Wanita Inggris Alami Alergi Kulit Parah Setelah Lakukan Veneer Gigi

Seorang wanita asal Inggris mengalami reaksi alergi kulit yang parah setelah menghabiskan Rp18 juta untuk memasan veneer gigi komposit, yang ternyata mengandung zat renin.

oleh Farel Gerald diperbarui 11 Sep 2023, 05:00 WIB
Seorang wanita mengalami reaksi alergi yang parah setelah melakukan veneer gigi. (sumber: South West News Service)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang wanita asal Inggris mengalami gejala alergi yang luar biasa selama beberapa minggu setelah mengeluarkan uang sebesar lebih dari $1.200 (sekitar Rp18 juta) untuk pemasangan veneer gigi pada tahun sebelumnya.

Adalah Lily Lindsay, 29 tahun, memilih untuk menjalani perawatan tersebut karena selama hidupnya, dia merasa kurang percaya diri dengan senyumannya, terutama pada dua gigi depannya. Oleh karena itu, pada Agustus 2022 kemarin, dia memutuskan untuk memasang veneer komposit. Namun, pengalaman yang dia harapkan bisa meningkatkan rasa percaya dirinya malah membawa masalah besar.

"Kulit saya menjadi sangat kering dan mengelupas seolah-olah seperti kulit seekor gajah," ungkap Lindsay dikutip NY Post pada 31 Agustus 2023 saat diwawancarai oleh South West News Service.

"Saya mencari bantuan medis namun tak ada yang bisa memberi solusi, hingga saya terpaksa mengonsumsi obat antidepresan, saya merasa sangat lemas," tambahnya.

Dikatakannya, keputusan untuk memasang veneer dipengaruhi oleh beberapa influencer di TikTok serta saran dari teman-temannya. Ia melakukan prosedur itu tepat sebelum acara penting, yaitu pernikahan sahabat dekatnya.

Walau pada awalnya dia sangat puas dengan hasil dari pemasangan veneer, namun dua minggu setelahnya, Lindsay mulai merasakan mata yang memerah, gatal, serta bibir dan kulit yang sangat kering.

Dia mendatangi dokter, yang meyakini bahwa dia mengalami dermatitis umum, yakni iritasi kulit akibat beragam faktor dari lingkungan sekitarnya.

 


Jalani Berbagai Pengobatan

Ibu Lily Lindsay mengaku tidak tega melihat anaknya kesakitan. (sumber: South West News Service)

Namun, seiring berjalannya waktu, kondisi kulitnya semakin memburuk. Dokter pun berpendapat bahwa dia mengalami eksim yang memburuk dan memberikannya resep untuk krim yang mengandung steroid.

"Tiap hari, wajah saya semakin terlihat bersisik, gatal, dan berwarna merah," ungkap Lindsay saat berbicara dengan SWNS. "Bagian bawah lengan saya terasa begitu sakit hingga saya tak bisa menggerakkan tangan atau bahkan mandi."

Perempuan yang berusia 29 tahun ini telah mencoba berbagai metode untuk meredakan peradangan pada kulitnya. Mulai dari mengubah pola makan hingga mencoba krim-krim berbeda, tetapi tak satupun yang efektif. Semua usahanya berakhir sia-sia, dan ia merasa terjebak dalam suatu siklus yang tak berkesudahan.

Keadaan ini berdampak besar pada dirinya, khususnya pada kesehatan mentalnya. Lindsay menyebutkan bahkan ibunya sendiri sulit melihat kondisinya.

"Saya tak mampu menjalani pekerjaan, saya tak ingin bertemu dengan pacar saya. Saya terlalu terbebani dengan perasaan ini," ungkap Lindsay. "Saya merasa tidak percaya diri dengan penampilan saya. Kondisi ini membuat saya merasa tidak ingin hidup lagi. Saya merasa seperti seorang pecundang."


Melepas Veneer

Kulit Lindsay menjadi cerah sejak veneernya dilepas. (sumber: South West News Service)

Di bulan Januari 2023, reaksi alergi yang dialaminya mulai mengganggu sistem imunnya, yang memicu gejala pusing, dering di telinga, dan bercak gelap dalam penglihatannya.

Lindsay kemudian berspekulasi bahwa gejala yang dia alami mungkin berkaitan dengan veneer yang dipasangnya, mengingat gejala-gejala tersebut muncul sekitar dua minggu setelah prosedur pemasangan.

Pemeriksaan darah yang dilakukan selanjutnya menunjukkan bahwa peradangan yang dialaminya berasal dari dalam tubuhnya, bukan sekedar di permukaan kulitnya. Peradangan tersebut disebabkan oleh resin yang terdapat dalam gigi tiruan. Ini adalah fenomena yang sering dialami oleh pasien yang mendapatkan veneer.

“Reaksi alergi terhadap veneer komposit biasanya disebabkan oleh resin yang ada di dalamnya,” ujar Dr. Helen Evans-Howells saat diwawancarai oleh SWNS.

“Biasanya, hal tersebut akan menyebabkan dermatitis kontak akibat reaksi alergi tertunda,” tambah Evans-Howells. “Umumnya, gejalanya berupa iritasi di area veneer atau munculnya sariawan. Dalam beberapa kasus, gejala bisa berupa eksim atau pembengkakan pada mata.”

Beruntung bagi Lindsay, dia dapat kembali ke dokter giginya untuk mengangkat semua veneer tanpa biaya, yang merupakan sebuah tindakan yang dilakukan dokternya dengan sukarela. Saat ini, kondisi kulit wajahnya telah pulih sepenuhnya.


Cara Merawat Veneer Gigi

sikat gigi/pixabay

Meski demikian, Lindsay mengajak orang lain untuk lebih berhati-hati dan berpendapat bahwa seharusnya pasien diminta menandatangani surat pelepasan tanggung jawab sebelum pemasangan veneer.

"Saya tidak mengingat pernah diajukan atau diminta menandatangani dokumen yang menyebutkan potensi reaksi alergi. Ini bukan hal yang biasa dipertimbangkan oleh banyak orang. Kita harus memberikan kesadaran yang sama terhadap veneer komposit seperti pada produk lainnya, misalnya cat kuku gel. Dokter gigi harus lebih jelas menginformasikan risikonya” ungkapnya.

Berdasarkan laporan kanal Hot Liputan6.com pada 1 Juni 2023, veneer bisa rusak, pecah, atau retak karena benturan atau kunyahan benda keras. Untuk menjaga kualitas veneer gigi, berikut cara merawat veneer gigi:

1. Jangan mengunyah atau menggigit benda atau makanan keras seperti pena, es, atau kuku.

2. Jangan pernah menggunakan gigi untuk membuka bungkus kemasan plastik atau bahan lainnya.

3. Cobalah untuk tidak mengunyah dengan gigi depan. Mengonsumsi makanan keras hanya dengan gigi belakang. Potong makanan keras seperti cokelat untuk mempermudah makan.

4. Jika berolahraga, Anda harus mengenakan pelindung mulut.

 

Infografis 5 Cara Jaga Kesehatan Mata Era Daring Selama Pandemi Covid-19 (Liputan6.com/Niman)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya