Bukit Teletubbies di Bromo Terbakar, Diduga Dipicu dari Flare Prewedding

Bukit Teletubbies Bromo mengalami kebakaran diduga api dari flare pengujung prewedding.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 07 Sep 2023, 17:31 WIB
Bukit Teletubies Gunung Bromo terbakar. Api diduga berasal dari flare prewedding yang digelar pengunjung. (Liputan6.com/ Dok @pesonalumajangmovment)

Liputan6.com, Bandung - Kebakaran hebat terjadi di Blok Savana Lembah Watangan atau dikenal dengan Bukit Teletubbies di Wisata Gunung Bromo, Jawa Timur. Diketahui kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tersebut terjadi pada Rabu (6/9/2023).

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) mengumumkan jika lokasi tersebut harus ditutup secara total sejak pukul 22.00 WIB. Adapun penutupannya hingga batas yang belum ditentukan.

"Untuk kelancaran proses pemadaman dan memperhatikan keamanan pengunjung, maka kegiatan Wisata Gunung Bromo ditutup secara total. Penutupan diberlakukan sejak Rabu, 6 September 2023 mulai pukul 22.00 WIB sampai dengan batas waktu yang belum bisa ditentukan," kata Septi Eka Wardhani Kepala Bagian Tata Usaha atas nama Kepala BB TNBTS.


Api Diduga Berasal dari Flare Pengujung Prewedding

Flare Prewedding Diduga Picu Kebakaran di Bukit Teletubies Gunung Bromo, Netizen Geram. (Doc: Twitter | @anomharya)

Mengutip dari Merdeka.com, dugaan sementara kebakaran tersebut diduga karena ada pemicu api dari flare yang dinyalakan oleh sekumpulan pengujung. Diketahui pengunjung tersebut tengah melakukan sesi foto prewedding.

Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menyampaikan jika pelaku telah diamankan. Adapun pelaku tersebut disebut telah diamankan di polsek setempat.

"Ya betul, pelaku sudah diamankan di polsek setempat," ujarnya.

Saat ini, lokasi wisata Bromo Gunung Bromo harus ditutup secara total. Adapun pembeli tiket yang sudah membeli online dapat mengajukan penjadwalan ulang setelah lokasi kembali dibuka.

BB TNBTS juga telah  mengimbau kepada masyarakat khususnya pengunjung untuk dilarang menyalakan api dan sejenisnya. Hal tersebut demi keamanan, kenyamanan, hingga menjaga kawasan agar tidak terjadi kebakaran hutan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya