Liputan6.com, Jakarta Entah apa Elon Musk percaya atau tidak dengan ungkapan “banyak anak banyak rejeki.” Yang jelas anaknya memang terbilang banyak—bahkan melebihi dari yang selama ini diketahui orang-orang.
Bila sebelumnya ia diyakini memiliki sepuluh anak kini ia diklaim sudah memiliki 11 anak. Dilansir dari E! News dan People, Minggu (10/9/2023), ia disebut memiliki tiga anak dengan penyanyi Grimes—bukan dua seperti yang selama ini diketahui publik.
Advertisement
Seperti dua anaknya yang lain dengan Grimes, buah hatinya yang berjenis kelamin laki-laki ini punya nama unik yakni Techno Mechanicus dan dipanggil sebagai Tau.
Kabar ini disampaikan dalam review The New York Times terhadap biografi terbaru Elon Musk yang ditulis oleh jurnalis Walter Isaason. Buku ini, dijadwalkan terbit pada 12 September mendatang.
Sejauh ini, belum diketahui informasi lain tentang sang bayi, baik soal waktu maupun lokasi kelahirannya.
Perwakilan bos Tesla dan Grimes sama-sama tutup mulut saat ditanya soal ini.
Dua Anak Lainnya dengan Grimes
Grimes dan Elon Musk sendiri diketahui sudah beberapa kali putus nyambung. Keduanya dikaruniai buah hati pertama mereka yakni X Æ A-Xii yang dipanggil X, pada 4 Mei 2020.
Selanjutnya pada Desember 2021—tiga bulan setelah mengumumkan mereka putus—keduanya dikaruniai anak perempuan lewat ibu pengganti. Bocah ini diberi nama Exa Dark Sideræl dan punya nama panggilan Y.
Advertisement
Dengan Mantan Istri Pertama, Juga Karyawati
Sebelum bersama Grimes, Elon Musk sudah punya beberapa anak dengan mantan mantan istri pertamanya, Justine Wilson. Ia dikarunia si kembar Vivian – Griffin, serta triplet Kai, Damian, dan Sax. Anak pertama mereka, Nevada, meninggal dunia secara mendadak di usia 10 minggu.
Tahun lalu, ia menyambut anak kembar dari karyawatinya sendiri, Shivon Zilis, project director dari perusahaan Neuralink kepunyaan Elon.
Ingin Bantu Krisis Kekurangan Populasi
Setelah kabar kelahiran anaknya dengan Shivon Zilis dipublikasikan, Elon Musk bercuit seakan tengah memberi jawaban atas berita ini. Ia mengoceh, ingin membantu mengatasi krisis populasi dunia.
“(Aku) melakukan yang terbaik untuk membantu krisis kekurangan populasi,” cuitnya. Ia menyebutkan bahwa laju kelahiran yang terus menurun adalah bahaya terbesar yang dihadapi peradaban manusia.
Advertisement