Liputan6.com, Jakarta - Sebagai seorang VP (vice president) di Google Asia Pasifik, Sapna Chadha sangat antusias dengan “growth story”.
“Di Asia Tenggara, dalam beberapa tahun terakhir saja, kami telah menambah 100 juta pengguna internet baru. Kamu bisa melihat kecepatan untuk beradaptasi dan mengadopsi perubahan,” katanya melalui CNBC Make It pada Rabu, (06/09) dalam wawancara virtual.
Advertisement
Chadha, yang bertanggung jawab atas strategi bisnis dan operasional di Asia Tenggara dan Selatan juga mencari ketangkasan yang sama pada anggota tim.
“Saya mencari orang yang ingin bertukar pikiran, berinovasi, dan tidak senang dengan status quo,” tambahnya.
“Apa yang kami lihat di Google adalah bahwa di antara staf terbaik kami, pola pikir dan berkembang adalah karakteristik umum. Ini adalah salah satu pendorong terbesar bagi kinerja dan hasil yang baik.”
Ciri-ciri seseorang dengan ‘mindset berkembang’
Bagi Chadha, memiliki mindset yang berkembang berarti percaya pada ide pembelajaran berkelanjutan, dan percaya bahwa seseorang selalu dapat berkembang.
Satu pertanyaan yang selalu ia tanyakan ketika wawancara kerja, adalah “apa yang terakhir kali kamu pelajari?”
“Salah satu cara untuk mengetahuinya adalah dengan mengetahui apa yang dilakukan orang-orang untuk benar-benar mengembangkan diri mereka,” tambahnya. “Apakah mereka sudah mengambil inisiatif sendiri untuk mempelajari sesuatu yang di luar jangkauan mereka? Karena saya ingin belajar dari mereka.
Kembangkan mindset seiring berkembangnya teknologi
Respon tersebut tidak hanya menjadi indikasi pola pikir berkembang, tetapi juga menunjukkan apakah seseorang bersedia “bertukar informasi dan berkolaborasi,” jelas Chadha.
“Saya cenderung mencari orang-orang yang tidak hanya fokus pada kemajuan vertikal, tetapi juga berpikir untuk memperluas wawasan dan keahlian mereka sehingga mereka dapat lebih fleksibel di masa depan,” Kata Chadha.
“Saya pikir ini adalah sifat penting yang harus dimiliki dalam konteks saat ini di mana teknologi terus maju, dan tindakan pertukaran pengetahuan ini mendorong keingintahuan dan pertumbuhan yang sehat,”
Hal lainnya yang selalu Chadha perhatikan adalah, apakah orang mau mengakui bahwa mereka telah melakukan kesalahan dan apa yang telah mereka pelajari dari kesalahan tersebut.
“Mungkin ketika mereka mencoba sesuatu, tidak berjalan lancar pada saat pertama kali, tetapi mereka sadar bahwa mereka bisa memperbaiki. Hal tersebut sangatlah penting.”
Bagaimana cara membangun ‘mindset berkembang’
Salah satu cara agar kamu dapat terus mengembangkan diri adalah dengan “memandang karir kamu bukan sebagai tangga untuk didaki, tetapi sebagai hutan,” kata Chadha
“Bersikap terbuka untuk bergerak ke seberang, tidak hanya selalu ke atas adalah hal yang penting. Saya cenderung mencari orang-orang yang tidak hanya fokus pada kemajuan vertikal, tetapi juga berpikir untuk memperluas wawasan dan keahlian mereka sehingga mereka dapat lebih fleksibel di masa depan.”
Advertisement
Asah skill supaya bisa beradaptasi dengan pekerjaan dan peluang di masa depan
Misalnya, Chadha menceritakan bahwa ia memiliki kesempatan untuk beralih dari manajer produk menjadi kepala staf di perusahaan lamanya.
“Awalnya saya merasa tidak yakin, tetapi itu menjadi salah satu pekerjaan yang paling membantu saya berkembang,” tambahnya.
“Hal ini memungkinkan saya untuk berpikir pada tingkat yang lebih tinggi dan memberi saya akses untuk bekerja sama dengan para eksekutif atas, yang pada gilirannya sangat mempengaruhi gaya kepemimpinan saya saat ini,”
Mengasah skill juga sangat penting untuk memastikan kamu mampu beradaptasi dengan pekerjaan dan peluang di masa depan, menurut Chadha.
“Tren teknologi baru muncul setiap tahun, sama seperti bagaimana kita meluangkan waktu untuk mempelajari pengembangan web ketika internet meledak, atau mempelajari cara membuat dan menggunakan aplikasi ketika perangkat seluler mulai berkembang pesat.”
Demikian pula, jenis pekerjaan di masa depan akan terlihat berbeda, terutama dengan munculnya kecerdasan buatan, yang mana beberapa keterampilan berpotensi ditingkatkan.
“Istilah AI mungkin sudah menjadi mainstream, tapi istilah itu sudah ada sejak lama. Ini bukan tren baru, juga bukan sekadar tren dalam semalam,” tambahnya.
“Saya akan mendorong semua orang di semua industri dan jenis pekerjaan untuk setidaknya mempelajari dasar-dasar AI agar tetap relevan. Jika kamu tidak menggunakan solusi AI, kamu sudah tertinggal.”
Inisiatif dalam mempelajari sesuatu
Contohnya, Google Cloud yang memiliki kursus pengantar gratis untuk membantu individu mempelajari dasar-dasar AI generatif (GAI) melalui konten singkat.
Chatbot ChatGPT memicu gelombang minat baru terhadap teknologi GAI pada tahun lalu, dan perusahaan teknologi besar seperti Google dan Microsoft sejak perusahaan tersebut berupaya menerapkan AI ke dalam bisnis mereka.
“Ambil inisiatif untuk mempelajari sesuatu yang di luar domain kamu. Baik melalui kusus online, sesi networking, ngobrol dengan rekan kerja, atau sekadar membaca berita terkini,” Kata Chadha memberi saran.
Advertisement