Liputan6.com, Surabaya - Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jatim Kombes Pol M Taslim mengungkapkan, angka kecelakaan lantas dan pelanggaran di jalan raya menurun selama satu minggu operasi Zebra Semeru 2023.
"Hasil analisa data, jika dibandingkan antara 7 hari pelaksanaan dengan 7 hari sebelum pelaksanaan operasi Zebra Semeru 2023, jumlah kecelakaan mampu diturunkan sebanyak 66 kejadian atau turun 13 persen, dari sebelum operasi terjadi 515 kejadian dan selama operasi menjadi 449 kejadian," ujarnya, Senin (11/8/2023).
Advertisement
Kombes Taslim menjelaskan, korban meninggal dunia juga menurun pada saat Operasi Zebra Semeru dari 52 jiwa menjadi 42 jiwa atau turun 10 jiwa orang (19 persen).
"Tipe laka yang paling tinggi adalah tabrak depan-samping, artinya kecelakaan paling banyak terjadi karena pelanggaran pengemudi, dimana pengguna jalan tidak mentaati aturan tata cara mengemudi, yang melibatkan sepeda motor sebagai kendaraan paling banyak terlibat," ucapnya.
Kombes Taslim menyebut, keberhasilan operasi ini tidak lepas dari peningkatan aktifitas kegiatan baik tindakan preemtif, preventif maupun refresif.
"Giat preemtif meningkat, kita telah melakukan sebanyak 2.811.177 kegiatan, meningkat 60 persen jika dibandingkan operasi tahun 2022, sebanyak 1.761.142, baik melalui cetak, elektronik, medsos, spanduk, leaaflet," ujarnya.
Kombes Taslim mengatakan, untuk giat preventif meningkat 59 persen, sementara tindakan refresif atau gakkum cenderung menurun.
"Dari hasil Anev (Analisa dan Evaluasi) menunjukkan bahwa kehadiran Polri di lapangan dan imbauan tidak cukup berarti dalam upaya mencegah terjadinya laka lantas dengan fatalitas korbannya, yang paling menentukan adalah justru prilaku pengguna jalan itu sendiri," ucapnya.
Penegakan Hukum Dikurangi
Kombes Taslim berharap pengguna jalan jangan pernah takut dengan keberadaan Polisi dijalan, tetapi takutlah dengan aturan itu sendiri.
"Penegakan hukum memang kita kurangi, lebihnya hanya mengedepankan tilang elektronik atau etle, mengingat saat ini sudah memasuki tahun politik dimana eskalasi kamtibmas meningkat dan Polri sangat membutuhkan dukungan, kepercayaan dan kerjasama yang baik dengan seluruh komponen masyarakat," ujarnya.
Advertisement