Liputan6.com, Jakarta - Demam Berdarah Dengue atau DBD masih menjadi masalah serius di Indonesia. Apalagi Indonesia termasuk salah satu negara tropis, yang mana kondisi ini menjadi tempat nyaman nyamuk berkembang biak, salah satunya nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus dengue.
Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia Dante Saksono Harbuwono menyampaikan, upaya penanggulangan Demam Berdarah Dengue terkini yang baru diluncurkan adalah Koalisi Bersama "KOBAR" Lawan Dengue.
Advertisement
Peluncuran "KOBAR" ini dilakukan oleh Kaukus Kesehatan Komisi IX DPR RI bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan pemangku kepentingan lainnya.
"Hari ini, kita meluncurkan gerakan pertama untuk menanggulangi masalah dengue. Saya ucapkan terima kasih atas kolaborasi yang mesra antara Pemerintah, DPR RI, kemudian oleh semua masyarakat," ujar Dante saat menghadiri peluncuran Koalisi Bersama "KOBAR" Lawan Dengue di DPR RI, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta pada Jumat, 8 September 2023.
"Maslaah dengue ya mudah-mudahan kita akan targetkan 0 (nol) kematian untuk dengue di 2030 bisa tercapai."
Aksi Nyata Penanggulangan Dengue
Belajar dari kasus COVID-19, menurut Dante, bagaimana kita menangani bersama permasalahan DBD.
"Maka, ini tidak mungkin dikerjakan Kemenkes, tapi menjadi program inklusif termasuk Kaukus Kesehatan DPR. Output kegiatan memberikan dorongan kepada masalah-masalah kesehatan," lanjutnya.
"Kami ucapan terima kasih dan berharap ke depannya mampu melakukan aksi nyata, bukan merupakan slogan saja menanggulangi dengue."
Nyamuk Dengue Bisa Berkembang Biak
Secara umum, Demam Berdarah Dengue atau DBD juga menjadi masalah yang serius bagi negara-negara tropis. Nyamuk pembawa virus dengue bisa mudah berkembang biak.
"Kalau lihat negara tropis, itu mulai 12 derajat Lintang utara sampai 12 derajat Lintang Selatan, di situlah (nyamuk) dengue bisa berkembang biak, diluar tropis ya dengue tidak ada," terang Dante Saksono Harbuwono.
Kematian Akibat DBD
Berdasarkan data Kemenkes RI, jumlah kasus dan kematian akibat DBD meningkat.
"Tahun 2012, ada 25 per 100.000 penduduk. Tahun 2022, ada 52 kasus per 100.000 penduduk," pungkas Wamenkes Dante.
"Ini dengue masih menjadi masalah serius di tempat kita. Case fatality rate pada tahun 2018 0,71 persen, tahun 2022 hitung 0,86 persen case fatality rate jadi penyebab kematian akibat kasus dengue tersebut."
Advertisement
Program Atasi Demam Berdarah Dengue
Pemerintah secara terintegrasi kerja sama organisasi sosial masyarakat membuat beragam program untuk mengatasi masalah Demam Berdarah Dengue atau DBD, termasuk di dalamnya adalah melakukan Gerakan 1 rumah 1 jumantik.
"Artinya, selama 10 minggu, setiap minggu di tiap rumah yang ada di Indonesia. Itu salah satu program yang dilakukan sebagai gerakan masyarakat mengikutsertakan masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat," terang Dante Saksono Harbuwono.
Lahirkan Inovasi
Selain itu, para akademisi juga melakukan sebagai macam inovasi untuk melahirkan berbagai macam produk kesehatan untuk DBD ini.
"Antara lain melakukan inovasi lahirnya vaksin-vaksin untuk dengue. Sudah ada dua macam vaksin dengue yang kita punya ya mudah-mudahan vaksin tersebut kita gunakan," sambung Wamenkes Dante.
"Kemudian juga ada teknologi wolbachia sebagai pelengkap program penanggulangan dengue yang sudah ada."
Target Nol Kematian DBD pada 2030
Kaukus Kesehatan DPR RI bersama Kementerian Kesehatan RI memandang penting dan mendesak adanya koalisi bersama seluruh pemangku kepentingan penanggulangan untuk adanya percepatan pencapaian penanganan DBD.
Adanya Koalisi Bersama "KOBAR" Lawan Dengue untuk menanggulangi dengue di Indonesia. Tujuan koalisi bersama melawan dengue bersama guna untuk mencapai 0 (nol) kematian akibat dengue pada tahun 2030.
"Ini meningkatkan kesadaran bersama akan beban penyakit dengue sehingga butuh suatu deklarasi komitmen dalam gerakan KOBAR lawan dengue," kata Suir Syam selaku Ketua Kaukus Kesehatan Komisi IX DPR RI sekaligus Ketua KOBAR Lawan Dengue.
"Kami berharap kita dapat bersama-sama menandatangani Deklarasi dan komitmen KOBAR Lawan Dengue. Kami berharap Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memberikan dukungan penuh untuk berjalannya KOBAR Lawan Dengue."
Advertisement