Geger Sumur Warga Gunung Sindur Tercemar BBM, Kementerian ESDM Turun Tangan

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) buka suara atas dugaan terjadinya kontaminasi bahan bakar minyak (BBM) di sebuah sumur milik warga di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 11 Sep 2023, 14:45 WIB
Air sumur warga Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat tercemar BBM. Air yang tercemar berubah warna menjadi hijau, bau, dan mudah terbakar. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) buka suara atas dugaan terjadinya kontaminasi bahan bakar minyak (BBM) di sebuah sumur milik warga di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Tutuka Ariadji mengungkapkan, pihaknya sudah menugaskan tim untuk mengecek dugaan dan kondisi sumur tercemar BBM tersebut.

Prof. Tutuka juga mengatakan, pihaknya akan menerima perkembangan terkait sumur itu pada Senin hari ini (11/9).

"Tim sedang di sana, nanti saya minta update hari ini," ungkap Tutuka di sela-sela acara International & Indonesia Carbon Capture Storage (IICCS) Forum 2023 di Hotel Mulia, Jakarta, Senin (11/9/2023).

Berdasarkan informasi yang beredar, tercemarnya air sumur oleh BBM sudah menjadi kekhawatiran sejak lama.

Namun, masih perlu dipastikan apakah kasus sebelumnya juga berasal dari sumber yang sama.

“Ya memang katanya begitu (sudah tercemar dari lama), tapi kan apakah dari sumber yang sama atau tidak (perlu dipastikan),” jelas Tutuka.

Selain itu, Tutuka juga belum bisa memastikan apakah air sumur warga yang terkontaminasi BBM berasal dari SPBU atau dari sumber lain. "Kita belum berani katakan, kalau sudah ada (informasi dari tim), karena harus dicek dulu," bebernya.

 


Belasan Sumur Milik Warga

Air Sumur Warga di Gunung Sindur Diduga Tercemar BBM. (sumber: Instagram @gunungsindurbogor)

Diwartakan sebelumnya, belasan sumur milik warga di Kampung Nagrog, Desa Pengasinan, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat diduga tercemar bahan bakar minyak (BBM). Kondisi air tanah yang terkontaminasi BBM itu diketahui sejak 2016.

Gejala air sumur tercemar BBM ini bervariasi, mulai dari berwarna hijau dan berbau hingga mudah terbakar.

Sejak saat itu, warga tidak lagi bisa memanfaatkan sumber air tanah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Dulu memang belum terlalu parah. Mungkin karena sekarang kemarau jadi air sumur menyusut dan lebih banyak minyaknya," ungkap Irsad, salah satu di antara belasan warga yang sumurnya diduga tercemar BBM.

Dilaporkan juga, warga terpaksa membeli air isi ulang untuk kebutuhan minum, memasak, mandi, dan mencuci.

"Pokoknya air sumur sudah tidak bisa dipakai sama sekali," ungkap dia.

Merespon kondisi tersebut, pihak kepolisian dan Camat beserta Kepala Desa setempat mengambil sampel untuk menguji air yang bercampur BBM itu. Sampel air diambil dari sumur melalui kran di beberapa rumah warga.

Bahkan salah satu sumur rumah warga yang tercemar sudah dipasang garis polisi. Mereka juga dihimbau untuk tidak melakukan aktivitas, apalagi menyalakan api di area tersebut.


Air Sumur Warga Gunung Sindur Tercemar BBM Pertalite, Pertamina Buka Suara

Sumur warga yang tercemar BBM di Gunung Sindur, Bogor dipasangi garis polisi. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Pertamina Patra Niaga regional Jawa Barat memastikan tidak ada kebocoran pada tangki pendam di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Nagrog, Gunung Sindur, Jawa Barat. Penegasan ini sebagai respon atas tercemarnya air sumur warga di pemukiman yang tidak jauh dari lokasi SPBU.

"Dari hasil pengecekan, tidak terdapat kontaminasi BBM dan tidak terdapat kebocoran pada tangki pendam," ujar Eko Kristiawan, Area Manager Communication, Relation & CSR Regional Jawa Bagian Barat Pertamina Patra Niaga, Kamis (7/9).

Eko mengatakan, konfirmasi tidak adanya kebocoran tangki pendam di SPBU dengan nomor registrasi SPBU 34.16317 Jl.Serepong-Parung, Kabupaten Bogor, setelah Sales Branch Manager (SBM) Rayon VIII Pertamina Patra Niaga dan Pihak SPBU, melakukan pengecekan terhadap 4 sumur pantau dan sumur bor di SPBU 34.163.17.

Sementara itu, kata Eko, dari sampel air yang dibawa oleh warga dari sumur yang berjarak 4-5 rumah dari SPBU, terindikasi tercampur oleh BBM jenis Pertalite. Namun posisi perumahan warga di dataran yang lebih tinggi dan berjarak 100-150 meter, atau sekitar tiga sampai empat rumah dari belakang SPBU.

 

 


Sudah Mediasi dengan Warga

Ilustrasi BBM (bahan bakar minyak). (Photo by Dawn McDonald on Unsplash)

Eko menyampaikan, dari kejadian ini sudah ada mediasi kepada warga yang terkontaminasi. Mediasi ini dihadiri oleh SBM Pertamina, perwakilan pihak SPBU, Kelurahan, Kecamatan, Danramil dan Satpol PP.

"Dengan hasil semua pihak dapat menerima penjelasan yang disampaikan," kata Eko.

Eko tidak menjelaskan secara mendetil maksud penjelasan yang diterima.

Pertamina Bakal Kuras Tanki BBM

Terpenting, Eko menuturkan, Pertamina tetap melakukan penyaluran untuk mengosongkan tangki pendam. Selanjutnya , akan dilakukan penjadwalan tank cleaning dan hydrostatic/pneumatic test untuk tangki dan pipa.

Saat ini, SPBU 34.16317 tetap beroperasi namun penjualan BBM jenis Pertalite berhenti sementara. Masyarakat dapat melakukan pengisian Pertalite di SPBU terdekat seperti SPBU 34.163.02 dan SPBU 34.163.10.

 

 

Infografis Pergulatan dan Wacana Pertamax Jadi BBM Bersubsidi Gantikan Pertalite. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya