Seorang anak bereaksi setelah memeriksa kerusakan akibat gempa bumi di kotanya Amizmiz, dekat Marrakesh, Maroko, Minggu (10/9/2023). TV pemerintah mengumumkan bahwa jumlah korban tewas akibat gempa Maroko meningkat menjadi 2.122 orang dan 2.421 lainnya terluka. (AP Photo/Mosa'ab Elshamy)
Kerusakan yang terjadi terhadap warisan budaya Maroko menjadi lebih jelas ketika media lokal melaporkan runtuhnya sebuah masjid bersejarah yang penting pada Abad ke-12. Gempa juga telah merusak sebagian kota tua Marrakesh, yang merupakan situs Warisan Dunia UNESCO. (AP Photo/Mosa'ab Elshamy)
Dengan banyaknya rumah yang dibangun dari batu bata lumpur dan kayu atau semen dan balok angin, struktur bangunan mudah runtuh. Gempa magnitudo 6,8 yang mengguncang pada Jumat (8/9), merupakan yang paling mematikan di Maroko sejak tahun 1960, di mana gempa diperkirakan menewaskan sedikitnya 12.000 orang. (AP Photo/Mosa'ab Elshamy)
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan lebih dari 300.000 orang terdampak gempa Maroko. (AP Photo/Mosa'ab Elshamy)
Pemerintah mengatakan pada Minggu bahwa mereka telah menyiapkan dana untuk mereka yang terdampak gempa. Selain itu, pemerintah mengungkapkan pula bahwa pihaknya memperkuat tim pencarian dan penyelamatan, menyediakan air minum, dan mendistribusikan makanan, tenda, serta selimut. (AP Photo/Mosa'ab Elshamy)
Tentara, yang dimobilisasi untuk membantu upaya penyelamatan, mendirikan kamp dengan tenda untuk para tunawisma. Karena sebagian besar toko rusak atau tutup, warga pun kesulitan mendapatkan makanan dan perbekalan. (AP Photo/Mosa'ab Elshamy)
Sampai saat ini, korban selamat akibat gempa Maroko terus berjuang untuk mendapatkan makanan, air, dan tempat berlindung. Sementara operasi pencarian orang hilang terus berlanjut di desa-desa terpencil. (AP Photo/Mosa'ab Elshamy)
Banyak orang menghabiskan malam ketiga di tempat terbuka. Para pekerja bantuan dilaporkan menghadapi tantangan untuk menjangkau desa-desa yang terdampak paling parah di High Atlas, wilayah pegunungan terjal yang menjadi pusat gempa. (AP Photo/Mosa'ab Elshamy)