USD Menguat 8 September 2023, Rupiah Diprediksi Melemah ke Rp 15.400 Senin Depan

Untuk perdagangan Senin depan, mata uang rupiah diperkirakan akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah direntan Rp 15.310- Rp 15.400 per doalr AS.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 08 Sep 2023, 16:21 WIB
Rupiah ditutup stagnan dalam penutupan pasar sore ini, walaupun sebelumnya sempat melemah 25 poin di level Rp 15.327 dari penutupan rupiah sebelumnya di level Rp 15.327.(Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks dolar Amerika Serikat atau USD menguat menjelang akhir pekan pada Jumat, 8 September 2023. Rupiah ditutup stagnan dalam penutupan pasar sore ini, walaupun sebelumnya sempat melemah 25 poin di level Rp 15.327 dari penutupan rupiah sebelumnya di level Rp 15.327.

"Memburuknya retorika antara Washington dan Beijing, terutama setelah laporan menyatakan bahwa Tiongkok meminta pejabat pemerintah untuk berhenti menggunakan iPhone Apple, mendorong dolar terus menguat," kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi dalam paparan tertulis pada Jumat (8/9/2023).

Ibrahim menjelaskan, pergerakan ini juga terjadi ketika data ekonomi dari Tiongkok terus memberikan gambaran suram mengenai perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut, sehingga meningkatkan kekhawatiran atas lambatnya pemulihan pasca-Covid-19 di negara tersebut.

"Selain itu, Pasar khawatir akan lebih banyak gangguan dalam perdagangan global yang berasal dari perang dagang Tiongkok-AS yang kembali terjadi, karena beberapa anggota parlemen AS juga menyerukan larangan menyeluruh terhadap ekspor teknologi ke Tiongkok," ungkapnya.

Kekhawatiran The Fed telah muncul menjelang pertemuan kebijakan moneter bulan September.

Data yang kuat awal pekan ini terkait jumlah pengangguran dan harga sektor jasa, meningkatkan kekhawatiran bahwa bank sentral AS akan memiliki lebih banyak dorongan untuk mempertahankan suku bunga tetap tinggi.

"Meskipun bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga stabil pada level tertinggi dalam 20 tahun pada akhir bulan ini, bank sentral juga diperkirakan akan mempertahankan pesan hawkishnya di tengah inflasi yang tinggi dan pasar tenaga kerja yang kuat," sebut Ibrahim.

Rupiah ditutup stagnan dalam penutupan pasar sore ini, walaupun sebelumnya sempat melemah 25 poin di level Rp 15.327 dari penutupan sebelumnya di level Rp 15.327.

"Sedangkan untuk perdagangan senen depan , mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntan Rp 15.310- Rp 15.400," bebernya.

 


Survei Konsumen BI

Teller menunjukkan mata uang rupiah di penukaran uang di Jakarta, Rabu (10/7/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup stagnan di perdagangan pasar spot hari ini di angka Rp 14.125. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ibrahim menyoroti hasil survei konsumen oleh Bank Indonesia (BI) pada Agustus 2023 yang mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

"Hal ini tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Agustus 2023 sebesar 125,2, lebih tinggi dibandingkan dengan 123,5 pada Juli 2023," katanya. Meningkatnya keyakinan konsumen pada Agustus 2023 didorong oleh tetap kuatnya Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK).

IKE tercatat meningkat pada seluruh komponen pembentuknya, terutama pada Indeks Pembelian Barang Tahan Lama. Laporan per Agustus 2023 menunjukkan, keyakinan konsumen terpantau meningkat pada seluruh kategori pengeluaran, kecuali pada responden dengan pengeluaran Rp 3,1-4 juta.

Adapun berdasarkan usia, keyakinan konsumen pada Agustus 2023 juga terpantau optimis pada seluruh kategori usia responden. Optimisme responden terhadap penghasilan saat ini dibandingkan enam bulan yang lalu meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, terutama pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp 1-3 juta.

Berdasarkan kelompok usia, peningkatan indeks terjadi pada hampir seluruh kelompok usia responden. Selanjutnya, persepsi responden terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan saat ini juga terindikasi meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Indeks tercatat meningkat terutama pada kelompok responden dengan tingkat pendidikan sarjana.

Menurut kelompok usia, ketersediaan lapangan pekerjaan saat ini tercatat meningkat pada hampir seluruh kelompok usia responden.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya