Liputan6.com, Jakarta - PT Anugerah Spareparts Sejahtera Tbk (AEGS) resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (11/9/2023). Perseroan menjadi perusahaan tercatat ke-66 di BEI pada 2023. Lantas, bagaimana pergerakan saham AEGS saat perdagangan perdana?
Mengutip data RTI, saham AEGS dibuka naik ke posisi Rp 105 per saham dari harga awal Rp 100. Harga saham AEGS berada di posisi Rp 105 per saham atau naik 5 persen pada pukul 9.10 WIB.
Advertisement
Saham AEGS berada di level tertinggi Rp 107 dan terendah Rp 95 per saham. Total frekuensi perdagangan 6.182 kali dengan volume perdagangan 79,09 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 8,21 miliar.
Melansir keterangan resminya, perusahaan yang bergerak di bidang industri filter kendaraan bermotor, PT Anugerah Spareparts Sejahtera Tbk (AEGS) secara resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), setelah sukses melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) di pasar primer yang berhasil menggalang dana segar sebesar Rp 40 miliar.
Direktur Utama Anugerah Spareparts Sejahtera, Oey Johan Sinatra Sumawi menuturkan, penawaran saham AEGS di pasar perdana mendapatkan respons positif dari masyarakat. Terbukti dengan penetapan harga penawaran umum (offering) di batas atas atau Rp 100 per saham, Perseroan mampu menghimpun dana mencapai Rp 40 miliar yang merupakan target optimal dari aksi korporasi ini. Seperti diketahui, pada fase penawaran awal (book building) harga saham AEGS dibanderol sekitar Rp 90-Rp100 per saham.
"Kami bersyukur pada hari ini Perseroan telah sukses melakukan pencatatan perdana saham di Bursa. Sehingga, perubahan menjadi perusahaan go public ini merupakan milestone penting bagi kami untuk dapat terus bertumbuh, serta tidak terlepas dari upaya menciptakan good corporate governance,” kata Johan dalam keterangan resminya, Senin (11/9/2023).
Terbitkan Waran
Selain melakukan IPO, perusahaan pemilik brand product AEGIS ini juga menerbitkan 100 juta Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru Perseroan.
Setiap pemegang empat saham baru berhak memperoleh satu waran, sedangkan setiap satu waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru AEGS seharga Rp 90 per lembar.
Johan mengungkapkan, perolehan pendanaan melalui mekanisme IPO diyakini akan mendukung penguatan kinerja operasional maupun kinerja keuangan AEGS pada tahun-tahun mendatang.
"Kami memproyeksikan kinerja keuangan pada tahun ini akan mengalami pertumbuhan secara signifikan dan berlanjut pada tahun-tahun berikutnya,” tegas Johan.
Mengacu pada prospektus IPO AEGS, sebesar Rp 10,31 miliar dari dana hasil penawaran umum setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan oleh Perseroan untuk pembelian lahan beserta bangunan pabrik, kantor dan gudang yang ada di atasnya.
Sedangkan, senilai Rp1,27 miliar akan digunakan untuk pembangunan gudang baru di atas lahan yang telah dibeli tersebut, sebesar Rp3,66 miliar akan digunakan untuk belanja modal pabrik penunjang operasional dan sisanya untuk modal kerja AEGS.
Advertisement
Kinerja Perseroan
Pada tahun buku 2023, penjualan AEGS diperkirakan mencapai Rp 33 miliar atau setara dengan pertumbuhan 19,48 persen dibanding setahun sebelumnya yang sebesar Rp 27,65 miliar. Sedangkan, laba bersih tahun ini diproyeksikan melambung 66 persen menjadi Rp1,37 miliar dari capaian pada tahun buku 2022 senilai Rp825,88 juta.
Sementara itu, laba bersih untuk tahun buku 2024 bisa mencapai Rp3,05 miliar atau melesat 122,63 persen dibanding proyeksi laba bersih 2023 yang sebesar Rp1,37 miliar. Proyeksi laba bersih pada tahun depan tersebut akan ditopang perolehan penjualan yang diperkirakan mencapai Rp50 miliar atau bertumbuh 51,52 persen (year-on-year).
"Pada tahun ini, EBITDA kami bisa mencapai Rp4,44 miliar, sedangkan untuk tahun buku 2024 diproyeksikan Rp7,13 miliar,” ungkapnya.
Johan optimistis proyeksi kinerja keuangan tersebut bisa terealisasi sesuai guidance Perseroan, karena saat ini AEGS memiliki keunggulan kompetitif terkait penguasaan pasar online. Hingga saat ini AEGS memiliki 1.100 distributor.
"Kami menyadari para pelanggan mulai beralih dari pembelian offline store ke online store. Melalui jalur distribusi ini, kami dapat menjangkau pangsa pasar online store, sehingga Perseroan tidak kehilangan pelanggan yang mulai beralih ke online store,” kata dia.
Komposisi Direksi AEGS yang ditempati figur berusia muda tentunya terbilang lebih melek teknologi digital. Sehingga, kecakapan di bidang ini akan semakin meningkatkan perdagangan produk AEGIS secara ritel maupun grosir melalui e-commerce. Perlu diketahui, saat ini Oey Johan Sinatra Sumawi berusia 35 tahun, sedangkan Jeihan Sumawi Putra sebagai Direktur AEGS berusia 30 tahun