Konferensi Developer OpenAI DevDay Bakal Digelar pada 6 November 2023

OpenAI akan mengadakan OpenAI DevDay pada 6 November 2023 di San Francisco.

oleh Mustika Rani Hendriyanti diperbarui 08 Sep 2023, 09:30 WIB
OpenAI. (Pexels)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan kecerdasan buatan OpenAI berencana menggelar konferensi developer pertamanya pada 6 November 2023 mendatang di San Francisco.

Dilansir TechCrunch, Jumat (8/9/2023), acara yang mempertemukan ratusan developer dari seluruh dunia ini diadakan dalam rangka untuk meninjau alat-alat baru dan saling bertukar ide. Selain itu, akan ada sesi breakout yang dipimpin oleh anggota staf teknis OpenAI.

Acara yang disebut OpenAI DevDay ini nantinya tidak hanya diselenggarakan secara tatap muka, tetapi juga akan disiarkan secara online. Peserta dalam acara ini juga dibatasi hingga ratusan developer saja.

Konferensi developer ini akan menjadi peluang pemasaran bagi OpenAI untuk mendapatkan keuntungan komersial. Mengingat OpenAI telah menghabiskan dana lebih dari USD 540 juga atau sekitar Rp 8,3 miliar tahun lalu untuk mengembangkan ChatGPT dan merekrut talenta seperti Google dan Meta.

Dengan demikian, acara ini akan menjadi peluang bagi OpenAI untuk mendapat keuntungan. Diperkirakan perusahaan ini dapat menghasilkan pendapatan sebesar USD 1 miliar pada tahun depan.

Dilaporkan dari situs web resmi OpenAI, perusahaan terus melakukan pembaruan sejak peluncuran API pada tahun 2020. Hal ini ditujukan agar para developer semakin mudah mengintegrasikan AI ke dalam proyek mereka dengan API yang sederhana.

Hingga saat ini, sudah lebih dari 2 juta developer menggunakan GPT-4, GPT 3.5, DALL.E, dan Whisper untuk berbagai keperluan. Misalnya, mengintegrasikan smart assistans ke dalam aplikasi yang sudah ada, hingga membangun aplikasi dan layanan baru.

 


OpenAI Sempat Menahan Fitur Gambar GPT-4 Karena Kekhawatiran Masalah Privasi

Contoh penggunaan input visual di GPT-4 (OpenAI)

Dilansir Arstechnica, OpenAI pertama kali mengenalkan GPT-4 pada awal tahun 2023. Setelah sebelumnya perusahaan menguji versi multimodal ini dengan dukungan pengenalan gambar.

Model GPT-4 tidak hanya bisa memproses dan menghasilkan teks, tetapi juga menganalisis dan menafsirkan gambar. Bahkan, OpenIA telah menggandeng startup Be My Eyes, yang mengembangkan aplikasi untuk mendeskripsikan gambar kepada pengguna tunanetra.

Namun, pada bulan Juli 2023 dikabarkan bahwa OpenAI membatasi kemampuan pengenalan wajah GPT-4 karena masalah privasi. Kendati demikian, sistem OpenAI saat ini dapat mengidentifikasi figur publik. 

Sementara kekhawatiran OpenAI terhadap persoalan privasi dan akurasi identifikasi gambar dengan GPT-4, Microsoft telah menguji peluncuran terbatas alat analisis visual di chatbot Bing dengan dukungan teknologi GPT-4.

Google juga baru-baru ini memperkenalkan fitur analisis gambar ke dalam chatbot Bard. Dengan menggunggah gambar atau menangkap gambar dengan Google lens, Bard akan memproses dan mengenali gambar tersebut.


Setelah GPT-4, OpenAI Belum Berniat Melatih GPT-5

ChatGPT OpenAI. (Pexels)

Dilansir The Verge, Kamis (7/9/2023), Sam Altman CEO OpenAI mengkonfirmasi bahwa perusahaan tidak melatih GPT-5. Hal ini merupakan kelanjutan dari beredarnya surat terbuka yang meminta agar OpenAI menghentikan sementara pengembangan sistem AI yang lebih kuat dari GPT-4.

Surat terbuka tersebut berisi soal kekhawatiran tentang keamanan sistem di masa depan. Meski demikian, para ahli tidak sepakat dengan ancaman yang ditimbulkan oleh AI.

Namun, hanya karena OpenAI tidak melatih GPT-5 saat ini, bukan berarti perusahaan ini tidak memperluas kemampuan GPT-4. Berbagai upaya dilakukan untuk mengoptimalkan GPT-4.

Bahkan, pada bulan Agustus 2023 lalu, OpenAI telah mengakusisi Global Illumination, sebuah startup yang memanfaatkan AI untuk membangun alat kreatif, infrastruktur, dan pengalaman digital.


OpenAI Meluncurkan ChatGPT Enterprise, Pesaing Bing Chat Enterprise

ChatGPT buatan OpenAI. (Liputan6.com/ Yuslianson)

Kesuksesan ChatGPT dan penggunaan chatbot yang makin ramai akhir-akhir ini terus mendorong perusahaan kecerdasan buatan seperti OpenAI untuk melakukan inovasi baru. 

Terbaru, seperti dilansir TechCrunch, Kamis (31/8/2023), OpenAI mengumumkan peluncuran ChatGPT Enterprise, yaitu aplikasi chatbot AI yang berfokus pada dunia bisnis.

ChatGPT Enterprise yang diperkenalkan pada awal tahun ini, dapat melakukan tugas sama seperti ChatGPT. Mulai dari menulis email, menyusun esai, dan debugging kode komputer.

Yang berbeda, layanan ini menawarkan privasi tingkat perusahaan dan kemampuan analisis data, serta peningkatan kinerja sekaligus opsi penyesuaian pada ChatGPT Enterprise.

Deretan fitur tersebut membuat ChatGPT Enterprise setara dengan Bing Chat Enterprise yang diluncurkan Microsoft.

OpenAI mengimbau perusahaan yang tertarik dengan ChatGPT Enterprise dapat menghubungi mereka. Kendati demikian, perusahaan tidak mengungkap harga layanan, karena tergantung pada penggunaan dan kasus tiap perusahaan.

Tidak hanya itu, ChatGPT khusus bisnis ini juga menyediakan konsol admin baru.

 

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya