Liputan6.com, Jakarta Generasi Z alias anak muda di rentang usia 11-26 tahun sekarang ini telah menjadikan kopi sebagai simbol gaya hidup baru. Kehadiran mereka di kafe-kafe trendi dengan secangkir kopi di tangan pun sudah menjadi hal yang lumrah.
Tidak hanya itu, berkat teknologi pesan-antar secara online, Gen Z pun tetap dapat menikmati kopi tanpa pergi ke kafe. Sekarang ini kopi bukan lagi sekadar minuman, tetapi sudah tren dan pengalaman unik bagi mereka.
Advertisement
Mengapa fenomena tersebut bisa terjadi? Apa alasan yang mendasari?
Gen Z dan Kecintaannya pada Kopi
Salah satu hal yang sangat menonjol tentang Generasi Z adalah antusiasme mereka dalam membeli kopi. Dalam sebuah penelitian per 2021 diketahui bahwa sebagian besar Gen Z menghabiskan uang untuk makanan sebesar 40%. Fakta ini memberikan poin kuat bahwa sebagian besar Gen Z akan menganggap serius makanan dan minuman dalam hidup mereka.
Namun bukan hanya tentang betapa cintanya Generasi ini dengan minuman kopi, lebih lanjut dari laman coffeetogo.co.uk menjelaskan bahwa Gen Z juga memiliki ekspektasi akan kopi berkualitas tinggi dan akan menikmati berbagai varian yang berbeda di setiap kesempatan.
Bahkan, National Coffee Association (NCA) telah mengakui peran penting Gen Z sejak 2017. Untuk pertama kalinya, pada tahun tersebut NCA memasukkan Gen Z dalam laporan Tren Minum Kopi Nasional.
Tambahan lagi, NCA juga mengenalkan kategori baru seperti kopi cold brew dan kopi nitrogen. Kedua kopi ini mendapat tempat khusus di hati Gen Z. Data tersebut menunjukkan bahwa Gen Z bukan hanya mengikuti tren, tetapi juga menciptakan tren baru dalam dunia kopi.
Sementara itu, cold brew sendiri adalah teknik penyeduhan kopi yang berbeda dari yang biasanya kita kenal. Alih-alih menggunakan air panas atau air mendidih seperti penyeduhan kopi tradisional, cold brew dapat diseduh dengan menggunakan air dengan suhu ruang atau air dingin.
Cold brew juga tersedia dalam berbagai kemasan yang siap minum, termasuk botol-botol kecil yang mudah dibawa ke mana-mana. Bagi Gen Z yang sering bepergian atau bergerak dari satu tempat ke tempat lain, cold brew adalah pilihan yang praktis.
Semakin jelas alasan Gen Z menyukai tipe kopi cold brew dengan karakteristik mereka yang hidup di era serba cepat dan praktis. Generasi ini cenderung mencari cara untuk menghemat waktu, bahkan dalam hal minum kopi.
Tren Minum Kopi yang Terjangkau dan Inspirasi Media Sosial
Selain munculnya kategori baru dalam tren minum kopi, kecintaan Gen Z ini juga sejalan dengan kemampuan daya beli mereka. Para Gen Z rata-rata sudah memiliki penghasilan dan tidak ada tanggungan. Inilah yang membuat mereka menganggap kopi sebagai sebagai kebutuhan yang terjangkau dan menyenangkan.
Maka dari itu, tidak mengherankan kalau konsumen Gen Z bersedia menghabiskan uang hasil jerih payah mereka untuk membeli kopi dan pilihan minuman lain yang memenuhi kebutuhan mereka.
Kecepatan teknologi khususnya media sosial juga mempengaruhi munculnya fenomena minum kopi di kalangan Gen Z, selain daripada kemampuan daya beli mereka. Media sosial berperan besar dalam membentuk minat dan kebiasaan Gen Z terhadap kopi.
Lebih dari 33% dari mereka termotivasi untuk membeli sesuatu setelah melihatnya di platform media sosial. Kehadiran merek-merek kopi yang berinovasi dan menarik perhatian di media sosial turut mempengaruhi preferensi mereka.
Terlebih lagi apabila coffee shop atau kemasan kopi yang beredar di media sosial menawarkan pengalaman ‘Instagramable’. Bagi Gen Z yang terpengaruh oleh estetika dan pengalaman visual, mereka akan mencari kopi yang tidak hanya lezat, tetapi juga menawarkan nilai jual unik lainnya.
Dalam dunia yang semakin terhubung dan berubah dengan cepat, Gen Z telah membawa perubahan dalam menikmati kopi. Gaya hidup mereka yang serba cepat dan inovatif terhadap pengalaman baru telah menciptakan tren baru dalam industri kopi.
Dari kebiasaan minum kopi hingga pilihan merek yang mereka dukung, Gen Z telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam dunia kopi yang terus berkembang.
(*)
Advertisement