Liputan6.com, Jakarta- Olahraga padel mulai naik daun di seluruh dunia. Olahraga yang memadukan tenis dengan squash ini bahkan dimainkan beberapa atlet top dunia. Mulai dari Cristiano Ronaldo hingga Zlatan Ibrahimovic. Bahkan Ibrahimovic begitu menggemari padel sehingga memiliki klub yang tersebar di berbagai negara.
Padel sebenarnya merupakan olahraga yang berasal dari Meksiko. Penemunya Enrique Corcuera membuat padel dengan menggabungkan olahraga tenis dan squash. Namun padel semakin populer justru di Spanyol. Klub-klub sepak bola disana mayoritas memiliki klub padel.
Advertisement
Federasi Padel Dunia (IPF) bahkan didirikan di ibukota Spanyol, Madrid, pada tahun 1991. Sekilas padel sangat mirip dengan tenis. Namun regulasi dan permainannya sebenarnya berbeda. Padel lebih mudah dimainkan dibandingkan tenis.
Lapangan padel lebih kecil. Bahkan satu lapangan tenis normal bisa dipakai untuk menggelar dua pertandingan padel. Bila tenis bisa dimainkan satu lawan satu, maka padel harus dimainkan berpasangan alias ganda. Banyak keseruan dalam olahraga padel karena dapat dimainkan bersama keluarga besar.
Raket dan bola padel juga sebenarnya berbeda dengan tenis meski secara kasat mata terlihat mirip. Di Indonesia, padel juga mulai berkembang. Menariknya padel diperkenalkan ke Indonesia oleh eks pelatih Timnas Indonesia Simon McMenemy dan juga Eric Entrena.
Salah satu daerah di Indonesia yang telah memiliki banyak lapangan dan klub padel adalah Bali. Jakarta juga mulai berkembang dengan dibangunnya beberapa lapangan baru.
Ekshibisi di PON 2024
Seiring dengan berkembangnya padel di Indonesia, olahraga ini akan dipertandingkan di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh dan Sumatera Utara. Padel rencananya akan ikut ekshibisi di PON tahun depan.
Para pecinta olahraga padel memang serius agar olahraga ini terus berkembang pesat di Indonesia. Mereka telah membentuk Pengurus Besar Padel Indonesia (PBPI) yang berada di bawah naungan KONI Pusat.
Pembentukan PBPI ini untuk menyiapkan padel agar bisa menjadi cabor andalan baru Indonesia. Pasalnya Padel sudah mulai ekshibisi di Olimpiade 2024 di Paris. Jika sukses maka padel akan langsung jadi cabang olahraga di Olimpiade selanjutnya di Los Angeles.
"Olahraga padel ini kan sudah dijadikan ekshibisi di Olimpiade Paris, beberapa negara sudah oke. Artinya kalau Paris sudah ekshibisi, itu Olimpiade LA (Los Angeles) sudah jadi cabor. Biasanya kan begitu," kata ketua PBPI, Galih Kartasasmita.
"Nah kembali ke Indonesia, negara ingin padel juga diekshibisikan di PON Aceh-Sumut. Kalau sudah eksebisi PON hypenya akan naik," sambungnya.
Advertisement
Kesempatan Merajai Asia Tenggara
PBPI, Kemenpora dan KONI melihat peluang bagus Indonesia menguasai Padel minimal di kawasan Asia Tenggara. Karena negara-negara Asia Tenggara lain juga baru memulai menekuni padel sehingga peluangnya sangat besar bagi Indonesia.
"Kesempatann besar bagi Indonesia untuk masuk ke panggung Asia dan Asia Tenggara khususnya, karena pasarnya belum besar. Jadi ada peluang untuk Indonesia bisa berkembang pesat di sana. Di Asia yang berkembang pesat Jepang dan negara Timur Tengah, Asia Tenggara belum."
Agar bisa ikut ekshibisi di PON 2023, PBPI terus mempersiapkan diri soal pembentukan pengprov. Untuk menggelar ekshibisi di PON 2024 diperlukan enam pengprov.
"Karena kami punya waktu satu tahun kan September ke September nih, targetnya dalam 3 bulan seluruh AD/ART besar sudah jadi karena kan atletnya kami bangun lagi enam bulan. Setiap Pengprov harus melatih atlet mereka secepat mungkin. Sebenarnya surat-menyurat sudah kita siapkan," tegas Galih.