KTT ke-43 ASEAN Beri Energi Positif, Indonesia Konkretkan ASEAN sebagai Epicentrum of Growth

Pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN memberikan optimisme dan energi positif negara-negara Asia Tenggara dan para mitranya.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 08 Sep 2023, 10:28 WIB
Presiden Joko Widodo berpidato saat penutupan KTT ke-43 ASEAN 2023 di Jakarta, Kamis (7/9/2023). (Media Center KTT ASEAN 2023/Zabur Karuru/foc)

Liputan6.com, Jakarta Pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN yang berlangsung 5-7 September 2023 telah memberikan optimisme dan energi positif negara-negara Asia Tenggara dan para mitranya. Dari keseluruhan rangkaian acara pertemuan telah menghasilkan berbagai kesepakatan penting dan konkret. 

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pun menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pemimpin negara dan undangan yang hadir.

"Selama tiga hari ini, 12 pertemuan KTT telah diselenggarakan dan telah menghasilkan 90 dokumen outcome dan sejumlah kesepakatan-kesepakatan konkret dengan mitra. Selama pertemuan, saya menangkap optimisme dan energi positif dari seluruh yang hadir," kata Presiden Jokowi saat menutup KTT ke-43 ASEAN di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (7/9/2023) sore.

Menurut Jokowi, pertemuan KTT ASEAN telah menguatkan harapan dan semangat untuk terus mewujudkan kawasan yang damai, stabil dan sejahtera.

"Jujur saya katakan, ini menguatkan harapan, ini menguatkan semangat, untuk terus melanjutkan perjuangan mewujudkan kawasan yang damai, kawasan yang stabil, dan kawasan yang sejahtera," kata Presiden Jokowi saat menutup KTT ke-43 ASEAN di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (7/9/2023) sore.

KTT ke-43 ASEAN menjadi momentum makin mengukuhkan kawasan Indo-Pasiifik sebagai teater perdamaian dan inklusivitas.

“Itu adalah fondasi kunci yang akan mengantarkan ASEAN ke masa depan yang lebih baik untuk rakyat dan untuk dunia,” katanya.

Menurut Presiden RI, itulah esensi yang dibangun Keketuaan Indonesia, menjadikan ASEAN sebagai Epicentrum of Growth.


Jokowi Serahkan Tongkat Keketuaan ke Laos

Presiden Joko Widodo (kiri) memberikan palu sidang sebagai simbol penyerahan Keketuaan ASEAN 2024 kepada Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone usai pidato penutupan KTT ke-43 ASEAN 2023 di Jakarta, Kamis (7/9/2023). (Media Center KTT ASEAN 2023/Zabur Karuru/foc)

Jokowi menyampaikan bahwa pekerjaan ASEAN tidak selesai dalam satu keketuaan karena masih ada berbagai tantangan global yang harus dihadapi kedepan.

"Tapi tugas kita belum selesai. Pekerjaan ASEAN tidak mungkin selesai dalam satu keketuaan saja. Kita akan terus menghadapi berbagai macam dinamika dan kompleksitas tantangan global, "ujar Presiden Jokowi.

Ia pun mengajak semua pihak untuk saling bekerja sama, bahu-membahu menjalin persatuan.

"Untuk itu, kita harus bahu-membahu, menavigasi tantangan menjadi peluang, menavigasi rivalitas menjadi kolaborasi, menavigasi eksklusivitas menjadi inklusivitas, dan menavigasi perbedaan menjadi persatuan. Kita harus menjadi nakhoda di kapal kita sendiri, dan ini saatnya tongkat keketuaan diserahkan ke Laos," ujar Presiden Jokowi.


Jokowi Ajak Negara ASEAN Perkuat Kolaborasi

Pada kesempatan tersebut Presiden Jokowi kembali mengajak negara-negara ASEAN untuk terus memperkuat kolaborasi.

"Mari kita terus perkuat kolaborasi dan kerja sama untuk ASEAN yang damai dan makmur serta menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih baik untuk semua. Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih atas dukungan terhadap Keketuaan Indonesia di 2023.

Dengan demikian KTT ke-43 ASEAN, dan KTT lainnya secara resmi saya tutup," pungkas Presiden Jokowi.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya