Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang mengklaim meminum air es secara rutin bisa menyebabkan ginjal tergerus dan bermasalah. Postingan ini beredar sejak tengah pekan ini.
Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 6 September 2023.
Advertisement
Dalam postingannya terdapat video dengan narasi sebagai berikut:
"Orang-orang yang yang rutin minum es, lama-lama ginjalnya bisa tergerus, bermasalah. Apalagi yang parah itu minum es waktu makan, itu buruknya luar biasa.
Saran saya waktu lagi makan jangan minum. Minumnya kasih jarak 15-30 menit sebelum makan. Sebelum makan banyakin minum air putih sebelum makan."
Akun tersebut juga menambahkan narasi "Bahaya minum es".
Lalu benarkah postingan yang mengklaim meminum air es secara rutin bisa menyebabkan ginjal tergerus dan bermasalah?
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan meminta penjelasan dari dr. RA Adaninggar, Sp.PD. Dia menyebut klaim dalam postingan tersebut tidak benar.
"Tidak ada bukti ilmiah air es bisa merusak ginjal. Saat air bersuhu dingin masuk ke dalam lambung akan berubah suhunya mengikuti suhu tubuh," ujar dr. Ning, sapaan akrabnya saat dihubungi Kamis (9/7/2023).
"Minum air bersuhu apapun dan waktu kapanpun, sebelum, saat, atau sesudah makan tidak berbahaya untuk ginjal. Yang lebih penting diperhatikan justru jumlahnya apakah kecukupan cairan harian terpenuhi dan juga kandungan airnya seperti gula, kalori tinggi, alkohol atau mineral tinggi," katanya menambahkan.
Ia juga menjelaskan penyebab kerusakan ginjal bukanlah air dingin seperti klaim dalam postingan.
"Penyebab-penyebab kerusakan ginjal adalah diabetes, hipertensi, autoimun, asam urat tinggi, infeksi ginjal berulang, batu ginjal, dan konsumsi jamu atau herbal atau obat nyeri jenis NSAID di luar anjuran dokter," katanya.
Advertisement
Kesimpulan
Postingan yang mengklaim meminum air es secara rutin bisa menyebabkan ginjal tergerus dan bermasalah adalah tidak benar.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement