Jumlah SID Pasar Modal di Solo Raya Bertambah

Tren positif jumlah SID pasar modal juga terlihat secara year on year (yoy) atau tahunan selama tiga tahun terakhir.

oleh Nurmayanti diperbarui 10 Sep 2023, 13:13 WIB
Ilustrasi Pasar Modal. Jumlah single investor identification (SID) atau nomor tunggal identitas investor pasar modal di Solo Raya meningkat pada bulan Juli 2023 (sumber: IStockphoto).
Liputan6.com, Jakarta Jumlah single investor identification (SID) atau nomor tunggal identitas investor pasar modal di Solo Raya meningkat pada bulan Juli 2023 dibandingkan bulan sebelumnya seiring dengan makin pahamnya masyarakat terkait sektor investasi keuangan tersebut.
 
Kepala OJK Surakarta Eko Yunianto di Solo, Jawa Tengah, Jumat mengatakan berdasarkan data posisi Juli 2023 perkembangan kinerja pasar modal di wilayah Solo Raya mengalami peningkatan secara month to month (mtm) sebanyak 5.571 SID atau 1,43 ​​​​persen dibandingkan Juni 2023. "Kenaikan ini dari 390.435 SID menjadi 396.006 SID," kata dia melansir Antara.
 
Ia mengatakan tren positif tersebut juga terlihat secara year on year (yoy) atau tahunan selama tiga tahun terakhir. Pihaknya mencatat jumlah SID di Solo Raya mengalami peningkatan dari 202.347 di bulan Juli 2021 menjadi 327.526 SID pada posisi Juli 2022.
 
Menurut dia, angka tersebut kembali meningkat menjadi sebanyak 396.006 SID pada Juli 2023.
 
Selain itu secara year to date (ytd), SID di wilayah Solo Raya yang meliputi SID Saham, SID Reksadana, SID SBN, dan SID E-BAE juga tercatat mengalami peningkatan sejumlah 35.050 SID atau 9,71 persen.
 
Sementara itu, dikatakannya, berdasarkan data posisi Juli 2023 terdapat peningkatan nilai transaksi saham di wilayah Solo Raya sebesar Rp371,19 miliar.
 
"Ini meningkat sebesar 24,57 persen, dari Rp1,51 triliun pada Juni 2023 menjadi Rp1,88 triliun pada Juli 2023," katanya.
 
Meski demikian, dikatakannya, nilai transaksi saham mengalami penurunan sebesar 25,98 secara yoy atau sebesar Rp660,42 miliar. "Yakni dari Rp2,54 triliun pada Juli 2022 menjadi Rp1,88 triliun pada Juli 2023," katanya.

26 Perusahaan Masuk Pipeline IPO di BEI, Mayoritas Punya Aset Skala Menengah

Ilustrasi IPO 3 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 26 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Hingga 8 September 2023, BEI menyatakan ada 65 perusahaan tercatat yang mencatatkan saham di BEI dengan dana yang dihimpun Rp 49,4 triliun.

Dari catatan BEI, berdasarkan POJK Nomor 53/POJK/.04/2017, dari 26 perusahaan, sebagian besar dari perusahaan aset skala menengah yang memiliki aset antara Rp 50 miliar-Rp 250 miliar. Jumlah perusahaannya mencapai 16 perusahaan aset skala menengah. Kemudian enam perusahaan aset skala besar dengan aset di atas Rp 250 miliar. Selanjutnya empat perusahaan aset skala kecil dengan aset di bawah Rp 50 miliar.

Adapun untuk rincian sektornya antara lain:

  • 4 perusahaan dari sektor basic materials
  • 4 perusahaan dari sektor consumer cyclicals
  • 6 perusahaan dari sektor consumer non-cylicals
  • 2 perusahaan dari sektor energy
  • 2 perusahaan dari sektor financials
  • 2 perusahaan dari sektor healthcare
  • 2 perusahaan dari sektor industrial
  • 1 perusahaan dari sektor infrastructures
  • 1 perusahaan dari sektor properties and real estate
  • 2 perusahaan dari sektor technology
  • 2 perusahaan dari sektor transportation and logistic

rights issue

Ilustrasi IPO 2 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Selain penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO), BEI mencatat hingga 8 September 2023 terdapat 26 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan rights issue senilai Rp 37,3 triliun.

Sementara itu, masih terdapat 24 perusahaan tercatat dalam pipeline rights issue BEI dengan rincian sektor antara lain:

  • 1 perusahaan dari sektor basic materials
  • 8 perusahaan dari sektor consumer cyclicals
  • 4 perusahaan dari sektor consumer non-cylicals
  • 4 perusahaan dari sektor energy
  • 5 perusahaan dari sektor financials
  • 1 perusahaan dari sektor infrastructures
  • 1 perusahaan dari sektor saham transportation and logistics

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya