Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lesu pada periode 4-8 September 2023. Sentimen global masih dipengaruhi oleh sikap hawkish bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) dan kenaikan harga minyak dunia.
Dikutip dari data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG melemah 0,76 persen ke posisi 6.924,78 dari pekan lalu 6.977,65. Koreksi IHSG juga diikuti kapitalisasi pasar bursa. Kapitalisasi pasar bursa tergelincir 0,45 persen atau sekitar Rp 46 triliun menjadi Rp 10.234 triliun pada 4-8 September 2023.
Advertisement
Demikian juga rata-rata frekuensi transaksi harian bursa naik 2,05 persen menjadi 1.121.707 kali transaksi dari 1.145.216 kali transaksi pada pekan lalu.
Rata-rata nilai transaksi harian Bursa pekan ini turun 9,10 persen menjadi Rp9,97 triliun dari Rp10,97 triliun pada pekan sebelumnya. Investor asing pada Jumat, 8 September 2023 mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp1,11 triliun. Sepanjang 2023 investor asing telah mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp2,28 triliun.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, selama sepekan ini pergerakan IHSG dipengaruhi oleh berbagai hal, di antaranya rilis data ekonomi AS dan China.
"Investor AS masih khawatir akan sikap hawkish The Fed dengan adanya rilis data ekonomi yang cenderung membaik, kemudian dari China di mana perekonomiannya masih cenderung terkontraksi dengan adanya beberapa rilis data yang kurang baik,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com,
Ia menambahkan, selain itu, pergerakan IHSG dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas dunia, dengan harga minyak dunia meningkat dan Rupiah melemah atas dolar AS.
Selama sepekan, terdapat satu pencatatan perdana saham di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu PT Multitrend Indo Tbk (BABY).
Pada Kamis, 7 September 2023, BABY resmi mencatatkan sahamnya di Papan Utama BEI dan menjadi perusahaan tercatat ke-65 di BEI pada tahun 2023. BABY bergerak pada sektor Consumer Cyclicals dan subsektor Retailing. Industri BABY adalah Specialty Retail dengan subindustri Apparel & Textile Retail.
Penutupan IHSG pada 8 September 2023
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada penutupan perdagangan saham Jumat (8/9/2023). Mayoritas sektor saham bergerak di zona merah.
Dikutip dari data RTI, IHSG melemah 0,43 persen ke posisi 6.924,78. Indeks LQ45 turun 0,74 persen ke posisi 952,37. Sebagian besar indeks saham acuan merosot.
Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.966,76 dan terendah6.900,58. Sebanyak 279 saham melemah sehingga menekan IHSG. 241 saham menguat. 232 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.129.264 kali dengan volume perdagangan 18 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 11 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.351.
Mayoritas sektor saham tertekan. Sektor saham energi susut 0,05 persen, sektor saham industri merosot 0,10 persen, sektor saham nonsiklikal terpangkas 0,47 persen, dan sektor saham keuangan turun 0,61 persen.
Selain itu, saham properti terpangkas 0,72 persen, sektor saham teknologi merosot 0,41 persen dan sektor saham transportasi turun 0,59 persen.
Sektor saham basic naik 0,15 persen, sektor saham siklikal bertambah 0,27 persen, sektor saham kesehatan mendaki 0,21 persen dan sektor saham infrastruktur melonjak 1,23 persen.
Advertisement
Bursa Saham Asia Pasifik Jelang Akhir Pekan
Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik melemah pada penutupan perdagangan saham Jumat, 8 September 2023. Koreksi bursa saham Asia Pasifik terjadi usai Jepang rilis revisi produk domestik bruto (PDB).
Indeks Nikkei 225 di Jepang turun 1,16 persen ke posisi 32.606,84. Indeks Topix merosot 1,02 persen ke posisi 2.359,02.
Jepang mencatat pertumbuhan ekonomi 4,8 persen pada kuartal II 2023. Pertumbuhan ekonomi ini lebih rendah dari perkiraan sebelumnya 6 persen dan polling Reuters 5,5 persen.
Sementara itu,bursa saham Hong Kong batalkan eprdagangan usai peringatan badai. Di sisi lain, bursa saham China melemah. Indeks CSI 300 turun 0,49 persen ke posisi 3.739,99.
Di Australia, indeks ASX 200 turun 0,2 persen ke posisi 7.156,7. Indeks Kospi Korea Selatan tergelincir 0,02 persen ke posisi 2.547,68. Indeks Kosdaq naik 0,86 persen ke posisi 914,18.