Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN terus didorong berbagai pihak untuk menjadi calon wakil Presiden (Cawapres) dari calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Erick Thohir memiliki kompetensi di bidang ekonomi.
"Menurut saya duet Prabowo - Erick ini bisa terjadi, apalagi keduanya memiliki modal seperti Erick Thohir yang sangat kuat dibidang ekonomi," kata Universitas Brawijaya Anang Sujoko, Kamis (07/09/2023).
Advertisement
Melihat rekam jejak, Ketum PSSI ini merupakan seorang pebisnis yang berhasil membangun perusahaan dengan baik. Setelah itu, Erick Thohir dipercayakan oleh Presiden Jokowi sebagai Menteri BUMN di Kabinet Indonesia Maju.
Selama memimpin BUMN, Erick Thohir berhasil melakukan transformasi besar-besaran. Berkat inovasi transformasi BUMN berhasil mencatatkan laba yang terus meningkat setiap tahunnya mulai dari Rp13 triliun di tahun 2020 menjadi Rp303 triliun pada tahun 2022.
Keberhasilan tersebut tidak lepas dari kepiawaian Erick Thohir dalam bidang ekonomi. Maka tak heran, Erick Thohir dinilai menjadi pelengkap apabila dipasangkan oleh Prabowo Subianto yang ahli dalam bidang pertahanan negara.
"Sosok Erick Thohir ini sangat menjadi pelengkap dari Capres Prabowo Subianto. Keduanya bahkan saling melengkapi dan cocok jika dipasangkan," tambah Anang.
Kecocokan ini terlihat dari beberapa lembaga survei terkait pasangan capres dan cawapres. Seperti Lembaga Survei Nasional (LSI) periode Agustus 2023, Prabowo - Erick berhasil mendapatkan elektabilitas pada peringkat pertama dengan hasil 36,1 persen.
Adapun peringkat kedua ditempati oleh pasangan Gubernur Jawa Tengah dan Jawa Timur yaitu Ganjar Pranowo - Khofifah Indar Parawansa dengan tingkat elektabilitas sebesar 35,1 persen serta di posisi ketiga ada pasangan Anies Baswedan - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan dukungan sebanyak 22,3 persen.
Pemimpin Muda
Menteri BUMN Erick Thohir disebut-sebut sebagai sosok yang layak menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) untuk mendampingi Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto. Eks Presiden Inter Milan ini juga merupakan sosok pemimpin muda berkompeten yang masuk ke dalam kriteria Prabowo.
Hal tersebut diungkapkan Prabowo kala menerima kunjungan anak dan Putri Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid. Saat itu Yenny menyarankan jika Capres Koalisi Indonesia Maju (KIM) tersebut sebaiknya memilih anak muda untuk berpasangan di Pilpres 2024 nanti.
“Untuk cawapres Prabowo, Saya berharap bahwa itu nanti jadi representasi anak muda. Karena kita butuh itu, anak-anak muda terwakili suaranya,” kata Yenny.
Mendengar itu, Prabowo sontak langsung menyebutkan nama Ketum PSSI, Erick Thohir terhadap khalayak media. Prabowo mengamini jika dia membutuhkan sosok muda seperti Erick Thohir untuk melengkapi di Pilpres 2024 dan pemerintahan Indonesia ke depan.
“Cocok, Erick Thohir Muda,” kata Prabowo Subianto membalas saran Yenny.
Erick Thohir sendiri memang kerap diperbincangkan dalam bursa cawapres. Sosok Erick Thohir saat ini merupakan sosok yang digemari masyarakat luas, terlihat dari elektabilitasnya yang tinggi.
Misalnya pada survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) bulan Agustus memperlihatkan elektabilitas Erick Thohir berada di angka 15,9 persen. Erick Thohir mampu mengalahkan sosok lainnya, mulai dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Mahfud MD yang mendapatkan 9,9 persen.
Serupa, survei Voxpol Center periode 24 Juli hingga 2 Agustus 2023 juga menunjukkan Erick Thohir memiliki elektabilitas tertinggi. Anggota Kehormatan Banser NU itu meraih elektabilitas sebesar 34,3 persen.
Advertisement