Liputan6.com, Jakarta - Langkah tunggal putra Indonesia Jonatan Christie pada China Open 2023 terhenti di semifinal. Dia harus mengakui keunggulan peringkat satu dunia Viktor Axelsen asal Denmark.
Pada laga di Changzhou Olympic Sports Centre Xincheng Gymnasium, Sabtu (9/9/2023), Jojo tumbang 17-21, 14-21 dalam durasi 48 menit.
Advertisement
Jalan Pertandingan China Open 2023
Jojo memulai pertandingan dengan baik. Dia merebut tiga poin pertama untuk unggul cepat. Namun, Axelsen perlahan menunjukkan kualitasnya. Peraih medali emas Olimpiade Tokyo tersebut balik memimpin 8-5.
Meski begitu, Jojo pantang menyerah dan memberikan perlawanan sengit. Skor ketat berlangsung hingga 18-17 bagi Axelsen.
Sayang, di titik ini Jojo tidak bisa membendung lawan yang gantian merebut tiga angka berturut-turut untuk menutup gim pembuka.
Cerita berbeda hadir di gim kedua. Giliran Axelsen yang tancap gas dan unggul 8-1. Jojo bisa memangkas defisit setelah merebut empat angka beruntun. Namun, Axelsen kembali melaju 14-5.
Selisih besar tersebut terlalu sulit bagi Jonatan Christie untuk dikejar. Dia pun menderika kekalahan keenam secara beruntun dari Axelsen dengan rekor keseluruhan 2-9.
Jojo Tetap Wakil Indonesia Terbaik di China Open 2023
Meski gagal meraih kemenangan, Jonatan tetap menjadi wakil Indonesia terbaik di China Open 2023. Sementara tiga wakil lain terhenti di perempat final.
Shesar Hiren Rhustavito kalah dari Jojo di babak 8 besar. Begitu pula ganda putra Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana yang harus mengakui keunggulan pasangan Korea Selatan Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae.
Sementara ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti juga tumbang di hadapan duo Negeri Gingseng lainnya, Baek Ha-na/Lee So-hee.
Advertisement
Indonesia Gagal Rebut Gelar China Open untuk Kali Pertama Sejak 2015
Kekalahan Jonatan membuat Indonesia gagal mempertahankan tradisi gelar di China Open. Merah Putih meraih titel pada ajang terakhir di 2019 melalui ganda putra Marcus Gideon/Kevin Sanjaya sebelum kompetisi vakum tiga tahun akibat pandemi Covid-19.
Sebelumnya Indonesia tercatat menguasai setidaknya satu sektor di ajang tersebut sejak 2016.