Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk Arsal Ismail dan Chairman CHDOI Qiu Tiangen. Direktur Pengembangan Usaha PT Bukit Asam Tbk Rafli Yandra menuturkan, kerja sama ini merupakan salah satu langkah Bukit Asam untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia yang peduli lingkungan. Sejalan juga dengan target Pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission pada 2060 atau sebelumnya.
"Melalui kerja sama dengan China Huadian Overseas Investment Co Ltd, PTBA sebagai salah satu Anggota Holding Industri Pertambangan MIND ID ingin mempercepat pengembangan energi terbarukan di Indonesia," kata Rafli Yandra dalam keterangan resmi, Kamis (3/8/2023).
Pengurangan Emisi Karbon
Salah satu wujud konkret dukungan PTBA dalam upaya pengurangan emisi karbon global ditandai dengan sinergi bersama PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 400 Kilowatt-peak (kWp) di jalan tol Jasa Marga Group.
Pembangunan PLTS Jalan Tol Bali-Mandara yang telah diresmikan pada 21 September 2022, berjalan dengan sangat baik sehingga menghasilkan manfaat positif berupa efisiensi energi dan biaya operasional, serta tentunya turut mendukung Presidensi G20 Indonesia pada November 2022, yang salah satunya berfokus pada isu transisi energi.
PT Bukit Asam Tbk juga telah membangun PLTS di Bandara Soekarno-Hatta melalui kerja sama dengan PT Angkasa Pura II (Persero). PLTS tersebut terdiri dari 720 solar panel system dengan photovoltaics berkapasitas maksimal 241 kWp dan terpasang di Gedung Airport Operation Control Center (AOCC). PLTS ini telah beroperasi penuh sejak 1 Oktober 2020
Advertisement