Liputan6.com, Jakarta - Selain dikenal sebagai Presiden ke-4 Republik Indonesia, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) diyakini sebagai wali. Ia adalah ulama Nahdlatul Ulama (NU) yang sangat dihormati terutama oleh kalangan Nahdliyin.
Gus Dur menjalin silaturahmi ke berbagai kalangan. Pejabat, kiai, santri, muslim dan nonmuslim, rakyat biasa, bahkan dengan orang yang tak beragama sekali pun.
Cucu Hadratus Syekh KH Hasyim Asy’ari ini juga sering bertemu dengan orang dari berbagai latar belakang profesi, budaya, dan suku baik di dalam maupun luar negeri. Tak pandang umur, orang tua dan anak-anak pun dapat berkomunikasi dengannya.
Baca Juga
Advertisement
Suatu hari, Gus Dur kedatangan salah satu temannya beserta putrinya. Adalah Greg Barton, profesor di Monash University, Australia yang bertujuan menengok Gus Dur di rumah sakit.
Di hadapan Gus Dur, anak Greg Barton bernama Hana yang berusia 14 tahun bertanya soal hantu. Dengan penuh humor, Gus Dur menjawab dan menceritakan pengalamannya.
“Gus Dur apakah hantu itu ada?” tanya Hana, dikutip dari laman NU Online, Sabtu (9/9/2023).
“Kalau hantu dan makhluk-makhluk gaib, sebenarnya saya kurang tahu. Tapi saya punya cerita sedikit yang merupakan sebagian jawaban,” jawab Gus Dur.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Cerita Gus Dur di Makam Tebuireng
Gus Dur bercerita, saat masih muda di Pondok Pesantren Tebuireng ia memiliki kebiasaan pergi ziarah dan berdoa di kuburan. Suatu ketika, ia berziarah di makam Tebuireng sekitar pukul 01.00 dini hari. Tak lama kemudian Gus Dur tertidur.
Dua jam kemudian, Gus Dur terbangun karena ada suara orang yang sepertinya hendak berziarah. Lalu Gus Dur berdiri menengok orang tersebut. Namun, orang tersebut terkaget-kaget hingga akhirnya lari terbirit-birit.
“Saya tidak tahu apakah hantu itu ada atau tidak, tapi kalau bertanya kepada orang itu (orang yang berlari tersebut), pasti menjawab ada,” kata Gus Dur kepada Hana.
Advertisement