ISF 2023: China Sukses Kurangi 200 Juta Ton Emisi Karbon Lewat Industri Energi Terbarukan

Otoritas di China sukses mengurangi 200 juta ton emisi karbon pada tahun lewat industri energi terbarukan.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 07 Sep 2023, 17:31 WIB
ISF LOGO

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas di China sukses mengurangi 200 juta ton emisi karbon pada tahun lewat industri energi terbarukan. Proses monitoring manajemen pasar pada tahun 2023 juga ditekankan oleh pemerintah Tiongkok untuk mencapai target tersebut.

"Dalam kesempatan ini saya mewakili Menteri Industri dan Teknologi Informasi China, Jin Zhuanglong mengucapkan selamat atas penyelenggaraan forum ini," kata Xu Chunrong, Director General of Equipment Industries of MIT yang memberikan keynote speech pada salah satu pertemuan di Indonesia Sustainability Forum 2023.

"Di China, kami melakukan monitoring manajemen pasar pada tahun 2023. Di mana, industri energi terbarukan kami mencapai 20 juta produksi dan mampu kurangi emisi sebanyak 200 juta emisi."

Xu Chunrong juga menyebut, industri kendaraan listrik di China secara pengembangan teknologi mengalami kemajuan pesat.

"Di tahun 2022, industri kendaraan mobil listrik China 150 km kini sudah menjadi 400 km dan punya target untuk melampaui capaian mobil yang secara tradisional telah lama digunakan di Tiongkok," kata Xu dalam ISF 2023 di sesi pleno bertajuk Accelerating the Transformation of the Automotive Industry into a New Energy Era.

Sementara itu, China juga menekankan bahwa pihaknya terus berupaya mengembangkan potensi energi terbarukan ke negara lain dan bahkan melakukan penelitian bersama.

"Kami tidak pernah membatasi investasi energi terbarukan. Bahkan kami mengundang banyak investor datang ke Tiongkok."

"Kami bangun kerja sama dengan ASEAN lewat pengembangan pabrik mobil di kawasan Asia Tenggara."

"Saat ini, seluruh dunia sedang memajukan industri perdagangan dan investasi. Kami juga berharap ada penelitian soal kemajuan dalam dunia teknologi. Serta berusaha memberi sumbangsih pada penelitian dan informasi."


ISF 2023, Menko Luhut: Indonesia Punya Potensi Energi Terbarukan yang Besar

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang besar (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang besar.

“Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang sangat besar dengan daya lebih dari 3.600 GW, dan kami akan terus mengembangkan bauran energi hijau,” kata Menko Luhut dalam pembukaan Indonesia Sustainability Forum 2023, Kamis (7/8/2023).

“Indonesia mempunyai sumber daya mineral penting yang melimpah yang penting bagi kehidupan transisi energi. Mulai dari Nikel, Timah, Bauksit, Tembaga dalam hal cadangan global.”

Dalam pernyataannya di ISF 2023, Luhut menyebut Indonesia telah memelopori beberapa proyek dan komitmen dekarbonisasi terbesar.

“Komitmen Ner Zero pada tahun 2060. Komitmen iklim sebesar USD 20 Miliar melalui kemitraan internasional. Target penurunan NDC sebesar 43% hingga investasi energi terbarukan lintas negara sebesar USD 30 Miliar,” kata Luhut.

“Indonesia terbuka untuk berkolaborasi dan bekerja sama dalam mengatasi tantangan keberlanjutan global.”

 


ISF 2023: 10 Sesi Pleno dan 14 Sesi Tematik

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut krisis iklim merugikan perekonomian dunia hingga US$ 23 triliun pada tahun 2050 (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).

Di ISF 2023, forum ini akan membahas banyak topik penting mengenai tantangan keberlanjutan. Sepanjang forum dua hari ini, terdapat 10 sesi pleno dan 14 sesi tematik yang membahas empat pilar pertumbuhan berkelanjutan:

“Pertama, mengurangi emisi gas rumah kaca serta timbulan limbah dari kegiatan ekonomi. Kedua, melestarikan keanekaragaman hayati dan ekosistem untuk menjamin kesejahteraan alam dan melindungi planet yang layak huni.”

“Ketiga, memulai dan meningkatkan ekonomi hijau melalui pembangunan bisnis baru yang ramah lingkungan dan beralih ke praktik yang lebih berkelanjutan. Terakhir, menerapkan faktor finansial, teknologi, sumber daya manusia, dan faktor pendukung lainnya untuk mempercepat pertumbuhan berkelanjutan,” kata Luhut.

Luhut juga menekankan bahwa ISF 2023 berupaya mendorong diskusi yang bermanfaat dan produktif di antara para pemimpin dan pemangku kepentingan utama yang hadir dalam dua hari ke depan.

“Saya berharap melalui ISF, kita dapat membawa pulang wawasan dan benih yang luas untuk kemitraan yang berdampak dalam mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif.”

Infografis: Bumi Makin Panas, Apa Solusinya? (Liputan6.com / Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya