Cerita Kadispar Banyuwangi Selamat dari Gempa Maroko: Benda-Benda Berjatuhan, Semua Penghuni Hotel Panik Berhamburan

Rombongan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dipastikan selamat dari gempa bumi bermagnetudo 6,8 yang mengguncang negara Maroco sabtu lalu (9/9/2023).

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 11 Sep 2023, 10:03 WIB
Gempa bumi paling mematikan di Maroko dalam beberapa dekade terakhir telah menewaskan sedikitnya 820 orang, kata para pejabat pada tanggal 9 September. (FADEL SENNA / AFP)

Liputan6.com, Banyuwangi - Rombongan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang mengikuti Konferensi Internasional UNESCO Global Geopark di Marrakes, Maroko, selamat dari gempa magnitudo 6,8 yang mengguncang negara tersebut pada Sabtu 9 September 2023.

“Alhamdulillah rombongan kita beserta ibu Bupati Banyuwangi selamat. Sangat terasa sekali gempanya cukup kuat karena lokasi jempa hanya berjarak 10 kilometer dari hotel kami menginap.  Alhamdulillah selamat semua,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banyuwangi Muhammad Yanuar Bramuda yang ikut dalam rombongan, Senin (11/9/2023).

Menurut Bramuda, gempa Maroko dirasakan cukup kuat pada Jumat 8 September 2023 waktu setempat. Saat kejadian, rombongan dari Banyuwangi baru saja masuk hotel usai mengikuti kegiatan Konfrensi Internasional UNESCO Global Geopark (UGG).

“Baru saja satu jam masuk kamar gempa menguncang. Getarannya kita rasakan cukup keras saking kerasnya benda-benda di ruangan hotel ikut berjatuhan. Semua penghuni hotel panik dan langsung berhamburan ke luar hotel,”tambah Bramuda.

Gempa dirasakan hingga tiga kali. Guncangan pertama terasa cukup kencang, Lalu, disusul gempa kedua yang kekuatanya menurun. Kemudian gempa ketiga juga kekuatanya lebih mengecil. Kata dia, begitu gempa reda seluruh penghuni hotel kembali ke kamar, termasuk rombongan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

“Untungnya, konstruksi hotel tempat kami menginap sangat kokoh. Padahal pusat gempa hanya berjarak sekitar 10 kilometer. Yang rusak paling banyak bangunan pasar,”kata Bramuda

Meski terdampak gempa kegiatan Konferensi UGG tetap berlanjut. Termasuk kegiatan romobongan Bupati. Namun ada beberapa perubahan jadwal dari penyelenggaraan konferensi.

“Rencana ada beberapa ajdwal konferensi yang dimajukan. Bupati juga akan melakukan penandatanganan kerja sama pengelolaan geopark dengan sejumlah negara,” jelasnya.

Setelah kegiatan konferensi UGG rombongan Bupati Ipuk rencananya akan bertolak ke Casablanca. Lokasinya membutuhkan perjalanan sekitar 3 jam. Setelah itu, rombongan akan bertolak kembali ke tanah air.

“Jadwal besok pagi kita terbang pulang kembali ke tanah air,” pungkasnya.


Hadiri Undangan ke Maroko

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat mengikuti kegiatan Konfrensi Internasional UNESCO Global Geopark (UGG) di Maroco (Istimewa)

Geopark Ijen secara resmi akan ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) alias Jaringan Geopark Dunia UNESCO dalam Konferensi Internasional ke-10 UGG di Marrakes, Maroko, 7 hingga 9 September 2023.

UNESCO atau The United Nations Educational Scientific and Cultural Organization merupakan organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bergerak pada bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mendapat undangan menghadiri langsung ajang bergengsi yang dihadiri lebih dari 195 geopark dunia dari 48 negara tersebut.

“Kami akan mengikuti langsung proses pengukuhan Ijen Geopark sebagai Unesco Global Geopark. Ini merupakan momen penting untuk mendorong Banyuwangi, baik alamnya, wisatanya maupun budayanya, bisa bersaing di kancah internasional,” ungkap Ipuk, Jumat (8/9/2023).


300 Ribu Orang Terdampak

Kerajaan Maroko telah mengumumkan tiga hari masa berkabung nasional. (FADEL SENNA / AFP)

 

Gempa bermagtudo 6,8  menguncang kota Marrakesh Maroco pada Jumat (8/9/2023) malam waktu setempat.  Gempa tersebut membuat 296 orang tewas . Selain itu 153 orang dilaporkan mengalami luka- luka.

Tentara, yang dimobilisasi untuk membantu upaya penyelamatan, mendirikan kamp dengan tenda untuk para tunawisma. Karena sebagian besar toko rusak atau tutup, warga pun kesulitan mendapatkan makanan dan perbekalan.

"Kami masih menunggu tenda. Kami belum punya apa-apa," kata Mohammed Nejjar, seorang buruh. "Saya mendapat sedikit makanan yang ditawarkan oleh seorang pria, tapi itu saja sejak gempa terjadi. Anda tidak dapat melihat satu toko pun buka di sini dan orang-orang takut untuk masuk ke dalam jika atapnya runtuh."

Pemerintah mengatakan pada Minggu bahwa mereka telah menyiapkan dana untuk mereka yang terdampak gempa. Selain itu, pemerintah mengungkapkan pula bahwa pihaknya memperkuat tim pencarian dan penyelamatan, menyediakan air minum dan mendistribusikan makanan, tenda, dan selimut.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan lebih dari 300.000 orang terdampak gempa Maroko. 

INFOGRAFIS: Deretan Gempa Terbesar di Indonesia dalam 5 Tahun Terakhir (Liputan6.com / Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya