3 Fakta Terkait Kebakaran Kapal Ferry Mutiara Berkah 1, Memakan Tujuh Korban Luka

Pada Rabu 6 September 2023, terjadi kebakaran Kapal Ferry KMP Mutiara Berkah. Diketahui, kebakaran kapal diterima Basarnas Banten sekitar pukul 10.50 WIB pada Rabu siang 6 September 2023.

oleh Devira PrastiwiRifqy Alief Abiyya diperbarui 07 Sep 2023, 18:20 WIB
Pada Rabu 6 September 2023, terjadi kebakaran Kapal Ferry KMP Mutiara Berkah. Diketahui, kebakaran kapal diterima Basarnas Banten sekitar pukul 10.50 WIB pada Rabu siang 6 September 2023. Foto (Liputan6.com / Yandhi Deslatama)

Liputan6.com, Jakarta - Pada Rabu 6 September 2023, terjadi kebakaran Kapal Ferry Mutiara Berkah. Diketahui, kebakaran kapal diterima Basarnas Banten sekitar pukul 10.50 WIB pada Rabu siang 6 September 2023.

Peristiwa kebakaran Kapal Ferry Mutiara Berkah 1 tersebut pun memakan korban luka. Berdasarkan data sementara, ada tujuh penumpang yang menjadi korban kebakaran kapal KMP Mutiara Berkah 1.

Mereka menderita luka bakar hingga sesak nafas, akibat menghirup kepulan asap hitam pekat dari dalam kapal ferry itu.

Berdasarkan laporan yang diterima Basarnas Banten, kapal tersebut diketahui terbakar pada Rabu siang, sekitar pukul 10.50 wib.

"Empat pasien sesak nafas dan sisanya luka bakar. Perlu dirujuk ke rumah sakit," ujar Kepala Puskesmas Pulomerak Isnayati, Rabu 6 September 2023.

Dari tujuh korban luka bakar dan sesak nafas itu, ada yang akhirnya harus di rujuk ke Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM) untuk penanganan medis lebih lanjut.

Pasien yang di rujuk tersebut dua berasal dari Sumatera dan satu dari Banten. Diketahui, KMP Mutiara Rahmat hendak berlayar dari Pelabuhan Indah Kiyat di Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Banten menuju Pelabuhan Panjang di Lampung.

Perjuangan petugas gabungan untuk menjinakkan si jago merah, nyaris 12 jam tanpa henti.

"Iya, masih belum padam total," ujar Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Banten Nana Suryana, Rabu 6 September 2023.

Saat ini, BPBD Banten sudah mendirikan tenda yang bisa digunakan oleh siapapun untuk beristirahat.

Tenda itu didirikan di dalam Pelabuhan Indah Kiyat, Kota Cilegon, Banten.

"Tenda pengungsi BPBD Banten sudah terpasang," terang Nana.

Berikut sederet fakta terkait peristiwa kebakaran Kapal Ferry KMP Mutiara Berkah yang terjadi pada Rabu siang 6 September 2023 dihimpun Liputan6.com:

 


1. Padamkan Api, Petugas Dirikan Tenda

Suasana pemasaman api yang membakar Kapal Ferry Mutiara Berkah oleh petugas Damkar gabungan. (Istimewa)

Gabungan petugas pemadam kebakaran masih berjibaku memadamkan api yang membakar kapal Ferry Mutiara Berkah.

Perjuangan mereka untuk menjinakkan si jago merah, nyaris 12 jam tanpa henti. Diketahui, kebakaran kapal diterima Basarnas Banten pada Rabu siang, 06 September 2023, sekitar pukul 10.50 WIB.

"Iya, masih belum padam total," ujar Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Banten Nana Suryana, Rabu 6 September 2023.

Saat ini, BPBD Banten sudah mendirikan tenda yang bisa digunakan oleh siapapun untuk beristirahat.

Tenda itu didirikan di dalam Pelabuhan Indah Kiyat, Kota Cilegon, Banten.

"Tenda pengungsi BPBD Banten sudah terpasang," terangnya.

Kapal Ferry bernama KMP Mutiara Berkah itu, telah selesai memuat ratusan penumpang ke dalam kapal.

 


2. Evakuasi Gunakan Crane

Ilustrasi kapal tenggelam (AFP Photo)

Usai menutup pintu dan bersiap lepas sandar untuk berlayar ke Pelabuhan Panjang Lampung, tiba-tiba api muncul dari dalam kapal.

Kondisi tersebut membuat penumpang panik dan harus di evakuasi menggunakan crane.

Crane tersebut digunakan sebagai jembatan, agar penumpang bisa turun dari atas kapal ke dermaga Pelabuhan Indah Kiyat.

BPBD Banten menerima informasi, bahwa ada tujuh penumpang KMP Mutiara Berkah 1 yang menjadi korban dal kebakaran kapal tersebut.

"Belum terima update data, malah tujuh orang dibawa ke rumah sakit," jelas Nana.

 


3. Memakan Tujuh Korban Luka

Suasana evakuasi korban kebakaran kapal ferry mutiara berkah. (Istimewa)

Peristiwa kebakaran Kapal Ferry KMP Mutiara Berkah memakan korban. Data sementara, ada tujuh penumpang yang menjadi korban kebakaran kapal KMP Mutiara Berkah 1.

Mereka menderita luka bakar hingga sesak nafas, akibat menghirup kepulan asap hitam pekat dari dalam kapal ferry itu.

Berdasarkan laporan yang diterima Basarnas Banten, kapal tersebut diketahui terbakar pada Rabu siang, sekitar pukul 10.50 wib.

"Empat pasien sesak nafas dan sisanya luka bakar. Perlu di rujuk ke rumah sakit," ujar Isnayati, Kepala Puskesmas Pulomerak, Rabu 6 September 2023.

Dari tujuh korban luka bakar dan sesak nafas itu, ada yang akhirnya harus di rujuk ke Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM), untuk penanganan medis lebih lanjut.

Pasien yang di rujuk tersebut dua berasal dari Sumatera dan satu dari Banten. Diketahui, KMP Mutiara Rahmat hendak berlayar dari Pelabuhan Indah Kiyat di Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Banten, menuju Pelabuhan Panjang, di Lampung.

Namun, belum sempat lepas sandar, kapal itu terbakar hebat. Bahkan hingga kini, masih dilakukan pemadaman.

"Sampai saat pukul 16.00 wib, ada lima pasien yang dirujuk ke RSKM. Mereka berasal dari Palembang, Lampung, dan Tangerang," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Cilegon Ratih Purnamasari.

Penanganan korban kebakaran kapal Ferry KMP Mutiara Berkah 1 dilakukan bersama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Puskesmas Pulomerak dan rumah sakit.

Begitupun pemeriksaan dan penanganan kesehatan masyarakat di sekitar lokasi kebakaran kapal di Lebak Gede dilakukan bersama-sama.

"Kami sempat turun memeriksa kondisi masyarakat Lebak Gede, sebab ada laporan ada beberapa warga menderita sesak napas akibat kepulan asap kebakaran kapal. Sudah kita periksa dan kita tangani," jelas Ratih.

Infografis Misi Evakuasi 74 WNI dari Kapal Diamond Princess. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya