Liputan6.com, Jakarta - Masih ingat dengan isu pelakor yang menyeret nama Arawinda Kirana pada tahun 2022 lalu? Kala itu, Arawinda mengaku sempat mendapatkan love bombing dari seorang pria yang sudah berumah tangga.
Lama tak terdengar, kini Arawinda kembali ramai disorot usai mempublikasikan sebuah film bertema kekerasan seksual. Sebab, Arawinda menyebut film tersebut media ekspresi dan bersuara atas kasus yang menimpanya pada 2022.
Advertisement
Alhasil, Arawinda menjadi trending topic di Twitter Indonesia perihal pengakuannya mendapat kekerasan seksual.
Ada ribuan hujatan dilayangkan untuk Arawinda menyusul banyaknya warganet yang menyinggung soal pelakor.
"Film ini saya buat dengan energi besar dan passion yang bersumber dari kejujuran sebagai cerminan kasus kekerasan seksual yang saya alami pada tahun 2022," tulis Arawinda mengutip unggahan terbarunya di Instagram, Jumat (8/9/2023).
Arawinda Baru Berani Bicara
Arawinda mengungkapkan bahwa selama ini kasusnya disamarkan oleh pelaku dalam rangkaian cerita yang palsu. Baru setelah satu tahun berlalu, Arawinda merasa siap untuk berbicara.
"Kasus saya disamarkan oleh pelaku di bawah sebuah rangkaian cerita palsu yang direkayasa dan ditanam menggunakan kesenjangan uang dan dinamika kuasa," kata Arawinda.
"Setelah 1 tahun, ini adalah momen pertama dimana saya akhirnya berani untuk berbicara dan mengungkapkan kebenaran mengenai kasus ini, melalui satu-satunya hal yang saya punya = karya saya," sambungnya.
Dalam unggahan itu, Arawinda Kirana menambahkan bahwa film itu tidak akan ditayangkan secara umum. Menurut Arawinda, film buatannya ini bukan komoditas untuk menghasilkan uang.
"Film pendek ini tidak akan ditayangkan versi penuhnya secara umum karena bukanlah sebuah komoditas yang ingin saya perjual-belikan untuk menghasilkan uang. Film ini sepenuhnya media ekspresi dan bersuara," ujar Arawinda.
Bukan Banjir Pujian, Arawinda Justru Dapat Hujatan
Merespons unggahan terkait dengan filmnya tentang kekerasan seksual, Arawinda bukan kebanjiran pujian. Melainkan, wanita yang menjadi pemeran utama film Yuni tersebut malah mendapatkan banyak hujatan.
"Kalau memang ada kekerasan seksual dari awal kenapa enggak ada inisiatif untuk langsung hubungi Amanda sebagai pihak istri? Enggak punya energi sebanyak itukah? Tapi masih effort untuk trash talk soal Amanda di close friend Instagram," ujar seorang netizen dalam kolom komentar Arawinda.
Seperti diketahui, kasus pelakor yang menyeret nama Arawinda terjadi dalam rumah tangga seorang wanita bernama Amanda Zahra. Diduga, Arawinda inilah yang menjadi orang ketiga dalam rumah tangga Amanda dan suaminya.
"Jangan jadikan tempat curhatmu yang isinya cuma imajinasi halu semata. Anda berani speak up? Temui keluarga baik-baik yang sudah kamu hancurkan itu. Ceritakan semua versi kamu, lapor polisi, berani ya direkam, viralkan laporanmu ke polisi," kata netizen lain.
"Pelaku serasa jadi korban," sambung netizen.
Advertisement
Awalnya Arawinda Mengaku Dapat Love Bombing
Sebelumnya, mengenai kasus pelakor, Arawinda sempat mengaku dapat love bombing.
Namun, netizen kini dibuat heran karena Arawinda jadi mengakui hal lain yakni sebagai korban kekerasan seksual.
"Dulu kamu bilang love bombing, sekarang diperkosa. Besok mau alasan apalagi? Yang hancur itu bukan cuma kamu, tapi keluarga korban juga hancur," ujar netizen mengomentari unggahan Arawinda.
"Awalnya diam, terus update di Twitter tapi enggak jelas. Terus agency bilang love bombing, terus sekarang pelecehan seksual. Yang benar yang mana? Kebanyakan cerita orang juga bingung," kata seorang netizen pada Arawinda.
Kasus Arawinda yang Diduga Jadi Perusak Rumah Tangga
Pada tahun 2022, Arawinda menjadi trending topic di Twitter lantaran diterpa isu menjadi pelakor dalam rumah tangga sepasang suami istri.
Wanita berusia 20 tahun tersebut diduga berselingkuh dengan suami orang hingga melakukan hubungan intim di kamar milik pria dan istrinya tersebut.
Selain bermain film, Arawinda diketahui menjadi aktivis yang aktif membicarakan soal kekerasan, pelecehan pada perempuan, dan pendidikan seks. Sehingga banyak warganet pun menyayangkan isu ini.
Advertisement