Didampingi Menkes Budi, Bos World Bank Mempelajari Semangat Sukarela Posyandu di Tangerang

Presiden World Bank Ajay Banga mengunjungi Posyandu Kenanga Sepuluh Serdang Kulon, Kabupaten Tangerang.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 08 Sep 2023, 11:00 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin bersama Presiden World Bank Ajay Banga mengunjungi Posyandu Kenanga Sepuluh Serdang Kulon, Kabupaten Tangerang untuk meninjau kegiatan pelayanan kesehatan primer di masyarakat pada Kamis (7/9/2023). (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Liputan6.com, Tangerang Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin bersama Presiden World Bank Ajay Banga mengunjungi Posyandu Kenanga Sepuluh Serdang Kulon, Kabupaten Tangerang untuk meninjau kegiatan pelayanan kesehatan primer di masyarakat pada Kamis (7/9/2023).

Dari hasil kunjungan Ajay Banga, dirinya mempelajari betapa semangatnya Posyandu untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil dan anak-anak. Posyandu juga bukan sekadar tempat untuk mengukur tinggi dan berat badan anak.

“Jadi yang saya pelajari dari kunjungan ini adalah tentang semangat sukarela. Posyandu ini bukan hanya tentang pengukuran berat dan tinggi badan, tapi tentang bagaimana upaya para penggiatnya melibatkan para relawan, pemuka agama, dan dan perangkat desa," ucap Ajay Banga.

"Dan yang kedua adalah tentang penggunaan teknologi yang membuat ibu-bu datang ke Posyandu."

Apresiasi Turunkan Stunting

Ajay Banga turut mengapresiasi upaya yang dilakukan Pemerintah Indonesia dalam menurunkan angka stunting, dari yang semula berada di angka 31,4 persen pada tahun 2018 hingga mencapai angka 21,6 persen di tahun 2022.

Selanjutnya, Bank Dunia melalui program Investing in Nutrition and Early Years (INEY) Tahap 2 akan memperpanjang durasi dan memperluas cakupan percepatan penurunan stunting di Indonesia.


Implementasi Pendanaan World Bank

Di kesempatan itu, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan Ajay Banga meninjau Posyandu, dari pemberian imunisasi polio, pengukuran berat dan tinggi badan balita, pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) hingga berdialog dengan ibu hamil.

“Jadi Ajay Banga ingin melihat bagaimana implementasi dari pendanaan Bank Dunia, apakah sampai hingga level akar rumput pelayanan kesehatan dasar,” ungkapnya dalam keterangan resmi.


Pentingnya Akses Kesehatan Ibu Hamil dan Bayi

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin bersama Presiden World Bank Ajay Banga mengunjungi Posyandu Kenanga Sepuluh Serdang Kulon, Kabupaten Tangerang untuk meninjau kegiatan pelayanan kesehatan primer di masyarakat pada Kamis (7/9/2023). (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Ajay Banga menekankan tentang pentingnya akses kesehatan bagi ibu hamil dan bayi di masa 1000 hari kehidupan pertama, yaitu sejak konsepsi hingga bayi berusia dua tahun.

Mulai dari akses terhadap nutrisi, layanan kesehatan, dan pengukuran tumbuh kembang, serta memberikan edukasi untuk peningkatan kesehatan.

Layanan Vaksinasi

Bidan Desa sekaligus pembina Posyandu Kenanga Sepuluh Serdang Kulon Nurfitriana Elphapidi menyatakan, bahwa pelayanan posyandu tidak hanya mencakup pemantauan tumbuh kembang anak, namun sudah dapat memberikan layanan berbagai jenis vaksinasi.

“Berkat bantuan Kementerian Kesehatan untuk vaksinnya sendiri sekarang sudah lengkap. Biasanya ada vaksin yang harus kita dapat dari dokter spesialis anak atau rumah sakit, sekarang sudah bisa didapatkan di Posyandu," ujar bidan Nurfitriana.

"Itu yang membuat antusias warga untuk datang ke Posyandu."


Perluasan Pencegahan Penyakit Jantung

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono sebelumnya mengatakan, bahwa program promotif preventif untuk mencegah penyakit jantung akan diperluas ke Posyandu.

Awalnya, program ini hanya dilakukan di Puskesmas. Adapun perluasan skrining tersebut meliputi pemeriksaan profil lipid dan hipertensi.

Menurut Dante, langkah ini dilakukan karena jumlah faskes primer Puskesmas terbatas yakni hanya 10.000 unit, sementara Posyandu ada 300.000 unit tersebar di seluruh wilayah di Indonesia.

“Untuk skrining kita tidak lagi hanya fokus di Puskesmas, kita turunkan ke level Posyandu. Kenapa? Karena Puskesmas kita hanya 10.000 untuk Posyandu kita ada 300.000 unit, jumlah ini bisa meng-cover dan mengidentifikasi penyakit jantung lebih cepat,” kata Dante dalam keterangan pers, Sabtu (27/5/2023).

Wamenkes menambahkan, perluasan area skrining akan didukung oleh ketersediaan tenaga kesehatan. Kemenkes sendiri akan memberikan pelatihan kepada 1,5 juta kader kesehatan agar bisa melakukan deteksi dini faktor risiko penyakit jantung serta pelatihan EKG kepada dokter umum dan perawat.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya