Liputan6.com, Jakarta Orang yang dinyatakan prediabetes sudah sepatutnya menjaga pola makan dan aktivitas fisik agar kondisinya tidak lanjut pada diabetes.
Namun, dalam kehidupan sehari-hari berbagai pilihan makanan instan kerap menjadi tantangan. Di kondisi darurat, makanan instan seperti mi instan bahkan menjadi pilihan utama untuk dikonsumsi. Pasalnya, selain rasanya yang lezat, makanan instan juga sangat praktis untuk disajikan.
Advertisement
Menurut dokter spesialis penyakit dalam Eka Hospital BSD Rudy Kurniawan, makanan instan memiliki banyak jenis. Mulai dari mi instan, kopi instan, sereal, oatmeal siap saji, hingga beberapa makanan beku yang biasa ditemukan di dalam lemari es.
Beberapa makanan instan juga memiliki nilai kalori tinggi, sehingga pada dasarnya dalam keadaan tertentu mengonsumsi makanan instan memang dapat dilakukan untuk mendapatkan energi dengan cepat.
Faktanya, mengonsumsi makanan instan bukanlah hal yang buruk karena setiap makanan instan yang dijual di supermarket pasti telah melewati pengawasan dan standar yang sudah ditetapkan.
“Namun, konsumsi makanan instan setiap hari tetap tidak dianjurkan karena manusia membutuhkan asupan nutrisi yang seimbang setiap harinya yang tidak bisa didapatkan hanya dari makanan instan,” kata Rudy dalam keterangan pers yang diterima Health Liputan6.com, dikutip Sabtu (9/9/2023).
Lantas, apakah orang dengan prediabetes boleh mengonsumsi makanan instan?
Rudy memberi penjelasan, di balik kemudahan dan kelezatannya, makanan instan relatif memiliki nilai gizi rendah. Sementara, nilai gula, garam, dan lemaknya cenderung tinggi. Yang mana tidak baik bagi kesehatan terutama bagi orang dengan prediabetes.
1 Porsi Mi Instan Setara 3 Porsi Nasi
Sebagai contoh, mi instan memang memiliki rasa yang lezat dan mengenyangkan perut sehingga tak jarang dijadikan menu makanan di saat waktu-waktu darurat. Namun, mi instan memiliki kadar nutrisi yang terbilang cukup rendah dan memiliki kandungan garam yang cukup tinggi.
Jadi, satu porsi mi instan tanpa tambahan apapun kalorinya setara dengan 2-3 porsi nasi putih. Ditambah dengan kandungan garam (natrium) hingga lebih dari 50 persen jatah garam harian yang dianjurkan.
“Karena itu, baik yang prediabetes ataupun tidak, sebaiknya menghindari makanan instan terutama yang kandungan nutrisinya tidak seimbang untuk mencegah diabetes dan juga tekanan darah tinggi,” imbau Rudy.
Advertisement
Tips Cegah Diabetes untuk Pasien Prediabetes
Rudy pun memberikan tips untuk mencegah diabetes bagi orang yang sudah dinyatakan prediabetes.
“Untuk penyandang prediabetes, jangan khawatir karena Anda bisa kembali normal dan mencegah diabetes dengan mulai menerapkan gaya hidup sehat.”
Tips gaya hidup sehat untuk cegah diabetes bagi orang dengan prediabetes yakni:
Jaga Pola Makan dengan Makanan Bernutrisi Seimbang
Pilih makanan bernutrisi seimbang seperti daging ayam, ikan, kacang-kacangan, sayur-sayuran, buah-buahan.
Juga makanan rendah lemak yang kaya akan nutrisi mulai dari protein, serat, hingga vitamin sehingga kebutuhan energi dan nutrisi harian terpenuhi dan tidak kekurangan ataupun kelebihan.
Tingkatkan Aktivitas Fisik dan Olahraga
Berolahraga secara rutin dapat membantu menjaga kadar gula darah. Kurangnya aktivitas fisik membuat kadar gula akan meningkatkan risiko obesitas, terutama jika diikuti dengan pola makan yang tidak sehat.
Dengan berolahraga rutin, tubuh akan membakar kalori yang berlebihan dan penggunaan insulin juga tetap terjaga.
Menjaga Berat Badan Ideal
Berat badan yang ideal juga dapat membantu menurunkan risiko dari diabetes. Obesitas meningkatkan risiko diabetes karena insulin biasanya tidak dapat bekerja dengan baik.
Berhenti Merokok
Kebiasaan buruk seperti merokok diketahui dapat meningkatkan risiko dari berbagai macam masalah kesehatan, salah satunya diabetes. Kandungan yang ada di dalam rokok diketahui dapat mengganggu kerja dari insulin sehingga meningkatkan risiko diabetes.
Konsumsi Obat Rutin Jika Dianjurkan oleh Dokter
Ikuti anjuran dokter jika terdapat indikasi mengonsumsi obat atau suplemen tertentu untuk mencegah risiko diabetes.
“Prediabetes adalah kondisi yang sebaiknya tidak disepelekan. Meskipun belum diabetes, prediabetes menandakan kadar gula di dalam tubuh sudah dalam rentang di atas normal, dan itu bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius jika tidak ditangani.”
“Jika Anda sudah dinyatakan prediabetes oleh dokter, sebaiknya rutin konsultasikan diri dengan dokter untuk mencegah diabetes lebih dini,” pungkas Rudy.
Advertisement