Sandiaga Uno Pinta Pelaku Penyebab Kebakaran di Gunung Bromo Ditindak Tegas dan Beri Pesan Khusus untuk Para Konten Kreator

Menparekraf Sandiaga Uno merasa prihatin dan geram atas insiden kebakaran di Bukit Teletubbies Kawasan Gunung Bromo, ia memina pelaku penyebab kebakaran ditindak dengan tegas.

oleh Henry diperbarui 12 Sep 2023, 09:59 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno di The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin, 11 September 2023.  (Liputan6.com/Henry)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengaku prihatin atas insiden kebakaran di Bukit Teletubbies Kawasan Gunung Bromo. Insiden tersebut terjadi gara-gara penggunaan flare oleh pengunjung ketika melakukan sesi pemotretan prewedding pada Rabu, 6 September 2023.

"Kami merasa prihatin, dan juga geram. Kita susah berusaha keras untuk menjaga alam dan mengedepankan unsur berkelanjutan," kata Sandiaga Uno dalam acara The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar secara hybrid di Kantor Kemenparekraf, Senin (11/9/2023).

"Mungkin niatnya buat konten yang menarik, tapi tidak dipikirkan dampak yang sangat luar biasa karena kecerobohan mereka bisa terjadi kejadian yang memprihatinkan ini," tambahnya.

Sandiaga meminta para pelaku yang jadi penyebab kebakaran tersebut diproses secara hukum dan diberi tindakan yang tegas. Ia pun memastikan insiden tersebut tidak akan terulang lagi.

Pria yang akrab disapa Sandi ini juga memberi pesan khusus pada para konten kreator terutama mereka yang suka membuat konten di tempat wisata terutama wisata alam. "Kami juga harus sosialisasikan kepada seluruh wedding organizer maupun konten kreator, dalam membuat konten, pastikan aspek CHSE (cleanliness, health, safety, and environment sustainability) terjaga,” tutur Sandi.

"Para konten kreator juga jangan lupa tiap tempat wisata terutama taman nasional pasti punya SNI (Standar Nasional Indonesia), punya standar tersendiri yang harus diikuti dan dijalankan," sambungnya. Menparekraf juga meminta aparat untuk melakukan tindakan tegas kepada masyarakat yang melanggar aturan di tempat-tempat wisata.

 


Situasi Terbaru Kebakaran di Gunung Bromo

Hasil Foto Prewedding Pakai Flare yang Sebabkan Kebakaran di Bukit Teletubbies Gunung Bromo (Tangkapan Layar Instagram)

Kabar terbarunya, kebakaran hutan dan lahan di bukit teletubbies Gunung Bromo, beum juga teratasi. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menyatakan bahwa angin kencang menjadi salah satu kendala tim gabungan dalam melakukan pemadaman.

Kepala Bagian Tata Usaha BB TNBTS Septi Eka Wardhani mengatakan, tim gabungan mengalami sejumlah kendala pemadaman api yang muncul di kawasan itu sejak 6 September 2023.

"Kendala yang dihadapi antara lain angin kencang, vegetasi yang sangat kering, dan lokasi sulit dijangkau," terang Septi, Senin (11/9/2023), dikutip dari kanal Surabaya Liputan6.com.

Menurut Septi, dalam upaya memadamkan kebakaran yang bermula terjadi di Blok Savana Lembah Watangan, atau Bukit Telletubies itu, BB TNBTS telah menerjunkan kurang lebih 100 personel untuk menangani kebakaran hutan dan lahan tersebut.

Dia menambahkan, saat ini kebakaran masih belum sepenuhnya padam dan tim gabungan masih berupaya untuk memadamkan api. Kebakaran di kawasan taman nasional itu disebabkan oleh ulah pengunjung yang menggunakan flare atau suar.

 


Gubernur Jawa Timur Angkat Bicara Soal Kebakaran di Bromo

Savana Gunung Bromo Terbakar,`Belasungkawa Alamku`. foto: K4bayanSabaKota/Twitter

Selain itu, lanjut dia, untuk mempercepat proses pemadaman api di kawasan yang berada di kawasan tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga memberikan bantuan dengan operasi water bombing menggunakan helikopter.

"Kebakaran masih belum padam sepenuhnya, kami tetap berusaha untuk memadamkan api. Kemarin dan hari ini ada bantuan water bombing dari BNPB," katanya.

Sementara itu, destinasi wisata Gunung Bromo kini tengah ditutup imbas dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda kawasan TNBTS. Meski begitu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta wisatawan untuk bersabar.

Dikatakan Khofifah, sebelum semua api padam dan dipastikan tidak ada lagi asap yang tersisa, lokasi wisata Gunung Bromo masih ditutup sebagian untuk sementara waktu. Penutupan wisata Gunung Bromo itu demi menjaga keamanan, keselamatan pengunjung, dan upaya pemadaman karhulta dapat dilakukan secara komprehensif.

"Wisatawan bisa menikmati indahnya Bromo dan matahari terbit dari Seruni Point. Kalau sudah selesai dan aman semua maka insya Allah Balai Besar TNBTS akan berkoordinasi dengan PHRI Bromo untuk membuka kembali wisata di Bromo," kata Khofifa, dikutip Antara, Senin (11/9/2023).

 


Wisata Gunung Bromo Ditutup Sementara

Petugas dan relawan berupaya memadamkan kebakaran di kawasan Gunung Bromo (BB TNBTS)

Seruni Point adalah salah satu lokasi yang dapat dikunjungi untuk menikmati indahnya matahari pagi di kawasan Gunung Bromo. Puncak Seruni Point berada di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.

Sebelum itu, disebutnya, harus dipastikan semuanya aman dan tidak ada api maupun asap. Hal tersebut mengingat bila masih ada asap, artinya di bawah kemungkinan masih ada api. Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Hendro Widjanarko menambahkan bahwa spot wisata yang dikelola oleh TNBTS ditutup untuk sementara, di antaranya Penanjakan, Bukit Teletubbies, dan Pasir Berbisik.

"Namun beberapa spot wisata yang dikelola warga seperti Sunrise View masih bisa dikunjungi oleh wisatawan. Kemudian view di kantor kami juga cukup bagus dan wisatawan bisa melihat view Gunung Bromo dari kantor kami," terangnya.

Balai Besar TNBTS menutup objek wisata Gunung Bromo secara total sejak 6 September 2023 hingga batas waktu yang belum ditentukan. Penutupan tersebut dikarekana karhutla di kawasan TNBTS yang kian meluas.

 

Infografis Letusan Gunung Bromo (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya