Liputan6.com, Jakarta - Penyakit Meniere, suatu kondisi membingungkan yang memengaruhi telinga bagian dalam, menimbulkan serangkaian gejala yang menyusahkan seperti vertigo, gangguan pendengaran, tinitus dan telinga terasa penuh.
Melansir dari Times of India, Kamis (7/9/2023), gangguan kronis ini, dinamai berdasarkan nama dokter Perancis Prosper Meniere, sangat berdampak pada kualitas hidup seseorang.
Advertisement
Penyakit Meniere melibatkan akumulasi cairan yang tidak normal di telinga bagian dalam, mengganggu keseimbangannya dan memicu gejala yang bisa dikenali.
Gejala penyakit Meniere
Vertigo merupakan gejala utama dari penyakit ini. Episode vertigo, sensasi berputar yang luar biasa bisa membuat seseorang tidak bisa bergerak.
Kondisi ini yang seringkali disertai dengan "serangan jatuh," membuat korban rentan terjatuh tanpa diduga.
Gejala lain yang perlu diperhatikan
Gangguan pendengaran, akibat penyakit Meniere yang umum, bisa berkisar dari sementara selama episode hingga progresif dan permanen. Gangguan ini biasanya memengaruhi suara berfrekuensi rendah pada awalnya.
Ciri khas penyakit Meniere, tinitus bermanifestasi sebagai suara dering, desis, atau menderu yang terus-menerus, sehingga sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Keluhan yang umum di antara pengidapnya, sensasi penuh atau tertekan di telinga bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dan berkontribusi terhadap ketidaknyamanan keseluruhan yang terkait dengan kondisi tersebut.
Komplikasi yang perlu diketahui
Dua komplikasi paling umum yang terkait dengan penyakit Meniere adalah serangan vertigo yang tidak terduga dan hilangnya kemampuan pendengaran dalam jangka panjang.
"Penyakit ini bisa terjadi kapan saja. Hal ini bisa menimbulkan kekhawatiran dan stres. Vertigo bisa menyebabkan Anda kehilangan keseimbangan. Hal ini bisa meningkatkan risiko terjatuh dan kecelakaan," mengutip dari Mayo Clinic.
Pengobatan segara untuk mengendalikan penyakit Meniere
Bila merasa pusing, disarankan untuk duduk atau berbaring. "Hindari hal-hal yang bisa memperburuk gejala Anda, seperti gerakan tiba- tiba, cahaya terang, menonton televisi atau membaca. Cobalah untuk fokus pada objek yang tidak bergera," kata Mayo Clinic.
Beristirahat sejenak untuk membantu otak menyesuaikan sinyal.
Advertisement