Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir enggan berkomentar banyak soal peluangnya menjadi bakal calon wakil presiden, baik mendampingi Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto. Erick menegaskan dirinya lebih memilih fokus kepada pekerjaan.
Advertisement
"No comment, lanjut kerja saja," kata Erick di depan media center KTT Ke-43 ASEAN di Balai Sidang Jakarta, Kamis 7 September 2023.
Erick telah meninjau ruangan media untuk wartawan peliput KTT Ke-43 ASEAN. Ia juga memeriksa sejumlah fasilitas dan gerai yang disediakan oleh beberapa perusahaan BUMN.
Sebelumnya, Ketua DPP PAN Saleh Daulay menyatakan, bahwa partainya tetap konsisten mendukung Erick Tohir sebagai cawapres untuk Prabowo Subianto. Namun, PAN tetap menghormati usulan Golkar yang juga mengajukan Airlangga Hartarto sebagai cawapres Prabowo.
"PAN tetap akan konsisten mendukung Erick Thohir sebagai cawapres Prabowo. Namun tentu saja PAN akan menghormati usulan partai Golkar yang mendorong Airlangga atau kader partai Golkar lainnya. Meskipun berkontestasi dalam pilpres, namun kami akan tetap mengedepankan etika dan komitmen politik yang telah disepakati," kata Saleh dalam keterangannya, Sabtu (3/9/2023).
Sejalan dengan dinamika politik yang ada, Saleh yakin peluang Erick Thohir menjadi cawapres Prabowo semakin menguat. Paling tidak setelah Cak Imin keluar dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Dengan begitu, KIM dipastikan akan semakin memperhitungkan Erick Thohir dan menetapkannya dalam skala prioritas," ucapnya.
Saleh menuturkan, elektabilitas Erick Thohir sangat baik dalam sejumlah survei dibandingkan kandidat cawapres lain. Sehingga, sangat wajar bila Menteri BUMN itu dijadikan sebagai skala prioritas.
Pasangan Prabowo-Erick Thohir Dinilai Paling Tepat
"Ini tentu saja masih harapan dan proposal PAN. Dalam pembicaraan di tingkat internal KIM, usulan ini akan disampaikan. Semua pihak diperbolehkan untuk melakukan assesment dan penilaian," ucapnya.
Saleh melanjutkan, dalam konteks pilpres, pasangan Prabowo-Erick Thohir dinilai paling tepat. Ada unsur tua-muda, militer-sipil, memahami bisnis dan keuangan, representasi nasionalis-religious, dan memahami geopolitik dan sistem pertahanan keamanan.
"Kuncinya memang dalam kedaulatan dan pertahanan. Negara kita harus berdaulat dalam segala aspek ekonomi, sosial, politik, budaya, dan keamanan. Di dalam kedaulatan ini martabat bangsa akan semakin diperhitungkan. Nah, posisi seperti ini ada pada pasangan Prabowo-Erick Thohir," pungkasnya.
Advertisement