Perdagangan Indonesia-India Surplus USD 14 Miliar, Mendag Yakin Terus Naik

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, ASEAN dan India akan fokus memperdalam empat area kemitraan strategis.

oleh Elza Hayarana Sahira diperbarui 11 Sep 2023, 10:48 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam Pertemuan ASEAN-India di rangkaian KTT ASEAN 2023. (Dok Kemendag)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, ASEAN dan India akan fokus memperdalam empat area kemitraan strategis. Hal itu di sampaikannya, usai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-India yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis, (7/9/2023).

"Disepakati ada empat fokus kemitraan strategis antara India-ASEAN. Ketahanan pangan, kerja sama maritim, dukungan terhadap ASEAN-Indo Pacific Forum dan implementasi ASEAN Outlook Indo-Pacific, serta kestabilan ekonomi dan keuangan global,” kata Mendag.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu, menjelaskan perjanjian ASEAN-India Trade in Goods tengah ditinjau. Hal itu diharapkan dapat dapat mengurangi hambatan sekaligus memfasilitasi kedua kawasan.

Ia menyebut total nilai perdagangan ASEAN-India pada tahun 2022 mencapai USD 113 miliar. Sementara total nilai perdagangan ASEAN-Indonesia pada tahun 2022 mencapai USD 32,7 miliar, dengan nilai ekspor USD 23,3 miliar dan impor USD 7,6 miliar.

“India partner utama dagang Indonesia. (Nilai) dagang kita USD 32,7 miliar dan  surplus USD 14 miliar. Tahun ini mungkin naik. Jadi India merupakan mitra utama perdagangan kita. Oleh karena itu, harus mempererat hubungan dagang dengan India,” ujar Zulkifli Hasan.

Untuk informasi, selain mengikuti KTT ASEAN-India, Mendag juga akan kembali mendampingi Jokowi dalam agenda selanjutnya, yaitu KTT ASEAN-Australia dan penutupan KTT ASEAN serta penyerahan keketuaan ASEAN Indonesia ke Laos.


Mendag Dampingi Jokowi di KTT ASEAN-RRT, Bahas Stabilitas Kawasan dan Ketahanan Ekonomi

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mendampingi Presiden Joko Widodo pada Pertemuan KTT ASEAN-RRT dan ASEAN-Republik Korea di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9/2023). (Dok Media Center ASEAN)

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mendampingi Presiden Joko Widodo pada Pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-RRT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, yang berlangsung pada Rabu 6 September 2023.

“Saya mendampingi Presiden pada Pertemuan KTT ASEAN dengan RRT. Pertemuan ini membahas tentang mewujudkan perdamaian dan stabilitas kawasan, serta membangun ketahanan ekonomi yang sudah tumbuh bagus,” kata Zulkifli Hasan dalam keterangan, Kamis, (7/9/2023).

Dalam pertemuan juga membahas penguatan kerja sama antar masyarakat, budaya, dan pertukaran pelajar. 

“Perkembangan perdagangan Indonesia juga berkembang pesat. Apalagi setelah adanya persetujuan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), total perdagangan Indonesia-RRT meningkat pesat mencapai USD 133,5 milliar pada tahun 2022. Kita juga punya perjanjian ASEAN dengan RRT. Investasinya juga tinggi,” urainya.

Ia menjelaskan, Presiden Jokowi menekankan agar kemitraan ASEAN–RRT dapat membangun kawasan yang lebih ramah lingkungan termasuk dalam rangka pembangunan ekosistem kendaraan elektrik.

KTT ASEAN-RRT menghasilkan pengesahan Pernyataan Bersama dalam mendukung 'ASEAN Outlook on the Indo-Pacific' dan untuk memperdalam kerja sama pertanian, penguatan kerja sama di bidang niaga elektronik (e-commerce), serta Rencana Aksi pengembangan pertanian hijau. 

“Untuk e-commerce, diharapkan seluruh transaksi perdagangan akan dilakukan secara digital (paperless),” ungkap Mendag.


KTT ASEAN - Korea

Selain itu, Mendag juga menemani jokowi dalam KTT ASEAN-Republik Korea ke-24. KTT ini dipimpin Presiden RI bersama dengan Presiden Yoon Suk-Yeol. Zulkifli Hasan menjelaskan, pertemuan ini membahas tentang kebutuhan ASEAN akan investasi dan transfer teknologi di bidang transisi energi dan transformasi digital.

ASEAN mengapresiasi dukungan Korea dalam ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) dan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) untuk memperkuat stabilitas dan kesejahteraan di kawasan Indo Pasifik.

Adapun empat prioritas dalam AOIP, yaitu kerja sama maritim, konektivitas, United Nations (UN) The Sustainable Development Goals (SDGs) 2030, serta kerja sama ekonomi seperti ASEAN - Korea Free Trade Agreement (AKFTA), RCEP, dan fasilitasi perdagangan.

“Kami membicarakan tentang kerja sama di bidang maritim. Selain itu, juga ditekankan mengenai pentingnya menjaga stabilitas kawasan agar kita bisa fokus mengembangkan pertumbuhan ekonomi,” imbuh Mendag Zulkifli Hasan.

Total perdagangan Indonesia-Korea pada tahun 2022 mencapai USD 24,52 miliar atau meningkat dibanding tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD 18,40 miliar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya