Coco Gauff Jadi Juara Tunggal Putri US Open 2023, Simak Perjalanan Kariernya

Petenis muda asal Amerika Serikat Coco Gauff mengalahkan Aryna Sabalenka dalam tiga set dengan skor 2-6,6-3,dan 6-2 di final US Open 2023.

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Sep 2023, 18:46 WIB
Petenis remaja Coco Gauff memenangkan final US Open untuk kategori tunggal putri pada Sabtu, 9 September 2023. (AP Photo/Charles Krupa)

Liputan6.com, Jakarta - Coco Gauff memenangkan final US Open untuk kategori tunggal putri pada Sabtu, 9 September 2023. Ia menjadi Perempuan kulit hitam Amerika Serikat (AS) terbaru yang meninggalkan jejak sejarah di kejuaraan bergengsi AS.

Dikutip dari CNBC, ditulis Minggu (10/9/2023), Gauff mengalahkan Aryna Sabalenka dari Belarus dengan skor 6-2 pada set ketiga. Ia mengalahkan Sabalenka dalam tiga set dengan skor 2-6,6-3,dan 6-2. Pertandingan tersebut menghabiskan waktu dua jam di Stadion Arthur Ashe.

Coco Gauff menorehkan sejarah bersama ikon tenis Perempuan kulit hitam AS lainnya yakni Serena Williams, Venus Williams, dan Althe Gibson.

Gibson memenangkan gelar tunggal putri di kejuaraan nasional AS pada 1957 dan 1958, yang merupakan cikal bakal US Open. Venus Williams, kakak Perempuan Williams memenangkan US Open pada 2001 dan 2002. Sedangkan Serena memenangkan kejuaraan pada 1999,2002,2008,2012, 2013 dan 2014.

Enam gelar tunggal AS terbuka yang diraih Serena Williams hanya bisa disamai oleh Chris Evert saat era modern turnamen itu pada 1975-78 dan 1980 dan 1982.

Coco Gauff (19) dari Florida telah memenangkan lima gelar tunggal tetapi masih mengejar di salah satu dari empat turnamen besar dunia antara lain AS, Prancis, Australia Terbuka dan Wimbledon.

Ia nyaris menjadi runner-up Prancis Terbuka pada 2022 dan mencapai perempat final di Flushing Meadows. Adapun Gauff memenangkan final US Open dengan suhu lebih baik dari sebelumnya mengingat kondisi cuaca buruk sebelumnya yang melanda saat berlangsungnya turnamen.


Menang di US Open Jadi Puncak Karier Terbaik

Petenis berusia 15 tahun Coco Gauff mengejar bola tembakan Timea Babos saat bertanding dalam putaran kedua turnamen tenis AS Terbuka di New York, AS, Kamis (29/8/2019). Coco Gauff menaklukkan petenis kualifikasi asal Hongaria, Timea Babos. (AP Photo/Charles Krupa)

Memenangkan US Open menjadi puncak karier terbaik Coco Gauff pada Sabtu, 9 September 2023. “Itu sangat berarti bagi saya,” ujar dia saat penyerahan trofi.

"Saya merasa sedikit terkejut saat ini. Kekalahan di Prancis Terbuka merupakan patah hati bagi saya, tetapi saya menyadari Tuhan menempatkan Anda melalui cobaan, dan itu menjadikan momen ini lebih manis dari yang dapat saya bayangkan,”

 

"Ayah membawa saya ke turnamen ini, duduk di sana menyaksikan Venus dan Serena berkompetisi, jadi sungguh luar biasa berada di sini, di panggung ini,” ia menambahkan, demikian mengutip laman wtatennis.com

Menyusul kekalahan pada putaran pertama dari juara Grand Slam Sofia Kenin di Wimbledon 2023, Gauff segera kembali bangkit dengan penuh percaya diri, mencapai banyak pencapaian selama musim panas ini.


Perjalanan Karier

Selebrasi petenis berusia 15 tahun Coco Gauff usai mengalahkan Timea Babos dalam putaran kedua turnamen tenis AS Terbuka di New York, AS, Kamis (29/8/2019). Coco Gauff akan menghadapi petenis asal Jepang yang berstatus juara bertahan AS Terbuka, Naomi Osaka. (AP Photo/Charles Krupa)

Pada 2018, pemain asli Florida, AS saat itu berusia 14 tahun bergabung profesional dengan dunia tenis. Coco Gauff memenangkan gelar WTA 500 pertama di Washington DC, kemudian dilanjutkan dengan memenangkan gelar WTA 1000 pertama di Cincinnati.

Setahun dalam karier profesionalnya, Gauff mengalahkan juara Grand Slam tujuh kali Venus Williams di Wimbledon 2019. Saat itu, Gauff masih berusia 15 tahun dan telah ukir sejarah sebagai pemain termua yang lolos ke turnamen yang berbasis di London tersebut.

Selama US Open tahun itu, ia hadapi Naomi Osaka yang akhirnya kalah. Namun, pertandingan hasilkan momen haru antara dua bintang muda tersebut. Pada tahun berikutnya, Gauff yang menduduki peringkat 67 mengejutkan dunia ketika kalahkan Osaka yang saat itu menduduki peringkat pertama.

Dengan mengakhiri gelar Grand Slam pertamanya, Gauff memiliki rekor 16-0 di Amerika Serikat sejak musim panas ini dimulai. Satu-satunya kekalahan selama pertandingan Amerika Serikat adalah di perempat final di Montreal, Kanada.

Gauff diprediksi naik peringkat tertinggi dalam kariernya ke posisi tiga dunia dalam peringkat tunggal yang diperbarui pada Senin, usai mencapai puncak di peringkat 4 dunia pada awal musim ini. Ia dan pasangan gandanya Pegula juga akan menjadi peringkat 1 dunia dalam peringkat ganda.

 


Raih Endorsement

Ekspresi petenis berusia 15 tahun Coco Gauff saat mendapat poin dalam pertandingan putaran kedua turnamen tenis AS Terbuka menghadapi Timea Babos, New York, AS, Kamis (29/8/2019). Coco Gauff menjadi petenis putri termuda yang mencapai 32 besar di Flushing Meadows. (AP Photo/Charles Krupa)

Adapun Gauff yang berusia 19 tahun merupakan remaja AS pertama yang memenangkan gelar tunggal Grand Slam abad ini. Sebelum dua minggu ini, remaja AS terakhir yang memenangkan turnamen besar adalah Serena Williams, ketika ia memenangkan gelar Grand Slam pertama di US Open 1999 pada usia 17 tahun.

Selain itu, Gauff menjadi remaja AS keempat yang memenangkan gelar tunggal Grand Slam di era terbuka sejak 1968 bergabung dengan Chris Evert, Tracy Austin dan Serena Williams.

Selain hasilkan pundi kekayaan dari turnamen tenis, Gauff juga meraih kemitran dan endorsements dari sejumlah merek di berbagai industri. Selain kolaborasi jangka panjang dengan New Balance, bintang tenis ini juga pernah bekerja dengan Barilla, UPS, Marvel, Bose, American Eagle, Microsoft dan banyak lagi.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya