Liputan6.com, Jakarta Jumlah korban gempa Maroko Magnitudo 6,8 yang terjadi pada Jumat, 8 September pukul 23.11 malam terus bertambah. 24 jam usai gempa ditemukan lebih dari 2 ribu korban jiwa.
Merujuk pada data Morocco Interior Ministry pada Sabtu malam, total korban jiwa gempa Maroko mencapai 2.012 jiwa. Lalu, 2.059 orang mengalami luka-luka dengan lebih dari 1.2000 alami luka berat mengutip New York Times.
Advertisement
Diperkirakan jumlah korban bakal terus meningkat karena tim pencarian dan penyelamatan terus berjuang mencapai daerah terpencil yang paling terkena dampak. Seperti diketahui, gempa Maroko kali ini berpusat di Pegunungan High Atlas, sekitar 70 km selatan Marrakesh.
Salah satu warga Desa Asni, yang merupakan episentrum gempa, bernama Montasir Itri menuturkan bahwa sebagian besar rumah di sana rusak. Masih banyak tetangganya berada di bawah reruntuhan akibat gempa besar itu.
"Tetangga kami masih berada di bawah reruntuhan dan masyarakat bekerja keras untuk menyelamatkan mereka menggunakan sarana yang ada di desa," kata Itri mengutip Reuters.
Kerajaan Maroko telah mengumumkan tiga hari masa berkabung nasional. Angkatan bersenjata akan mengerahkan tim penyelamat untuk menyiapkan air minum, persediaan makanan, tenda, dan selimut ke wilayah terdampak.
Turki Tawarkan Bantuan
Salah satu negara yang langsung menawarkan bantuan usai gempa terjadi adalah Turki. Ini adalah negara yang belum lama ini mengalami gempa bumi dahysat.
Turki mengatakan bakal mengirim personil dan bantuan pasokan termasuk 265 pekerja dan 1000 tenda ke Maroko.
Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki, sebuah organisasi pemerintah, mengatakan dalam pesan yang diunggah di Twitter, bahwa mereka siap untuk mengirimkan personel segera setelah pejabat Maroko mengizinkan.
Advertisement